Kamis, 28 Januari 2021

Rekor 476 Kematian COVID-19, Jabar Tertinggi! Ini Sebaran Lengkapnya

 Kematian akibat COVID-19 mencatatkan rekor tertinggi pada Kamis (28/1/2021). Dengan 476 kasus yang tercatat, total kematian menjadi 29.331 kasus.

Jawa Barat mencatatkan jumlah kasus kematian terbanyak yaitu 200 kasus. Jawa Tengah berada di urutan berikutnya dengan 81 kasus, diikuti Jawa Timur dengan 57 kasus. DKI di tempat ke-4 dengan 40 kasus kematian.


Sebaran kasus kematian selengkapnya adalah sebagai berikut:


Jawa Barat 200

DKI Jakarta 40

Jawa Tengah 81

Jawa Timur 57

Sulawesi Selatan 5

Kalimantan Timur 6

Bali 8

DI Yogyakarta 9

Sulawesi Tengah 3

Sulawesi Utara 28

Lampung 3

Riau 1

NTT 5

Sumatera Barat 2

Sulawesi Barat 3

NTB 4

Sumatera Utara 3

Bangka Belitung 0

Sumatera Selatan 3

Jambi 0

Kalimantan Tengah 0

Sulawesi Tenggara 1

Gorontalo 1

Kalimantan Utara 4

Banten 3

Kepulauan Riau 2

Papua Barat 0

Aceh 0

Bengkulu 0

Kalimantan Barat 0

Maluku 0

Maluku Utara 0

Papua 2

Detail perkembangan kasus COVID-19 secara umum adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 13.695 menjadi 1.037.993

Pasien sembuh bertambah 10.792 menjadi 842.122

Pasien meninggal bertambah 476 menjadi 29.331.

https://movieon28.com/movies/blood-orange-2/


Sering Mati Listrik, Iran Salahkan Bitcoin


Ibu kota Iran, Teheran, dan beberapa kota besar lain belakangan sering mati listrik yang berdampak pada jutaan warga, menghambat aktivitas mereka. Hal itu menambah masalah di sana di tengah pandemi Corona belum juga mereda. Nah untuk meredakan frustrasi warga, bitcoin disebut sebagai penyebab mati listrik tersebut.

Pemerintah Iran melancarkan razia pada penambangan bitcoin, yang memang membutuhkan banyak sumber daya listrik untuk menghidupkan sistem komputer dan pendinginnya. Sekitar 1.600 tempat penambangan bitcoin ditutup, termasuk yang sudah berizin.


Bitcoin jadi populer di Iran semenjak sanksi ekonomi diberlakukan oleh Amerika Serikat. Transaksi online anonim bisa dilakukan warga dengan lebih leluasa mata uang digital ketimbang cara konvensional, selain bitcoin bisa pula sebagai investasi.


"Orang Iran memahami manfaaat jaringan tanpa batas itu lebih baik dari yang lain, karena kami tidak bisa mengakses jaringan pembayaran global apapun. Maka, bitcoin tenar di sini," cetus Ziya Sadr, pakar bitcoin di Iran.


Seperti dikutip detikINET dari Associated Press, Rabu (27/1/2021), tarif listrik juga disubsidi di Iran sehingga makin banyak yang menambang bitcoin. Di pinggiran Teheran dan kota lain, banyak rumah dengan berderet komputer untuk menambang mata uang digital itu yang juga menarik investasi asing, misalnya dari China.


Pemerintah Iran sebelumnya terkesan memberi dukungan pada perkembangan bitcoin dengan memberi izin 24 pemrosesan bitcoin yang mengkonsumsi 300 megawatt daya listrik sehari. Impor komputer untuk menambang pun diperbolehkan.


Kini dengan razia itu, beberapa pihak menilai penambangan bitcoin hanya menjadi kambing hitam listrik sering mati di Iran, bukan penyebab sebenarnya melainkan buruknya manajemen energi. "Langkah ini merusak negara," cetus Omid Alavi, seorang konsultan cryptocurrency.

https://movieon28.com/movies/blood-orange/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar