Pemerintah melaporkan penambahan 13.695 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (28/1/2021). Total pasien terkonfirmasi saat ini 1.037.993 kasus COVID-19.
Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus COVID-19 tertinggi per 28 Januari 2021 yakni 4.532, disusul DKI Jakarta dengan 2.889 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 1.507 kasus.
Detail perkembangan virus Corona Kamis (28/1/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 13.695 menjadi 1.037.993
Pasien sembuh bertambah 10.792 menjadi 842.122
Pasien meninggal bertambah 476 menjadi 29.331
Tercatat sebanyak 87.280 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 82.676.
Sebaran 13.695 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (28/1/2021).
Jawa Barat: 4.532 kasus
DKI Jakarta: 2.889 kasus
Jawa Tengah: 1.507 kasus
Jawa Timur: 1.022 kasus
Sulawesi Selatan: 679 kasus
Kalimantan Selatan: 459 kasus
Bali: 366 kasus
DI Yogyakarta: 359 kasus
Sulawesi Tengah: 233 kasus
Sulawesi Utara: 146 kasus
Lampung: 118 kasus
Riau: 116 kasus
Nusa Tenggara Timur: 116 kasus
Sumatera Barat: 110 kasus
Sulawesi Barat: 108 kasus
Kalimantan Selatan: 103 kasus
Nusa Tenggara Barat: 100 kasus
Sumatera Utara: 95 kasus
Bangka Belitung: 95 kasus
Sumatera Selatan: 82 kasus
Jambi: 65 kasus
Kalimantan Tengah: 62 kasus
Sulawesi Tenggara: 61 kasus
Gorontalo: 55 kasus
Kalimantan Utara: 45 kasus
Banten: 44 kasus
Kepulauan Riau: 37 kasus
Papua Barat: 22 kasus
Aceh: 18 kasus
Bengkulu: 13 kasus
Kalimantan Barat: 13 kasus
Maluku: 13 kasus
Maluku Utara: 12 kasus.
https://movieon28.com/movies/the-hunt-2/
Rekor 476 Kematian COVID-19, Jabar Tertinggi! Ini Sebaran Lengkapnya
Kematian akibat COVID-19 mencatatkan rekor tertinggi pada Kamis (28/1/2021). Dengan 476 kasus yang tercatat, total kematian menjadi 29.331 kasus.
Jawa Barat mencatatkan jumlah kasus kematian terbanyak yaitu 200 kasus. Jawa Tengah berada di urutan berikutnya dengan 81 kasus, diikuti Jawa Timur dengan 57 kasus. DKI di tempat ke-4 dengan 40 kasus kematian.
Sebaran kasus kematian selengkapnya adalah sebagai berikut:
Jawa Barat 200
DKI Jakarta 40
Jawa Tengah 81
Jawa Timur 57
Sulawesi Selatan 5
Kalimantan Timur 6
Bali 8
DI Yogyakarta 9
Sulawesi Tengah 3
Sulawesi Utara 28
Lampung 3
Riau 1
NTT 5
Sumatera Barat 2
Sulawesi Barat 3
NTB 4
Sumatera Utara 3
Bangka Belitung 0
Sumatera Selatan 3
Jambi 0
Kalimantan Tengah 0
Sulawesi Tenggara 1
Gorontalo 1
Kalimantan Utara 4
Banten 3
Kepulauan Riau 2
Papua Barat 0
Aceh 0
Bengkulu 0
Kalimantan Barat 0
Maluku 0
Maluku Utara 0
Papua 2
Detail perkembangan kasus COVID-19 secara umum adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 13.695 menjadi 1.037.993
Pasien sembuh bertambah 10.792 menjadi 842.122
Pasien meninggal bertambah 476 menjadi 29.331.
Sering Mati Listrik, Iran Salahkan Bitcoin
Ibu kota Iran, Teheran, dan beberapa kota besar lain belakangan sering mati listrik yang berdampak pada jutaan warga, menghambat aktivitas mereka. Hal itu menambah masalah di sana di tengah pandemi Corona belum juga mereda. Nah untuk meredakan frustrasi warga, bitcoin disebut sebagai penyebab mati listrik tersebut.
Pemerintah Iran melancarkan razia pada penambangan bitcoin, yang memang membutuhkan banyak sumber daya listrik untuk menghidupkan sistem komputer dan pendinginnya. Sekitar 1.600 tempat penambangan bitcoin ditutup, termasuk yang sudah berizin.
Bitcoin jadi populer di Iran semenjak sanksi ekonomi diberlakukan oleh Amerika Serikat. Transaksi online anonim bisa dilakukan warga dengan lebih leluasa mata uang digital ketimbang cara konvensional, selain bitcoin bisa pula sebagai investasi.
"Orang Iran memahami manfaaat jaringan tanpa batas itu lebih baik dari yang lain, karena kami tidak bisa mengakses jaringan pembayaran global apapun. Maka, bitcoin tenar di sini," cetus Ziya Sadr, pakar bitcoin di Iran.
Seperti dikutip detikINET dari Associated Press, Rabu (27/1/2021), tarif listrik juga disubsidi di Iran sehingga makin banyak yang menambang bitcoin. Di pinggiran Teheran dan kota lain, banyak rumah dengan berderet komputer untuk menambang mata uang digital itu yang juga menarik investasi asing, misalnya dari China.
Pemerintah Iran sebelumnya terkesan memberi dukungan pada perkembangan bitcoin dengan memberi izin 24 pemrosesan bitcoin yang mengkonsumsi 300 megawatt daya listrik sehari. Impor komputer untuk menambang pun diperbolehkan.
Kini dengan razia itu, beberapa pihak menilai penambangan bitcoin hanya menjadi kambing hitam listrik sering mati di Iran, bukan penyebab sebenarnya melainkan buruknya manajemen energi. "Langkah ini merusak negara," cetus Omid Alavi, seorang konsultan cryptocurrency.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar