Jumat, 29 Januari 2021

Bos Facebook Janji Hilangkan Konten Politik

 CEO Facebook Mark Zuckerberg berjanji menghilangkan konten politik di platformnya. Upaya ini dimulai dengan mengurangi jumlahnya di News Feed, sambil masih mencari cara terbaik untuk melakukannya.

Zuckerberg mengatakan ada banyak grup yang tidak dia inginkan berada di platform Facebook, bahkan jika mereka tidak melanggar kebijakan sekalipun.


"Meskipun kelompok dan diskusi politik masih berlanjut di platform ini, salah satu masukan teratas yang kami dengar dari komunitas saat ini adalah bahwa orang tidak ingin politik dan pertengkaran mengambil alih pengalaman mereka menggunakan Facebook," kata Zuckerberg dikutip dari Independent, Jumat (29/1/2021).


Menyusul peristiwa 6 Januari 2021, ketika para pendukung Donald Trump menyerbu gedung Capitol Hill, Facebook menuai kritikan tajam terutama dari para politisi karena membantah peran platformnya dalam memfasilitasi para perusuh.


"Saya rasa terjadinya peristiwa ini sebagian besar karena platform yang tidak memiliki kemampuan seperti kami dalam menghentikan kebencian, dan tidak memiliki standar dan transparansi seperti kami," kata Chief Operating Officer Sheryl Sandberg merespons tudingan tersebut.


Pihak yang menuding tentu saja dibuat berang. Pasalnya, para pendukung Donald Trump secara terang-terangan menggunakan berbagai platform media sosial, termasuk Facebook, untuk mengatur serangan ke Capitol Hill.


"Banyak grup Facebook yang berfungsi sebagai forum bagi pengguna untuk berkomunikasi tentang topik tertentu, menjadi tempat berkembang biak kebencian, ruang disinformasi, dan tempat untuk koordinasi gerakan kekerasan, termasuk perencanaan secara eksplisit untuk menyerang Capitol Hill pada 6 Januari 2021," kata senator AS Ed Markey dalam suratnya kepada Zuckerberg.


Markey menyoroti penyelidikan oleh The Markup yang mengungkapkan bahwa, meskipun klaim yang dibuat oleh Zuckerberg di bawah sumpah bahwa Facebook telah berhenti merekomendasikan semua konten politik, nyatanya raksasa media sosial tersebut terus merekomendasikan kelompok politik sepanjang Januari.


Konten politik di Facebook dianggap memecah belah. Facebook juga dikecam karena dinilai mengalami kemunduran serius yang menyebabkan kegagalan mengatasi berbagai masalah termasuk ujaran kebencian, disinformasi, dan bias.


Bagaimana detikers, Anda setuju kritikan terhadap Facebook? Atau Anda percaya janji Zuckerberg? Sampaikan opini Anda di kolom komentar!

https://maymovie98.com/movies/bff-best-friends-forever-2/


Huawei Sediakan 1000 Akun Cloud E-Learning bagi Ratusan Kampus di RI


Huawei Indonesia berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendorong akselerasi transformasi pendidikan digital Indonesia. Salah satu bentuk dukungannya yakni menyediakan 1000 akun Huawei Cloud E-Learning Service bagi 500 perguruan tinggi.

Menurut Pakar TIK APTIKOM Richardus Eko Indrajit hal ini bisa menjadi solusi efektif demi pemerataan pemanfaatan solusi TIK berkualitas di dunia pendidikan tinggi Indonesia. Sebab, belum semua perguruan tinggi di Indonesia didukung oleh infrastruktur yang memadai, termasuk untuk mendukung tatap-muka jarak jauh secara daring.


"Dukungan Cloud E-Learning Service dari Huawei Indonesia untuk 500 perguruan tinggi di tanah air memiliki makna yang sangat fundamental mengingat tatap-muka secara daring antara dosen dan mahasiswa merupakan aktivitas perkuliahan yang paling disarankan saat ini khususnya dalam mengantisipasi pandemi. Kontribusi Huawei Indonesia patut untuk diapresiasi," papar Richardus," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/1/2021).

https://maymovie98.com/movies/bff-best-friends-forever/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar