- Vaksin COVID-19 Astrazeneca tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021, menjadi kedatangan vaksin COVID-19 ke-6 di Indonesia. Dari 6 kali kedatangan vaksin ke Indonesia sejak 6 Desember 2021, Indonesia diperkirakan sudah memiliki 40 juta dosis vaksin COVID-19.
Berikut rincian tahap kedatangan vaksin COVID-19:
Tahap 1
Tanggal masuk: 6 Desember 2020
Produsen: Sinovac (Produk jadi)
Jumlah: 1.200.568 dosis
Tahap 2
Tanggal masuk: 31 Desember 2020
Produsen: Sinovac (Produk jadi)
Jumlah: 1,8 juta
Tahap 3
Tanggal masuk: 12 Januari 2021
Produsen: Sinovac (Bulk)
Jumlah: 15 juta
Tahap 4
Tanggal masuk: 2 Februari 2021
Produsen: Sinovac (Bulk)
Jumlah: 10 juta dosis (Sinovac) + 1 juta dosis overfill
Tahap 5
Tanggal masuk: 2 Maret 2021
Produsen: Sinovac (Bulk)
Jumlah: 10 juta
Tahap 6
Tanggal masuk: 8 Maret
Produsen: Astrazeneca (Fasilitas COVAX)
Jumlah: 1.113.600 dosis
Lalu sudah berapa yang disuntikkan?
Mengacu pada laporan Kemenkes RI hingga 13 Maret 2021 pukul 14.00, ada sebanyak 3.985.596 orang yang sudah menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis 1, mencakup SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia.
Sedangkan dosis 2 telah diterima oleh 1.454.836 orang, setara 3,61 persen dari total sasaran vaksinasi hingga tahap 2.
Jika dijumlahkan antara dosis 1 dan 2, maka ada sekitar 5.440.432 dosis vaksin Corona yang sudah disuntikkan.
Laju vaksinasi yang belum mencapai target, yakni 1 juta dosis perhari, dibayangi oleh potensi kedaluwarsa stok vaksin yang ada. Masa kedaluwarsa vaksin Sinovac yang berasal dari kedatangan tahap pertama, sebanyak 1,2 juta dosis, disebut hanya sampai 25 Maret 2021.
"Batch pertama yang 1,2 juta (kedaluwarsa Maret-red). Sepertinya sudah habis karena batch 1 ya," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi detikcom, Jumat (12/3/2021).
Bila tidak bergegas, maka bukan tidak mungkin stok lainnya juga akan berkejaran masa kedaluwarsa. Apapun kendalanya di lapangan, tampaknya harus segera diatasi dan laju vaksinasi segera ditingkatkan agar cepat tercapai herd immunity.
"Jadi dengan potensi terjadinya kedaluwarsa ini jadi tantangan kita terutama di daerah yang terpencil, tertular, dan terdalam agar mereka segera melakukan vaksinasi mengingat vaksinasi ini masa penggunaannya cukup singkat. Ini yang jadi monitoring kita," ujarnya dalam talkshow Radio Kementerian Kesehatan, Jumat (12/3/2021).
https://kamumovie28.com/movies/in-this-corner-of-the-world/
Broadcast Sentra Vaksinasi Senayan Masih Viral, Cek Faktanya di Sini
Beberapa waktu belakangan ini, berbagai platform layanan berbagi pesan diramaikan broadcast viral tentang Sentra Vaksinasi di Istora Senayan. Awas, sebagian informasi yang beredar adalah hoax alias menyesatkan.
Kegiatan yang dimaksud adalah Sentra Vaksinasi Bersama BUMN, kerja bareng antara Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Pemda DKI, dan Indonesia Healthcare Corporation. Digelar di Istora Senayan, Jakarta Selatan, pada 8 Maret hingga 10 Mei 2021.
Nah soal peserta vaksinasi dan tata caranya inilah yang memang simpang siur. Beberapa fakta hasil penelusuran detikcom terangkum sebagai berikut.
Lansia luar DKI Jakarta boleh ikut?
Nah, ini yang paling simpang siur. Resminya, akun Instagram @sentravaksinasibersamaBUMN telah menegaskan bahwa lansia yang bisa dilayani hanya yang memiliki KTP DKI Jakarta, dan harus mendaftar terlebih dahulu secara online.
Penggalan broadcast yang dimaksud mengatakan demikian:
Vaksin nasional di Istora Senayan, Jakarta
Setiap hari termasuk Sabtu dan Minggu
Pukul : 8.00 SD 16.00
KTP NON-DKI bisa juga
Lansia, pagi hari
Di bawah 60 tahun, siang hari
GO SHOW saja, tanpa daftar2
Namun fakta di lapangan, banyak lansia dari luar DKI ikut datang dan mengantre di lokasi karena informasi yang beredar menyebut kegiatan ini bisa diikuti lansia luar DKI. Mereka juga tidak mendaftar secara online sebelumnya.
Di lokasi, detikcom menemukan beberapa lansia dari Bogor, Depok, maupun Bekasi. Meski tidak mendaftar secara online sebelumnya, mereka tetap dilayani.
Tentunya datang secara Go-Show, dan tidak sesuai jadwal, tidak dianjurkan karena memicu antrean dan kerumunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar