Sabtu, 08 Mei 2021

Eropa Analisa Laporan Munculnya GBS Usai Pemberian Vaksin AstraZeneca

 Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menganalisa kemungkinan munculnya kondisi langka Guillain-Barre syndrome (GBS) usai vaksinasi COVID-19 AstraZeneca. Hal serupa pernah dilaporkan juga di Indonesia.

Dikutip dari Reuters pada Sabtu (8/5/2021), EMA menyebut komite keamanan vaksin Vaxzevria yang akan menganalisa data AstraZeneca. Tidak disebutkan secara spesifik berapa jumlah kasus GBS dalam hal ini.


Dikutip dari laman CDC, GBS adalah kelainan langka saat sistem kekebalan tubuh merusak sel saraf dan menyebabkan kelemahan otot dan terkadang kelumpuhan. Meskipun penyebab pasti tidak sepenuhnya dipahami, sindrom ini sering kali terjadi setelah infeksi virus atau bakteri.


Di Indonesia kasus GBS usai pemberian vaksin AstraZeneca sempat ramai dilaporkan terjadi pada seorang guru honorer asal Sukabumi. Hanya saja menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), tidak ada cukup bukti keterkaitan GBS dengan vaksin yang diberikan.


"Kesimpulan, belum cukup bukti untuk menyatakan adanya hubungan antara kelemahan anggota gerak dan keburaman mata dengan vaksinasi Covid-19. Diagnosa saat ini pada SA (31) adalah Guillain-Barre Syndrome atau GBS," kata Ketua Komisi Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat Kusnandi Rusmil beberapa waktu lalu.


Investigasi dilakukan setelah bulan lalu EMA menemukan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Johnson & Johnson kemungkinan bisa memicu kasus pembekuan darah yang langka. EMA menyebut vaksin pada akhirnya tetap direkomendasikan karena manfaatnya dalam mencegah penyakit lebih besar daripada risiko efek samping.

https://cinemamovie28.com/movies/classic-again/


1,3 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca dari COVAX Kembali Tiba di Indonesia


Sebanyak 1.389.600 dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca kembali tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (8/5/2021). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ini adalah batch ketiga vaksin AstraZeneca yang didatangkan ke Indonesia melalui jalur multilateral COVAX Facility.

"Total vaksin AstraZeneca dari jalur COVAX atau jalur multilateral yang telah sampai dan tiba di Indonesia adalah sejumlah 6.410.500 dosis vaksin jadi," kata Menlu Retno dalam konferensi pers yang disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (8/5/2021).


"Jika kita hitung secara keseluruhan dengan ketibaan vaksin pada pagi ini, Indonesia telah mengamankan 75.910.500 dosis vaksin," lanjutnya.


Vaksin AstraZeneca sendiri adalah vaksin yang didistribusikan secara global, bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tujuannya agar semua negara di dunia bisa mendapatkan akses vaksin COVID-19 yang adil.


Hanya saja dalam beberapa bulan terakhir distribusi vaksin AstraZeneca sempat terganggu. Salah satu penyebabnya adalah karena ada embargo oleh pemerintah India yang merupakan produsen vaksin terbesar dunia.


"Indonesia sangat memahami bahwa upaya untuk memenuhi komitmen kesetaraan vaksin bagi seluruh negara tidaklah mudah... Kita apresiasi usaha tersebut," pungkas Retno.

https://cinemamovie28.com/movies/dumb-and-dumber/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar