Sabtu, 09 Januari 2021

CDC Investigasi Laporan Kematian Nakes Usai Vaksinasi COVID-19

 Otoritas kesehatan sedang menyelidiki kasus seorang dokter di Florida Selatan, Amerika Serikat, yang meninggal karena kondisi langka dua minggu setelah menerima dosis pertama vaksin virus Corona Pfizer.

Dikutip dari NBC, dr Gregory Michael, ahli kandungan di rumah sakit Mt. Sinai Medical Center selama lebih dari satu dekade, meninggal pada tanggal 3 Januari. Menurut istrinya Heidi Neckelmann, dia telah divaksinasi pada 18 Desember.


Meskipun saat ini tidak ada bukti medis atau ilmiah yang menunjukkan bahwa kematian Dr. Michael dipicu oleh vaksin, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sedang melakukan penyelidikan rutin atas insiden tersebut karena jangka waktu yang singkat antara kedua peristiwa tersebut.


"CDC, FDA, dan badan federal lainnya meninjau data pemantauan keamanan vaksin COVID-19 secara teratur dan menyajikan informasi ini kepada kelompok kerja ahli keamanan vaksin," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.


"CDC akan mengevaluasi situasi saat lebih banyak informasi tersedia dan memberikan pembaruan tepat waktu tentang apa yang diketahui dan tindakan yang diperlukan."


Neckelmann mengatakan bahwa dr Michael mulai mengalami gejala aneh beberapa hari setelah menerima dosis vaksin, termasuk bercak kecil di tangan dan kakinya.


Dia akhirnya dirawat di ICU dengan diagnosis Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP), suatu kondisi langka di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang fragmen sel yang ditemukan dalam darah yang dikenal sebagai trombosit. Pada orang dewasa, ini bisa menjadi kronis.


"Dua hari sebelum operasi terakhir, dia mengalami stroke hemoragik yang disebabkan oleh kurangnya trombosit yang merenggut nyawanya dalam hitungan menit," tulis Neckelmann dalam sebuah posting Facebook.


Pfizer mengatakan bahwa perusahaannya mengetahui penyelidikan CDC atas kasus tersebut, mengeluarkan pernyataan yang sebagian mengatakan bahwa para pejabat 'secara aktif menyelidiki, tetapi kami tidak yakin saat ini bahwa saya ada hubungan langsung dengan vaksin tersebut'.


"Belum ada sinyal keamanan terkait yang diidentifikasi dalam uji klinis kami, pengalaman pasca-pemasaran sejauh ini atau dengan platform vaksin mRNA. Sampai saat ini, jutaan orang telah divaksinasi dan kami terus memantau semua kejadian buruk pada individu yang menerima vaksin kami," tulis keterangan Pfizer.

https://cinemamovie28.com/movies/happy-end-3/


Daftar Petinggi Negara yang Sudah Vaksin COVID-19, Joe Biden hingga Raja Salman


 Sejumlah negara telah memulai program vaksinasi COVID-19. Vaksin Corona yang dikembangkan juga telah mendapat izin penggunaan darurat oleh beberapa negara.

Selain tenaga kesehatan sebagai kelompok prioritas penerima vaksin, beberapa petinggi negara juga mulai mendapat suntikan. Hal ini bertujuan untuk menghapus keraguan warganya atas vaksin COVID-19.


Berikut deretan petinggi negara yang sudah disuntik vaksin Corona, dikutip detikcom dari berbagai sumber.


1. Joe Biden

Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech pada 21 Desember 2020 di rumah sakit di Newark, Delaware.


Biden menerima suntikan dari Tabe Mase, perawat dan kepala Pelayanan Kesehatan Karyawan di Rumah Sakit Christiana di Newark, Delaware, di depan wartawan dan disiarkan secara langsung di televisi.


"Saya melakukan ini untuk menunjukkan bahwa orang harus siap ketika vaksin tersedia. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Biden dikutip dari Reuters.


2. PM Israel Benyamin Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu jadi orang pertama yang disuntik vaksin COVID-19 di Israel. Ia menerima dosis pertama vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech pada 19 Desember.


"Saya minta vaksinasi dulu, bersama Menteri Kesehatan Yuli Edelstein, sebagai contoh pribadi dan mendorong Anda sekalian untuk divaksinasi," kata Netanyahu.


3. PM Singapura Lee Hsien Loong

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menerima suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech pada Jumat (8/1/2021). Selepas disuntik, dia mengajak seluruh rakyatnya untuk mau melakukan vaksinasi.


Ia mengatakan vaksinasi yang dilakukannya adalah wujud keyakinan pemerintah dan negara untuk menyatakan vaksin itu aman.


"Saya melakukan vaksinasi lebih awal untuk memperlihatkan kepada rakyat Singapura bahwa kami yakin bahwa vaksin itu aman dan efektif," ujar Lee.

https://cinemamovie28.com/movies/happy-end-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar