Rabu, 13 Januari 2021

Profil Abdul Muthalib, Dokter Kepresidenan yang Memvaksin Jokowi

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapat suntikan vaksin COVID-19. Jokowi disuntik oleh Prof Abdul Muthalib, Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan.

Prof Abdul Muthalib dipercaya untuk menyuntikkan vaksin Corona Sinovac ke Presiden Joko Widodo, Rabu (13/1/2021). Momen penyuntikan sempat jadi sorotan karena Prof Abdul tampak gemetar.


"Pertamanya saja gemeteran. Setelahnya tidak ada masalah," katanya.


Proses penyuntikan berjalan lancar. Bahkan menurut Prof Abdul, tidak ada perdarahan akibat penyuntikan. Presiden Jokowi sendiri mengatakan tidak ada rasanya sama sekali.


Prof Abdul Muthalib, SpPD-KHOM adalah seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Jakarta Selatan, RS Gading Pluit, dan RS Medistra.


Dikutip dari laman Interna Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), pria kelahiran lahiran Jakarta pada 3 Januari 1945 ini mendapatkan gelar spesialisnya setelah ia menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Depok pada tahun 1969, kemudian ia mengambil spesialis ilmu penyakit dalam FKUI pada tahun 1980.


Berdasarkan penelusuran detikcom, Prof Abdul tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia sebagai anggota, yang bertujuan untuk bisa memberikan layanan Konsultasi, Pemeriksaan dan Pengobatan terkait penyakit dalam khususnya Hematologi Onkologi (kanker dan gangguan darah).


Berikut riwayat akedemisnya:

1969: Lulus dokter umum di FKUI

1980: Lulus dokter spesialis di FKUI

1986: Konsultan Hematologi Onkologi Medik PAPDI

1998: Guru Besar di FKUI

https://movieon28.com/movies/kakak/


Ditanya Gejala Sebelum Vaksin, Jokowi: Batuk Kecil Saja


Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama beberapa pejabat tinggi lainnya hari ini menerima suntikan vaksin Corona. Momennya disiarkan langsung agar masyarakat dapat percaya terhadap keamanan dan khasiat dari vaksin.

Sebelum disuntik vaksin, Presiden Jokowi mendapat pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Tekanan darahnya diukur serta diwawancara terkait riwayat kesehatan.


"Tekanan darahnya 130/67. Sehat," kata petugas yang memeriksa Jokowi.


Petugas juga menanyakan beberapa hal terkait riwayat kesehatan selama 7 hari ke belakang. Termasuk, ada tidaknya gejala yang mengarah ke COVID-19 seperti batuk dan demam.


"Ya batuk kecil saja," kata Jokowi.


Proses penyuntikan dilakukan oleh Prof Abdul Muthalib, Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan. Momen penyuntikan berjalan lancar tanpa perdarahan, meski tangan Prof Abdul terlihat sempat gemetar.


"Enggak terasa sama sekali," komentar Jokowi usai disuntik vaksin COVID-19 di Istana Merdeka, Rabu (13/1/2021).


Tidak berapa lama giliran Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr Daeng M. Faqih yang ditunjukkan menerima suntikan vaksin.


Bukan Vitamin, Ini Lho Vaksin COVID-19 yang Diterima Jokowi Hari Ini


 Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menjadi orang yang pertama disuntik vaksin Corona. Penyuntikan vaksin Corona kepada Jokowi disiarkan secara langsung dan bisa disaksikan seluruh masyarakat melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden RI.

Pasca disuntik tepat pada pukul 9:42 WIB, Jokowi mengaku tidak merasakan sakit sama sekali. "Tidak terasa sakit sama sekali," katanya di Istana Kepresidenan Bogor Rabu (13/1/2021).


Meski proses vaksinasi disiarkan secara langsung, berbagai komentar bernada keraguan masih saja bermunculan di kanal YouTube Sekretariat Presiden RI. Beberapa menyebut yang disuntikkan bukan vaksin melainkan vitamin.


"Disuntik vitamin kok bangga," demikian salah satu komentar di YouTube Setpres RI.


Padahal, vaksinator sudah menunjukkan vial dan kemasan vaksin Corona Sinovac sebelum menyuntikkan vaksin Corona pada Jokowi.


"Saya akan mengambil vaksin yang akan disuntikkan kepada bapak presiden, (memperlihatkan kemasan vaksin Corona Sinovac)," kata vaksinator, lalu menunjukkannya ke arah kamera.

https://movieon28.com/movies/the-house-on-pine-street/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar