Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan data kabupaten-kota di Indonesia yang tak patuh menggunakan masker. Disebutkan, total ada 96 kabupaten-kota.
"Selama 7 hari terakhir terdapat 96 atau 19,35 persen dari 496 kabupaten-kota yang tidak patuh dalam memakai masker, yaitu memiliki tingkat kepatuhan kurang dari 60 persen," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1/2021).
Rendahnya tingkat kepatuhan protokol kesehatan seperti menggunakan masker ini dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko penularan virus Corona COVID-19. Terlebih setiap harinya kasus COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Wiku pun mengimbau agar seluruh kepala daerah beserta TNI/Polri untuk bertindak tegas dalam melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan di daerah masing-masing.
"Saya minta kepada seluruh kepala daerah beserta TNI/Polri yang bertugas di daerah masing-masing untuk betul-betul melakukan pengawasan dan penegakan kedisiplinan dan hukum bagi pelanggar protokol kesehatan," imbaunya.
Berikut sebaran 96 kabupaten-kota yang tak patuh dalam menggunakan masker selama 7 hari terakhir.
Aceh: 5 kabupaten-kota
Sumatera Utara: 12 kabupaten-kota
Sumatera Barat: 9 kabupaten-kota
Jambi: 5 kabupaten-kota
Bengkulu: 6 kabupaten-kota
Sumatera Selatan: 6 kabupaten-kota
Lampung: 4 kabupaten-kota
Banten: 2 kabupaten-kota
Kalimantan Barat: 2 kabupaten-kota
Kalimantan Tengah: 1 kabupaten-kota
Kalimantan Selatan: 3 kabupaten-kota
Sulawesi Barat: 1 kabupaten-kota
Sulawesi Tengah: 3 kabupaten-kota
Gorontalo: 1 kabupaten-kota
Sulawesi Tenggara: 6 kabupaten-kota
Maluku: 5 kabupaten-kota
Maluku Utara: 3 kabupaten-kota
Nusa Tenggara Barat: 1 kabupaten-kota
Nusa Tenggara Timur: 4 kabupaten-kota
Papua: 13 kabupaten-kota
Papua Barat: 4 kabupaten-kota.
https://cinemamovie28.com/movies/the-housemaid-3/
Jokowi Targetkan Vaksinasi COVID-19 Selesai Kurang dari Setahun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan vaksinasi COVID-19 harus selesai dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Target itu jauh lebih cepat ketimbang proyeksi dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yaitu 15 bulan.
Target itu dipaparkan oleh Jokowi dalam acara Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat Se-Indonesia, Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/1/2021).
"Kalau di seluruh dunia, perkiraan vaksinasi akan selesai 3,5 tahun. Tapi di negara kita Insya allah kemarin mendapatkan informasi dari Pak menteri 15 bulan, masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut pula, Jokowi mengungkapkan kalau vaksin COVID-19 telah mulai dikirim ke 34 provinsi. Pada tahap pertama, baru dikirim sebanyak 700 ribu dosis vaksin ke daerah-daerah.
"Tapi kita akan ada 3 juta dikirim ke daerah. Nanti akan dikirim lagi berikutnya, dikirim lagi berikutnya. Insya Allah minggu depan juga akan datang lagi 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku yang akan diproduksi oleh Bio Farma juga langsung nanti jadi kirim ke daerah lagi," lanjutnya.
Jokowi menambahkan, target vaksinasi gelombang pertama adalah tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang ada di rumah sakit. Kemudian target akan disusul aparat keamanan TNI/Polri dan juga guru.
"Kita berharap dengan dimulainya vaksinasi ini, kita akan bisa menangani dan mengendalikan Covid-19, dan saya tetap titip pada kita semuanya untuk menyampaikan ke saudara dan tetangga kita, rekan-rekan kita, kawan-kawan kita," ujar Jokowi.
"Meskipun vaksinasi minggu depan sudah dimulai, saya minta untuk tetap kita waspada tidak lengah, disiplin terhadap protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, tidak ke tempat-tempat kerumunan, jaga kesehatan sampai nanti vaksinasi ini selesai," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar