Senin, 15 Maret 2021

Duh, Perusahaan Jack Ma Terancam Didenda Rp 14 Triliun

  Selain Ant Financial yang batal melantai di bursa saham atau IPO, Alibaba menjadi perusahaan Jack Ma lain yang diinvestigasi secara resmi oleh pemerintah China terkait dugaan melakukan praktik monopoli. Bahkan dalam kabar terbaru, regulator anti monopoli China mempertimbangkan untuk menjatuhkan denda lumayan besar.

Sumber Wall Street Journal menyebutkan bahwa raksasa e-commerce itu kemungkinan akan didenda lebih dari USD 975 juta atau di kisaran Rp 14 triliun. Perusahaan chip Qualcomm sebelumnya pernah didenda sejumlah itu pada tahun 2015 terkait praktik anti kompetisi.


Alibaba diinvestigasi sejak Desember 2020 silam oleh regulator China. Salah satu tuduhannya, seperti dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (12/3/2021), Alibaba disinyalir melarang merchant atau pedagang di situsnya mendaftar di platform toko online yang lain.


Di sisi lain, Ant Financial juga belum diketahui kapan bisa menyelenggarakan IPO. Perusahaan fintech ini juga dikenai regulasi yang ketat oleh pemerintah China.


Seperti diberitakan, Jack Ma sempat menghilang dari publik selama 3 bulan setelah mengkritik sistem keuangan pemerintah China. Baru pada awal tahun ini, dia kembali muncul meski masih secara online.


"Xi Jinping menekan perusahaan swasta besar, memastikan mereka bekerja untuk Partai, memastikan mereka tidak terlalu besar. Tidak ada perusahaan swasta yang terlalu besar untuk dihukum," kata Richard McGregor, pengamat dari Lowy Institute belum lama ini.


Namun demikian, bukan berarti mereka akan dilumpuhkan oleh Xi Jinping. "Saya pikir Alibaba masih akan menjadi sebuah perusahaan substansial dan Jack Ma tentunya masih akan menjadi pebisnis penting. Tapi sayapnya telah diringkus," kata Gregor mengibaratkan.

https://trimay98.com/movies/my-uncles-wife/


Semua Orang 'Ditelanjangi' di Internet, Ini Ilmu yang Harus Dipelajari


Hampir semua orang bisa ditemukan lewat sentuhan jari di internet. Karenanya, ada ilmu yang harus kamu pelajari untuk menjaga diri di dunia maya termasuk membangun citra positif pribadi.

Ilmu tersebut adalah SEO atau search engine optimization. Ilmu ini mempelajari tentang penerapan teknik digital marketing guna mengoptimalkan halaman situs agar masuk laman satu di situs pencarian semisal Google. Tujuan utama dari SEO adalah untuk menempatkan suatu website agar muncul di urutan pertama mesin pencari dengan menggunakan keyword tertentu.


Menurut Jon Earnshaw, Chief Product Evangelist Pi Datametrics, SEO penting digunakan tidak hanya untuk korporasi melainkan juga bagi personal.


"Contohnya Anda mencari nama saya, nama saya akan muncul dalam laman di Google. Ada juga video, foto. Dalam urusan personal branding, ini penting untuk pekerjaan misalnya untuk mencari kerja," ujarnya dalam acara 'Konferensi Press Online SEOCon Jakarta 2021', Jumat (12/3/2021).


"Jadi Anda mengontrol hasil pencarian tentang tentang diri Anda," sambungnya.


Viktor Iwan, Founder & CEO DOXA Digital, juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, SEO bukan hanya ilmu yang penting untuk perusahaan, pribadi pun penting untuk mempelajarinya. Apalagi mereka yang memiliki usaha berskala kecil, ini bisa dimanfaatkan untuk memajukan usaha mereka.


"Bahkan sebuah toko di daerah Senen yang tokonya hanya 4x2 bahkan bisa bersaing dengan Tokopedia. Semua bisa bersaing dari segi problem solving-nya. Mereka (ecommerce -- red) hanya satu web experience untuk semua pengguna, sedangkan toko ini bisa lebih fokus untuk pelanggan spesifik," tuturnya.


Untuk belajar mengenai SEO, Anda bisa mengikuti acara tahunan SEOCon Jakarta 2021 yang berlangsung selama tiga hari, 17-19 Maret dengan tema 'Search in the New World'. Acara yang dipromotori oleh Toffee Events ini akan diselenggarakan secara virtual menggunakan Virtual Exhibition Venue.

https://trimay98.com/movies/jelita-sejuba/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar