Kamis, 07 Januari 2021

4 Fakta Menarik Sel Telur, Ukuran hingga Proses Terbentuknya Anak Kembar

 Ovarium menghasilkan sel telur yang disebut ovum serta memproduksi hormon estrogen dan progesteron untuk perkembangan organ reproduksi wanita. Sel telur yang matang akan dilepaskan dalam proses ovulasi.

Sel telur memiliki sejumlah fakta yang jarang diketahui para wanita. Sel telur juga sangat penting dalam kesuburan wanita serta merupakan salah satu faktor penentu kehamilan.


Dikutip dari Natural Cycles, berikut 4 fakta menarik seputar sel telur:


1. Sel telur wanita lebih besar dari yang Anda kira

Kebanyakan sel tidak terlihat dengan mata telanjang dan memerlukan mikroskop untuk melihatnya. Namun, sel telur (ovum) adalah pengecualian.


Dibandingkan dengan sel manusia lainnya, sel telur sangat besar. Dengan diameter 100 mikron (sepersejuta meter) dan selebar sehelai rambut, tidak ada sel tubuh yang melebihi besar sel telur.


2. Wanita dilahirkan dengan sel telur di tubuhnya

Setiap perempuan yang dilahirkan memiliki jutaan sel telur dalam tubuhnya. Ovum di dalam ovarium akan dikeluarkan setiap kita mengalami menstruasi.


3. Semakin tua, kualitas ovum semakin menurun

Seiring bertambahnya usia, kualitas ovum akan menurun. Setiap bulan saat menstruasi, seorang wanita akan kehilangan sel telurnya. Ketika menopause, kemungkinan kurang dari 1000 sel telur yang tersisa pada tubuh wanita.


4. Dua sel telur menghasilkan anak kembar

Proses wanita melepaskan sel telur setiap siklus disebut ovulasi. Beberapa wanita dapat melepaskan dua sel telur per siklus yang menyebabkan terjadinya proses bayi kembar.


Kembar identik (non fraternal) terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi oleh satu sel sperma membelah menjadi dua. Sedangkan kembar non identik (fraternal) terjadi ketika dua sel telur dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda.

https://tendabiru21.net/movies/seduction-2/


Jawaban China Soal 'Halangan' Izin Masuk Tim Investigasi COVID-19 WHO


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku kecewa terhadap sikap China. Alasannya karena tim internasional yang sudah direncanakan sejak Juli 2020 untuk menginvestigasi asal-usul COVID-19 ternyata tidak mendapat izin masuk.

"Saya sangat kecewa dengan kabar ini. Mengingat dua anggota dari tim sudah berangkat dan yang lain membatalkan kepergiannya di momen-momen terakhir," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (6/1/2021).


Menanggapi hal ini, juru bicara untuk Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menjelaskan ada kesalahpahaman terkait tanggal kedatangan tim. Chunying menyebut pihaknya masih melakukan komunikasi dengan WHO soal waktu dan persiapan lainnya.


"Tidak perlu bereaksi berlebihan," kata Chunying, dikutip dari Reuters.


Dijelaskan juga oleh Chunying para ahli China saat ini disibukkan dengan lonjakan kasus baru virus Corona.


Amankah Ibu Menyusui Disuntik Vaksin COVID-19? Cek di Sini


Saat ini pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan untuk melakukan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat. Hal ini menjadi pertanyaan apakah penyuntikan vaksin COVID-19 aman ibu yang sedang menyusui.

Faktanya, vaksin dapat diberikan bagi ibu menyusui. Dikutip dari Medela, rata-rata virus yang hidup di vaksin terbukti tidak berpindah ke Air Susu Ibu (ASI). Itu berarti vaksin-vaksin yang digunakan tidak menimbulkan efek berbahaya bagi ibu menyusui, maupun bayinya.


Ada bukti yang menunjukkan bahwa bayi yang masih diberi ASI terkadang merespons imunisasi lebih baik dibandingkan bayi yang minum susu formula. Vaksinasi direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan penyakit pada bayi.


Hingga kini, masih menjadi perdebatan apakah vaksin aman untuk ibu menyusui. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa belum ada data mengenai keamanan vaksin COVID-19 pada ibu menyusui.


"Selain itu, tidak ada data tentang efek vaksin mRNA pada bayi yang disusui," ungkap CDC.


Negara yang menyuntikkan vaksin COVID pada ibu menyusui

Negara seperti Amerika Serikat merekomendasikan kelompok ibu yang menyusui untuk menerima vaksin COVID-19, dan dapat memilih untuk divaksin. Salah satunya adalah seorang ibu menyusui yang bekerja sebagai petugas kesehatan.


Dikutip dari Today Parents, CDC menjelaskan bahwa ibu hamil dan menyusui bisa memilih untuk disuntik vaksin atau tidak. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), dan Society for Maternal and Fetal Medicine mencatat, keputusan tersebut bisa dipilih setelah mendiskusikan manfaat dan risiko vaksinasi dengan dokter.

https://tendabiru21.net/movies/seduction/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar