Sabtu, 02 Januari 2021

Inikah Wujud iPhone Flip, Ponsel Layar Lipat Apple?

 Tinggal menunggu waktu bagi Apple untuk mengeluarkan iPhone layar lipat, kadang disebut sebagai iPhone Flip. Bocoran terbaru menyatakan Apple telah menentukan desain iPhone fleksibel pilihan mereka.

Dalam video yang diposting oleh analis Apple, Jon Prosser, disebutkan bahwa Apple sedang mengujicoba prototipe ponsel layar lipat bergaya clamshell atau kerang. Berarti bentuknya seperti smartphone biasa saat dibuka dan dapat terlipat ke dalam menjadi lebih kecil.


Desain itu sudah digunakan oleh beberapa pabrikan, seperti generasi baru Motorola Razr. Tahun silam, juga ada Samsung Galaxy Z Flip dengan wujud yang sama. Desain lainnya adalah dua perangkat terpisah yang disatukan engsel, tapi tampaknya Apple akan memilih ponsel layar lipat murni.


Seperti dikutip detikINET dari Tom's Guide, Prosser menyebutkan Apple sedang menguji iPhone layar lipat itu di salah satu pabrik rekanannya, Foxconn, pertama dengan menjajal ketahanan konstruksi clamshell-nya. Menurut sumbernya, iPhone Flip kemungkinan meluncur pada akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023.


Uji coba iPhone Flip di Foxconn itu bukan berita baru. Pada bulan silam, kabarnya Apple meminta Foxconn untuk mengevaluasi komponen lipatan dengan dibuka tutup lebih dari 100.000 kali dalam proses uji coba.


Laporan ini mencatat uji coba serupa juga dilakukan untuk laptop biasa agar bisa dibuka tutup hingga 20.000 atau 30.000 kali. Karena iPhone lipat kemungkinan lebih sering dibuka tutup dibandingkan laptop biasa, maka cukup wajar jika Apple memiliki syarat yang lebih ketat.


Rumor tentang Apple mengembangkan iPhone layar lipat sudah berhembus sejak tahun 2016. Perusahaan asal Cupertino, AS ini juga telah mendaftarkan beberapa paten desain iPhone layar lipat atau iPhone Flip.

https://indomovie28.net/movies/eating-raoul/


Peluang dan Ancaman Sekolah Online di 2021


 Terobosan terjadi di tahun 2020 ketika sekitar 1,5 miliar siswa tak dapat sekolah akibat pandemi Corona. Sistem pendidikan di seluruh dunia pun mengalami perubahan signifikan dengan sekolah online. Pengajar dipaksa menguasai platform seperti Zoom, tanpa kehilangan kualitas pendidikan.

Digitalisasi pendidikan kemungkinan akan terus lanjut, bisa jadi hal baik sekaligus buruk. Di satu sisi, ada berbagai kemungkinan dan platform baru, termasuk yang awalnya tak ditujukan untuk pendidikan. Contohnya Tiktok, awalnya pengajar tak menggunakan platform ini, lebih ke YouTube, tapi tahun 2020 TikTok jadi platform populer untuk konten pendidikan.


Di sisi lain, banyak dari alat pendidikan digital baru tak hanya meningkatkan pengalaman dalam pendidikan, tapi juga ancaman. Berikut dalam keterangannya, Kaspersky ungkap beberapa potensi risiko terbesar yang dapat terjadi di sektor pendidikan di tahun 2021:


1. Pengembangan Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System) Pendidikan


LMS memungkinkan pengajar melacak proses pembelajaran siswa, menunjukkan perkembangan mereka dan aspek yang membutuhkan perhatian dari pengajar. Meski sudah ada beberapa sistem terkenal (Google Classroom, Frog, dll), pasar sistem LMS baru terlihat masih akan terus berkembang.


Seiring dengan bertambahnya jumlah dan popularitas LMS, jumlah situs phishing yang terkait dengan layanan pendidikan dan konferensi video juga akan bertambah. Tujuan utama mereka adalah mencuri data pribadi atau menyebarkan spam di komunitas pendidikan.


Di pertengahan 2020 saja, 168.550 pengguna unik menghadapi ancaman yang didistribusikan dengan kedok platform pembelajaran online/aplikasi konferensi video populer, naik 20,455% dibanding tahun 2019. Sistem LMS juga membuka potensi untuk hal baru tak terduga lain, seperti ancaman Zoombombing. Jika sekolah terus melakukan pembelajaran jarak jauh, sistem ini akan terus menjadi vektor serangan populer.

https://indomovie28.net/movies/divine-love/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar