Kamis, 14 Januari 2021

Kenali Penyebab Penyakit TBC dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

 Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri yang menyebar dari penderita TBC ke orang sekitarnya melalui tetesan air yang dilepaskan di udara. Ini dapat terjadi ketika seseorang dengan tuberkulosis aktif batuk, berbicara, bersin, meludah, tertawa atau bernyanyi.

Saat percikan air yang terinfeksi di udara, orang lain di sekitar dapat menghirupnya yang membuat dirinya terinfeksi bakteri penyebab TBC. Meskipun menular, penyakit ini tidak mudah tertular.


Dikutip dari Mayo Clinic, seseorang akan jauh lebih mungkin tertular TBC dari orang yang tinggal bersama atau bekerja dengan penderita daripada dari orang asing. Kebanyakan orang dengan TBC aktif yang telah menjalani pengobatan yang tepat selama setidaknya dua minggu tidak lagi menular.


TBC atau tuberkulosis adalah penyakit sangat menular yang terutama menyerang paru-paru. Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit TBC adalah salah satu dari 10 penyebab kematian teratas di seluruh dunia yang menewaskan 1,7 juta orang pada tahun 2016.


Seseorang yang memiliki sistem kekebalan yang baik mungkin tidak mengalami gejala TBC, meskipun mereka terinfeksi bakteri tersebut. Ini dikenal sebagai infeksi TBC laten atau tidak aktif.


TBC laten tidak menular, tetapi seiring waktu bisa menjadi penyakit aktif. Penyakit TBC aktif bisa membuat Anda dan orang lain sakit.


Penyakit tuberkulosis aktif biasanya menyebabkan banyak gejala yang paling sering berhubungan dengan sistem pernapasan, termasuk batuk darah atau dahak. Anda mungkin mengalami batuk yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu dan nyeri saat batuk atau dengan pernapasan normal.


Dikutip dari Healthline, ada beberapa gejala TBC lainnya termasuk:

- Kelelahan yang tidak bisa dijelaskan

- Demam

- Berkeringat di malam hari

- Kehilangan nafsu makan

- Penurunan berat badan


Meskipun TBC biasanya menyerang paru-paru, tuberkulosis juga dapat memengaruhi organ lain, seperti ginjal, tulang belakang, sumsum tulang, dan otak. Gejala akan bervariasi tergantung pada organ mana yang terinfeksi. Misalnya, TBC ginjal bisa menyebabkan buang air kecil darah.


Orang yang didiagnosis dengan penyakit tuberkulosis aktif umumnya harus minum kombinasi obat selama enam sampai sembilan bulan. Pengobatan lengkap harus diselesaikan.


Jika tidak, kemungkinan besar infeksi TBC bisa kembali. Jika TBC kambuh, mungkin resisten terhadap obat sebelumnya dan jauh lebih sulit diobati. Oleh karena itu, kita perlu mewaspadai penyakit TBC disebabkan oleh bakteri ini.

https://cinemamovie28.com/movies/hell-house-llc/


Catat! Ini Kriteria Orang yang Tidak Boleh Divaksin COVID-19


 Vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah mulai berlangsung sejak kemarin, Rabu (13/1/2021). Namun, ada sejumlah kelompok orang yang tidak boleh divaksin COVID-19.

Salah satunya adalah kelompok usia di bawah 18 tahun. Sesuai anjuran pemerintah, orang yang mendapat vaksin COVID-19 ialah mereka yang termasuk kelompok usia 18-59 tahun, khususnya untuk vaksin buatan Sinovac.


"Pada vaksin yang saat ini sedang diuji, tidak boleh untuk anak-anak karena belum ada penelitian pada anak-anak," ujar ahli alergi dan imunologi Profesor Iris Rengganis.


Selain itu, berdasarkan petunjuk teknis (juknis) resmi dari Kementerian Kesehatan RI tentang pelaksanaan vaksinasi COVID-19, ada sejumlah kelompok orang yang tidak boleh divaksin COVID-19. Di antaranya sebagai berikut.


Terkonfirmasi COVID-19

Ibu hamil dan menyusui

Mengalami gejala ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) seperti batuk, pilek, sesak napas dalam 7 hari terakhir

Anggota keluarga serumah yang kontak erat, suspek, konfirmasi, sedang dalam perawatan karena penyakit COVID-19

Memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak, dan kemerahan setelah divaksinasi COVID-19 sebelumnya (untuk vaksinasi kedua)

Sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah

Mengidap penyakit jantung seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner

Mengidap penyakit autoimun sistemik seperti SLE, lupus, sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya

Mengidap penyakit ginjal seperti penyakit ginjal kronis, sedang menjalani hemodialisis atau dialisis peritoneal, transplantasi ginjal, sindrom nefrotik dengan kortikosteroid

Mengidap penyakit rematik autoimun atau rheumatoid arthritis

Mengidap penyakit saluran pencernaan kronis

Mengidap penyakit hipertiroid atau hipotiroid karena autoimun

Mengidap penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais atau defisiensi imun, dan penerima produk darah atau transfusi

Mengidap penyakit diabetes melitus

Mengidap HIV (human immunodeficiency virus)

Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

https://cinemamovie28.com/movies/american-horror-house/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar