Sabtu, 16 Januari 2021

YouTube Ujicoba Fitur Belanja Langsung Dalam Video

 YouTube dilaporkan sedang menguji cara yang efisien bagi pengguna untuk membeli produk yang ditampilkan atau digunakan dalam saluran video favorit mereka.

Dalam pengujian layanan ini pembuat konten yang terlibat dapat menyertakan produk-produk tertentu dalam video mereka.


Jika pengguna mengklik atau mengetuk ikon tas belanja yang terletak di kiri bawa layar, maka YouTube akan menampilkan daftar produk unggulan.

Pengguna nantinya dapat melhat lebih banyak informasi tentang produk tersebut, menonton video terkait atau membeli produk tersebut.


Dilansir detiKINET dari Engadget, Jumat (15/1/2021) sayangnya hanya pengguna YouTube di Amerika Serikat yang dapat melihat fitur ikon tas belanja tersebut.


Fitur ini nantinya akan bekerja dengan cara sesuai brand atau merek, misal di mana pembuat konten memasak yang menautkan ke aksesori dapur atau konten game yang menjajakan komponen dari video pembuatan PC atau kontan lainnya.


Pembuat konten ini nantinya dapat menjual barang dagangan mereka melalui media perbelanjaan di saluran mereka. Tak hanya itu, eksperimen terbaru ini juga merupakan cara pembuat konten dan YouTube untuk menghasilkan pendapatan.


Laporan telah beredar selama beberapa waktu bahwa YouTube telah mengeksplorasi fitur seperti ini. Sejumlah platform memasukkan lebih banyak fitur belanja, termasuk Instagram dan WhatsApp.


Jadi tak mengherankan jika Google melakukan hal yang sama di YouTube. Bagaimanapun, iklan Google Belanja mulai muncul di bawah video YouTube pada tahun 2015.

https://nonton08.com/movies/port-of-hearts/


Daftar Tokoh Dunia Pemakai Telegram, Erdogan Sampai Netanyahu


 CEO Telegram Pavel Durov memamerkan dua pemimpin negara terbaru yang mulai pakai channel Telegram. Dia juga merilis daftar lengkap presiden yang sudah menggunakan layanannya.

"Sejak postingan terakhir saya, masuknya pengguna baru ke Telegram secara besar-besaran terjadi semakin cepat. Kita mungkin menyaksikan migrasi digital terbesar dalam sejarah manusia," ujarnya seperti dikutip dari lewat channel Durov di Telegram, Jumat (15/1/2021).


"Mengikuti fenomena global ini, dua presiden memulai channel Telegram mereka: Presiden Brasil @jairbolsonarobrasil dan Presiden Turki @RTErdogan," sambungnya.


Disebutkan Durov, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bergabung dengan daftar kepala negara lainnya yang sudah lebih dulu hadir di Telegram, mereka adalah:


Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador @PresidenteAMLO

Presiden Prancis Emmanuel Macron @emmanuelmacron

Perdana Menteri Singapura Lee HsienLoong @leehsienloong

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky @V_Zelenskiy_official

Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev @shmirziyoyev

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen @iingtw

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed @AbiyAhmedAliofficial

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu @bnetanyahu.

"Kami merasa terhormat bahwa para pemimpin politik, serta banyak organisasi publik, mengandalkan Telegram untuk memerangi informasi yang salah dan menyebarkan kesadaran tentang masalah penting dalam masyarakat mereka," kata Durov.

https://nonton08.com/movies/a-dolls-house/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar