Rabu, 02 Juni 2021

Tak Melulu Stimulasi 'Klitoris', Ini 4 Jenis Orgasme yang Bikin 'Menggelinjang'

Sebelumnya mungkin kamu pernah mendengar bahwa wanita bisa merasakan orgasme klitoris atau vagina. Dan menjadi pertanyaan pula, apakah benar orgasme vagina itu ada.

Menurut seorang sex coach, Eyal Matsliah dan juga mempelajari ilmu kuno Tantra, wanita disebut bisa memiliki banyak jenis orgasme yang berbeda.


Dia pun menyebut orgasme dapat dibedakan berdasarkan anatomi, arah energi, kekuatan dan lamanya orgasme, dan dengan efek orgasme pada bidang fisik, energik, emosional, mental, dan spiritual.


Ada beberapa zona sensitif seksual utama dalam tubuh wanita. Kebanyakan dari wanita menikmati rangsangan dari zona sensitif seksual ini, dan itu mungkin menyebabkan semacam orgasme.


1. Orgasme puting

Puting merupakan zona sensitif seksual yang penting. Mereka terhubung melalui saluran energi ke klitoris, dan dengan demikian, rangsangan pada payudara akan menyebabkan klitoris dan seluruh area genital terangsang.


"Wanita dengan payudara kecil cenderung lebih sensitif, tetapi semua wanita dapat mengembangkan kepekaan pada payudaranya, berapa pun ukurannya," jelas Matsliah, dikutip dari laman Your Tango.


2. Orgasme klitoris

Orgasme klitoris adalah apa yang kebanyakan wanita ketahui sebagai orgasme rangsangan klitoris yang intens yang terfokus di area genital.


Jika orgasme klitoris adalah es krim, itu akan menjadi vanila, bukan karena itu hambar, tetapi karena itu standarnya.


Orgasme ini dihasilkan dari rangsangan langsung pada klitoris, dan digambarkan sebagai "terlokalisasi, tajam, meledak, dan tahan lama," menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal NeuroQuantology, dikutip dari laman Huffington Post

3. Vaginal entrance orgasm

Ada banyak saraf di pintu masuk vagina, menjadikannya zona sensitif dan sensitif seksual. Selain orgasme klitoris, di sinilah kebanyakan wanita mengalami kenikmatan dan orgasme berikutnya.


Dalam jurnal NeuroQuantology, orgasme vagina dicapai lebih banyak melalui hubungan daripada stimulasi klitoris, dan digambarkan sebagai kenikmatan seluruh tubuh dan lebih tahan lama daripada orgasme klitoris. Wanita yang melaporkan mengalami orgasme vagina mungkin juga lebih mungkin mengalami orgasme berulang kali.


4. Orgasme campuran

Orgasme campuran terjadi ketika orgasme klitoris dan vagina terjadi secara bersamaan. Orgasme ini diketahui berlangsung dari satu hingga 15 menit, berakhir dengan orgasme "raksasa".

https://maymovie98.com/movies/heart/


Satgas COVID-19 Sebut Varian Baru Pengaruhi Efikasi Vaksin, Ini Penjelasannya


Beberapa varian baru Corona saat ini sudah teridentifikasi di Indonesia, yaitu varian Inggris B117, varian Afrika Selatan B1351, dan varian India B1617. Ketiga varian tersebut masuk dalam kelompok Variant of Concern (VoC) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, sejumlah penelitian membuktikan varian-varian Corona tersebut bisa mempengaruhi efikasi dari vaksin COVID-19 yang ada saat ini.


"WHO berdasarkan berbagai studi yang dilakukan beberapa peneliti menyatakan bahwa beberapa varian memiliki besaran pengaruh, yang sedikit hingga sedang terhadap angka efikasi pada kasus positif dengan varian tertentu," jelas Prof Wiku dalam konferensi pers, Selasa (1/6/2021).


Berikut beberapa jenis vaksin COVID-19 yang efikasinya dipengaruhi oleh varian baru Corona yang ada saat ini berdasarkan WHO:


Varian B117 mempengaruhi efikasi vaksin COVID-19 AstraZeneca

Varian B1351 mempengaruhi efikasi vaksin COVID-19 Moderna, Pfizer, AstraZeneca, dan Novavax

Varian P1 mempengaruhi efikasi vaksin COVID-19 Moderna dan Pfizer

Varian B1617 mempengaruhi efikasi vaksin COVID-19 Moderna dan Pfizer

"Perlu diketahui, bahwa pengaruh varian terhadap efikasi (vaksin) masih bersifat sementara dan masih bisa berubah tergantung hasil studi lanjutan yang dilakukan," lanjutnya.


Prof Wiku menjelaskan perubahan efikasi pada beberapa jenis vaksin COVID-19 tersebut terjadi karena vaksin yang dikembangkan dan digunakan saat ini masih menggunakan virus yang belum bermutasi atau original variant. Artinya, virus tersebut masih varian asli yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China.


"Namun, perlu diketahui perubahan efikasi vaksin atau kemampuan vaksin untuk mencegah penyakit pada penerima vaksin tidak membuat besar efikasinya turun di bawah 50 persen, yang menjadi ambang batas minimal efikasi yang ditolerir oleh WHO untuk sebuah produk vaksin yang layak," ujar Prof Wiku.


"Bahkan beberapa di antaranya masih memiliki efikasi di atas 90 persen," pungkasnya.

https://maymovie98.com/movies/fallen-hearts/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar