Minggu, 22 November 2020

3 Hal yang Bisa Picu Orgasme Spontan, Apa Saja?

 - Orgasme ternyata tak melulu terjadi jika ada rangsangan seksual. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami orgasme secara spontan, seperti tiba-tiba.

Dikutip dari Healthline, meskipun belum ada penyebab yang pasti terkait orgasme yang muncul secara spontan, ada beberapa aktivitas yang umumnya memicu kondisi ini. Apa saja? Berikut rangkuman detikcom dari berbagai sumber.


1. Berolahraga

Terkadang berolahraga terlalu keras bisa membuat orang orgasme, disebut sebagai coregasm. Jenis olahraga yang bisa menyebabkan kondisi ini termasuk otot perut, angkat beban, bersepeda.


Darah kita mengalir dengan kencang ketika berolahraga, termasuk ke bagian kemaluan. Aliran tersebut akhirnya menstimulasi air mani untuk keluar. Coregasm lebih sering terjadi pada perempuan karena otot bagian panggul tersambung dengan klitoris.


2. Bisa dialami wanita saat melahirkan

Seorang wanita yang melahirkan juga bisa mengalami kondisi ini, disebut juga sebagai birthgasm. Dikutip dari jurnal Science Direct, ada enam persen yang mengalami kondisi in9i.


Disebutkan, rasa sakit yang luar biasa mengaktifkan bagian otak bernama insula dan cingulate cortex, hal tersebut adalah bagian yang berpengaruh terhadap orgasme.


Para ahli meyakini birthgasm bisa meredakan rasa sakit saat melahirkan.


3. Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD)

Kondisi ini adalah gangguan yang membuat pengidapnya mengalami gairah secara spontan di area kelamin mereka. Kondisi ini terjadi tanpa adanya rangsangan seksual.


Gejala PGAD ini meliputi rasa gatal, tekanan, perasaan terbakar hingga orgasme spontan. Gejala bisa muncul beberapa kali sehari dalam waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.


Rupanya, beberapa kondisi orgasme tak melulu berkaitan dengan fantasi dan hasrat seksual, adakah dari kamu yang pernah mengalaminya?

https://kamumovie28.com/movies/sexual-life/


Fakta-fakta Swab Antigen yang Tunjukkan Lurah Petamburan Reaktif COVID-19


Satu dari sepuluh pejabat yang diundang Polda Metro Jaya terkait acara Habib Rizieq Shihab, Sabtu (14/11/2020), dilaporkan reaktif COVID-19. Pejabat tersebut ialah Lurah Petamburan, Jakarta Pusat, Setiyanto.

"Dari 10 ini kita swab antigen satu orang Lurah dari Petamburan positif atau reaktif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020).


Dalam laporan tersebut, disebutkan pihak Polda Metro Jaya menggunakan swab antigen untuk menguji apakah sejumlah pejabat itu sedang terinfeksi COVID-19 atau tidak.


Apa itu swab antigen?

Menurut pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, swab antigen merupakan salah satu tes untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, melalui sampel usapan lendir atau swab.


Meski menggunakan swab, tes ini tidak mendeteksi virus secara genetik, sehingga hasilnya dinyatakan sebagai reaktif atau non-reaktif, seperti halnya rapid test antibodi. Tes ini juga belum dipakai sebagai standar diagnostik.


"Kalau rapid test antigen, yang dicari bukan antibodi terhadap virus, tetapi bungkusnya si virus. Kalau PCR itu kan kita mengecek genetiknya virus, tapi kalau antigen yang dicek bukan genetiknya, tapi bungkusnya atau cangkangnya si virus," ucap Ahmad saat dihubungi detikcom, Selasa (17/11/2020).


"Karena si virus itu kan pasti punya cangkang, di dalam cangkang ada materi genetik. Jadi sebetulnya rapid test antigen sama PCR itu mencari orang-orang yang sedang mengalami infeksi aktif," jelasnya.


Bagaimana prosedur dan cara kerja swab antigen?

Sama dengan rapid test, swab antigen juga membutuhkan waktu relatif lebih singkat dibanding RT PCR (reverse-transcriptase polymerase chain reaction). Karenanya, tes ini sering juga disebut rapid swab.


"Lendir yang sudah diswab dimasukkan ke cairan khusus, dikocok, setelah itu diteteskan ke kasetnya, ditunggu 15 menit hingga muncul tanda reaktif atau tidak," jelas Ahmad.


Seberapa akurat swab antigen? Klik halaman berikut.

https://kamumovie28.com/movies/strictly-sexual/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar