Senin, 23 November 2020

Daftar Update Terkini Vaksin COVID-19, Mana yang Paling Menjanjikan?

 Kasus penularan virus Corona COVID-19 di dunia masih belum menunjukkan penurunan angka infeksi. Total hingga pagi ini, virus Corona sudah menginfeksi lebih dari 56 juta jiwa di dunia, 1 juta di antaranya meninggal, dan sembuh 39 juta jiwa.

Meski demikian, Vaksin untuk virus Corona COVID-19 masih terus dikembangkan oleh para ilmuwan di berbagai negara. Beberapa di antaranya sudah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar update terkini vaksin COVID-19.


1. Pfizer

Dikutip dari laman Reuters pada Rabu (18/11/2020), Pfizer mengumumkan bahwa hasil akhir uji klinis tahap akhir vaksin COVID-19 buatannya menunjukkan efektivitas 95 persen. Dalam hitungan hari, izin penggunaan darurat akan didaftarkan dalam beberapa hari ke depan.


Efikasi atau kemanjuran vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama BioNTech asal Jerman ini menunjukkan konsistensi pada sebaran demografi umur dan etnis. Tidak ada efek samping yang serius yang dilaporkan, pertanda bahwa imunisasi bisa dilakukan secara luas di dunia.


Temuan lain yang cukup memuaskan dari uji klinis vaksin ini adalah pada usia di atas 65 tahun, efikasi tercatat 94 persen. Kelompok ini merupakan yang paling rentan terhadap risiko COVID-19.


2. Moderna

Menyusul Pfizer dan BioNTech, perusahaan farmasi Moderna mengumumkan hasil awal uji klinis vaksin COVID-19 buatannya. Efektivitas vaksin tersebut diklaim mendekati 95 persen.


Uji klinis melibatkan 30 ribu relawan di Amerika Serikat. Analisis awal didasarkan pada 95 relawan pertama yang menunjukkan gejala COVID-19. Dari jumlah tersebut, hanya 5 yang berasal dari kelompok penyuntikan vaksin dan sisanya 90 relawan berasal dari kelompok plasebo.


"Efektivitas keseluruhan luar biasa. Ini hari luar biasa," kata Tal Zaks, chief medical officer Moderna, dikutip dari BBC News, Senin (16/11/2020).


Meski demikian, hasil analisis awal ini masih menyisakan sejumlah pertanyaan. Di antaranya, berapa lama imunitas akan bertahan, masih harus diamati lebih lanjut.

https://tendabiru21.net/movies/on-the-basis-of-sex/


3. Sinovac

Perkembangan vaksin COVID-19 kembali menyampaikan kabar baik. Kali ini, hasil awal uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac asal China, CoronaVac, berhasil memicu respons imun yang cepat.


Namun, catatannya tingkat antibodi yang dihasilkan lebih rendah daripada antibodi dimiliki seseorang pasca pulih dari COVID-19. Dikutip dari laman Reuters, hasil awal uji coba vaksin COVID-19 ini disampaikan pada Rabu.


Para peneliti menyebut hasil awal uji klinis vaksin COVID-19 tersebut dapat menunjukkan perlindungan yang cukup. Sementara itu, CoronaVac dan empat vaksin eksperimental lainnya yang dikembangkan di China saat ini sedang menjalani uji coba tahap akhir untuk menentukan apakah benar efektif mencegah COVID-19.


Temuan Sinovac dimuat dalam makalah peer reviewed di jurnal medis The Lancet Infectious Diseases, berdasarkan hasil uji klinis Fase I dan Fase II vaksin COVID-19 di China yang melibatkan lebih dari 700 peserta.


4. Sputnik V

Vaksin asal Rusia Sputnik V mengatakan efektivitas vaksin Corona mereka juga melebihi 90 persen. Namun, vaksin Corona asal Rusia ini sempat mendapat sorotan dari berbagai ahli termasuk WHO terkait keamanannya karena dinilai terburu-buru saat memberikan izin penggunaan beberapa waktu lalu.


Sputnik V menjadi vaksin pertama ditemukan dan dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia.


"Dari pengamatan kami, jumlahnya juga lebih dari 90 persen. Kemunculan vaksin lain yang efektif, ini adalah kabar baik bagi semua orang," kata Oksana Drapkina, direktur lembaga penelitian di bawah kementerian kesehatan, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia.


Dalam jurnal yang diterbitkan The Lancet, efek samping vaksin Sputnik V mengembangkan beberapa gejala ringan pada subjek penelitian. Setengah dari subjek peneliti mengalami demam dan 42 persen mengalami sakit kepala dan 28 persen lainnya mengeluh kelelahan, 24 persen lain mengalami nyeri sendi.


5. Oxford AstraZeneca

Satu lagi kandidat vaksin COVID-19 menunjukkan hasil menjanjikan. Dikutip dari Reuters, data terbaru uji klinis vaksin Oxford-AstraZenecac menunjukkan adanya respons kekebalan pada lansia, kelompok yang paling rentan terhadap komplikasi COVID-19.

https://tendabiru21.net/movies/sex-the-city-and-me/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar