Rabu, 25 November 2020

Ini Jenis Masker Kain 3 Lapis yang Direkomendasikan dr Reisa

 Mengenakan masker setiap beraktivitas di luar rumah adalah protokol kesehatan yang wajib diterapkan. Juru Bicara Satgas COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan virus SARS-COV-2 yang menyebabkan COVID-19 tidak dapat dilihat.

Selain itu, tak mudah juga mengetahui siapa saja orang di sekitar kita yang membawa virus tersebut. Inilah kenapa muncul istilah OTG atau orang tanpa gejala meski terinfeksi virus Corona.


"Oleh karena itu, memakai masker menjadi salah satu cara efektif mencegah penularan," kata dokter Reisa dikutip dari tayangan video BNPB.


Ia melanjutkan efektivitas memakai masker dengan baik dan benar bisa menekan peluang penularan COVID-19 hingga lebih dari 50 persen. Berdasarkan penelitian inilah masyarakat diwajibkan memakai masker saat beraktivitas di luar rumah selama pandemi.


Ada beberapa jenis masker yakni masker medis, lanjutnya, yaitu masker bedah atau masker N95, yang ditujukan untuk keperluan medis. Misalnya untuk tenaga kesehatan, orang sakit, dan orang yang merawat orang sakit.


"Selanjutnya, masker nonmedis, yaitu masker kain. Orang sehat cukup menggunakan masker kain," ujarnya.


Dokter Reisa menjelaskan masker kain yang direkomendasikan adalah yang memiliki tiga lapisan. Hasil penelitian baru mengidentifikasi jenis kain, jumlah lapisan, dan komposisi masker kain nonmedis.


Berikut tiga lapisan masker kain yang direkomendasikan.


Lapisan dalam berupa bahan penyerap seperti katun.

Lapisan tengah berupa bahan tanpa tenun seperti polipropilena.

Lapisan luar berupa bahan yang tidak mudah menyerap air seperti poliester atau campuran poliester.

Nah itu dia penjelasan dr Reisa tentang masker kain yang direkomendasikan untuk mencegah penularan COVID-19. Jangan lupa juga, selalu #ingatpesanibu untuk #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19.

https://kamumovie28.com/movies/27-steps-of-may/


Es Kering Kini Banyak Dicari untuk Hadapi COVID-19, Apa Fungsinya?


 Baru-baru ini berapa kandidat vaksin COVID-19 menunjukkan hasil uji klinis tingkat tiga yang memuaskan. Kini tantangan unik berikutnya yang harus dipecahkan adalah bagaimana vaksin tersebut bisa didistribusikan ke seluruh dunia dengan aman.

Sebagian kandidat vaksin COVID-19 diketahui membutuhkan penyimpanan di suhu dingin yang ekstrem agar kandungannya tidak mudah rusak. Vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech misalnya butuh suhu minus 70 derajat celsius.


Menghadapi hal ini, es kering atau biang es kini banyak dibutuhkan untuk memecahkan potensi masalah distribusi vaksin ke negara atau daerah yang mungkin fasilitasnya kurang memadai.


The Compressed Gas Association menyebut produksi es kering di Amerika Serikat (AS) dan Kanada bisa sampai 30.000 ton dalam sehari. Diprediksi butuh kurang dari lima persennya untuk mendukung penyimpanan dingin vaksin COVID-19 hanya untuk daerah tersebut.


"Sementara di dunia siapa yang siap? Tidak ada," komentar Dr Jarbas Barbosa dari Pan American Health Organization mengomentari tantangan bila vaksin harus dikirim ke luar negeri seperti dikutip dari CNN, Minggu (22/11/2020).


CEO dari BioNTech, Ugur Sahin, mengaku pihaknya akan terus berusaha mengembangkan vaksin yang lebih tahan terhadap suhu. Namun diperkirakan ini akan butuh waktu, setidaknya sampai pertengahan tahun 2021.


"Kami sedang mengerjakan formula yang mungkin bisa membuat vaksin bisa disimpan pada suhu ruangan," kata Sahin.

https://kamumovie28.com/movies/the-deep-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar