Kamis, 18 Juni 2020

150 Perusahaan Mau Cabut dari China, RI Buka Karpet Merah

 Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada 150 perusahaan yang berpotensi hengkang dari China. Indonesia pun membidik ratusan perusahaan tersebut untuk pindah atau relokasi ke Indonesia.
"Kami sudah mendata bahwa ada sekitar 150 perusahaan, 40 perusahaan dari Jepang, 110 perusahaan dari Amerika yang berpotensi keluar dari China," kata dia dalam live Facebook Rakyat Merdeka, Kamis (18/6/2020).

Hal itu diketahui berdasarkan pernyataan-pernyataan dari kedua pemimpin negara, yaitu Jepang dan Amerika Serikat, yang mana Jepang secara tegas memberikan stimulus untuk perusahaan-perusahaan Jepang yang keluar dari Negeri Tirai Bambu.

Sedangkan Presiden AS Donald Trump, menurutnya baru mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengarah pada relokasi perusahaan Negara Paman Sam dari Tiongkok.

Menurut Agus, negara-negara ASEAN tentunya akan berlomba-lomba menangkap peluang tersebut. Untuk itu Indonesia harus mempersiapkan diri.

"Negara-negara ASEAN itu pasti itu mereka juga akan berlomba-lomba menggelar karpet merah bagi perusahaan-perusahaan Jepang dan Amerika untuk pindah ke negara masing-masing. Belum kita bicara soal India, belum kita bicara soal Bangladesh dan lain sebagainya," tambahnya.

Saat ini, Indonesia sudah punya Insentif fiskal semisal tax holiday (libur bayar pajak), tax allowance (diskon pajak), hingga super deduction tax. Itu untuk memikat perusahaan asing yang sedang berencana melakukan relokasi.

"Tentu kita sebagai bangsa, kita harus betul-betul siap," tambahnya.

Kumpulan Pekerjaan yang Dicari dan Fleksibel Selama Pandemi COVID-19

Situasi seperti sekarang tentunya tidak mudah, terlebih untuk orang yang sedang mencari pekerjaan. Tapi bukan berarti tidak ada kesempatan. Flexjobs sebuah platform pencarian pekerjaan menganalisis posisi yang fleksibel dan dicari selama pandemi COVID-19.
Berikut adalah kategori yang paling banyak diminati dan contoh posisi yang terbuka lebar berdasarkan peningkatan postingan lowongan pekerjaan selama bulan Maret, dikutip dari Fast Company.

1. Terapis, mental coach, atau psikolog
2. Penggadaian dan real estate
3. Perbankan
4. Pembukuan, contohnya staf akuntan
5. Perawat dan asisten dokter
6. Audit

7. Klaim asuransi
8. Manajemen kasus medis
9. Administrasi sistem
10. Penerjemahan; Guru untuk tunanetra, Ahli bahasa, Penilai mesin pencari untuk berbagai bahasa
12. Administrasi berbasis data
13. Pembelajaran online
14. Farmasi

Begini Tantangan Penerapan Network Sharing di Indonesia

Penerapan network sharing dianggap punya sejumlah kesulitan dalam penerapannya, utamanya jika dilakukan antar sesama penyelenggara jaringan.
Menurut Muhammad Arif Angga, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), mekanisme network sharing atau berbagi jaringan di industri telekomunikasi sudah berjalan sangat baik, yaitu di perangkat telekomunikasi pasif seperti tower atau menara telekomunikasi dan ducting. Tentu saja sharing ini menghemat CAPEX.

Lain halnya jika dilakukan antar sesama penyelenggara jaringan, karena mereka berada pada pasar yang sama, yaitu penyewaan jaringan. Justru, network sharing antar penyelenggara jaringan berpotensi menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat dan kanibalisme.

"Sekilas sharing itu menguntungkan bagi penggelaran jaringan karena tidak perlu investasi. Namun network sharing antara sesama penyelenggara jaringan berpotensi menimbulkan perebutan pangsa pasar yang sama. Sebab mereka berusaha di jalur dan pangsa pasar sama," ungkap Angga.

Angga melanjutkan, kondisi sulitnya sharing juga dialami penyelenggara selular. Jika salah satu operator telah melakukan investasi besar-besaran, lalu diminta untuk melakukan sharing jaringan dan frekuensi di satu wilayah, maka ada potensi pangsa pasar penyelenggara selular tersebut digerus operator yang baru masuk dengan mekanisme sharing tersebut.

Penyelenggara yang baru masuk tentu akan melakukan promosi dan menjual harga yang murah atau bahkan dibawah harga produksi untuk mendapatkan market di tempat baru tersebut. Akibatnya akan terjadi persaingan yang tidak sehat dan saling kanibal.

"Sehingga network sharing itu tidak mudah juga bagi penyelenggara jaringan dan penyelenggara selular. Justru jika network sharing dilakukan dengan gegabah akan berpotensi saling membunuh antar penyelenggara jaringan. Operator yang baru masuk di suatu wilayah dengan network sharing akan melakukan perang harga," jelasnya.

Hal ini berbeda dengan network sharing antara penyelenggara jaringan dengan penyelenggara jasa yang saat ini sudah berjalan dengan baik. Pasalnya penyelenggara jasa hanya menyewa dari pemilik jaringan dan mereka tidak bersaing secara langsung.
https://nonton08.com/bad-moms/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar