Rabu, 03 Juni 2020

Terbang Lintas Negara, Merpati Ini Disangka Mata-Mata

 Polisi India akhirnya melepaskan seekor merpati milik warga Pakistan karena sempat dikira mata-mata. Tapi akhirnya, merpati diputus tak bersalah.

Dugaan merpati itu sebagai mata-mata gara-gara adanya deretan angka-angka yang melekat di kaki burung. Polisi India mengungkapkan bahwa angka tersebut kode rahasia.

Tapi ternyata, merpati ini hanyalah burung biasa. Dia milik dari seorang nelayan Pakistan bernama Habibullah. Dia mendesak polisi India untuk membebaskan burungnya karena merpati tersebut hanya merpati biasa.

Kepada Reuters, Habibullah menyatakan dia menolak tuduhan yang diberikan polisi India. Dia bilang angka-angka yang ada di kaki burung merpati tersebut adalah nomor telefonnya.

Habibullah tinggal di sebuah desa yang berada di perbatasan Kashmir, salah satu zona yang paling termililiterisasi. Di sana terdapat kelompok-kelompok militan yang bersengketa.

Dari hasil pemeriksaan itu, diketahui burung merpati yang dituduh sebagai mata-mata tersebut merupakan merpati yang dilombakan. Lomba balap merpati sangat populer di kawasan itu dan burungnya berpartisipasi dalam lomba.

"Kami harus membawa burung ini untuk diselidiki apakah dia digunakan sebagai mata-mata," ujar salah satu pejabat senior keamanan perbatasan India yang tidak ingin disebutkan namanya. Dia juga menjelaskan bahwa ini tindakan dalam memberikan sensitivitas di perbatasan.

Akhirnya, merpati itu dibebaskan pada tanggal 28 Mei lalu. Tidak dikatakan apakah burung itu dilepaskan atau dikembalikan langsung ke pemiliknya.

Saat Burung Bersarang di Pesawat yang Diparkir di Bandara

Pesawat milik berbagai maskapai dunia banyak yang harus diparkir di bandara cukup lama karena frekuensi penerbangan anjlok. Sampai-sampai ada sarang burung di pesawat itu.
Pesawat yang diparkir itu tetap harus dirawat agar laik terbang lagi saat dunia aviasi menuju new normal. Tapi apa daya, tetap saja, ada tamu yang tak diundang datang ke pesawat.

Berbagai hewan, seperti burung, ada yang bersarang di pesawat! Untung saja tim teknis bertindak cepat.

Mengutip dari AirAsia, tamu tak diundang itu datang ke salah satu pesawat AirAsia jenis A330 yang diparkir di Bandara Don Mueang, Thailand. Tim menemukan sarang burung di salah satu bagian sayap pesawat saat melakukan inspeksi harian. Si burung dan sarangnya kemudian dipindahkan dari pesawat.

"Burung, lebah, atau serangga lainnya yang bersarang di pesawat yang tidak beroperasi adalah permasalahan yang lumrah terjadi di semua maskapai di dunia, jadi bukan hal yang aneh.," kata ujar Head of Engineering AirAsia Group Banyat Hansakul.

"Setelah mengetahui hal ini, kami selanjutnya menghubungi otoritas terkait untuk membantu membawa 'tamu tak diundang' tersebut ke tempat yang lebih aman jauh dari pesawat; tidak ada hewan yang tersakiti selama proses ini berlangsung," ujar Head of Engineering AirAsia Group Banyat Hansakul.

Selain menjaga pesawat dari tamu tak diundang, tim juga harus menutup bagian-bagian pesawat yang terbuka dan terpapar lingkungan. Setiap celah atau bagian penting pesawat yang terpapar lingkungan harus dilindungi menggunakan penutup yang direkomendasikan oleh pabrikan pesawat untuk melindungi dari debu, serangga, burung, atau benda asing lainnya yang berpotensi merusak sistem pesawat.

Bagian-bagian tersebut antara lain mesin, inlet, dan outlet Auxiliary Power Unit (APU), alat pendeteksi data udara (air data probes) seperti pitot probes, static ports atau antena berbentuk tabung lainnya yang menempel pada badan pesawat.

Jika akan berada di darat dalam waktu yang sangat lama, roda pendaratan juga termasuk yang akan ditutupi untuk mencegah karat. Para teknisi akan menjalankan inspeksi harian untuk memeriksa adanya kelainan teknis pada pesawat seperti kebocoran oli mesin atau cairan hidrolik, dan memastikan semua penutup bagian pesawat terpasang dengan benar.

Sejak akhir Maret, sebagian besar armada AirAsia Group yang berjumlah 282 pesawat telah terparkir di beberapa bandara di Asia. Di antara jumlah tersebut terdapat 28 unit pesawat yang terparkir di 4 lokasi di Indonesia sejak 1 April 2020 yaitu Jakarta, Denpasar, Medan, dan Surabaya.Mesin pesawat ditutupi Foto: AirAsia
Selain inspeksi harian, teknisi juga akan membersihkan air data probes atau alat pendeteksi data udara dan bagian lainnya untuk memastikan tidak terjadi pembentukan residu yang diakibatkan oleh pesawat yang berdiam di darat.

Untuk memastikan bentuk roda tetap terjaga akibat berada dalam posisi yang sama terlalu lama, pesawat perlu ditarik maju mundur atau disanggah lalu rodanya diputar untuk mengurangi tekanan pada bagian yang menempel pada aspal. Teknisi juga akan menyalakan mesin pesawat dan APU secara berkala sesuai jadwal yang tertera pada AMM untuk memastikan kondisi mesin tetap prima.
https://indomovie28.com/kamen-rider-heisei-generations-forever/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar