Jumat, 13 November 2020

Ilmuwan Teliti Jenazah Pasien COVID-19, Ini yang Ditemukan di Paru-paru

  Penelitian pada jenazah pasien COVID-19 mengungkap petunjuk baru tentang kerusakan paru-paru akibat infeksi virus. Ini menjelaskan kenapa banyak pasien mengalami long covid.

Long covid merupakan fenomena yang dialami beberapa pasien. Mereka tetap mengeluhkan berbagai gejala khas COVID-19 hingga beberapa bulan setelah dinyatakan sembuh.


Dipublikasikan dalam jurnal eBioMedicine, para ilmuwan menemukan adanya karakteristik unik pada SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, yang membuat pasien mengalami gejala hingga jangka panjang.


Hasil analisis organ pada 41 pasien yang meninggal karena COVID-19 di University Hospital of Trieste, Italia, menunjukkan ada kerusakan khas pada paru-paru. Hampir 90 persen mengalami dua karakteristik yang membedakannya dari pneumonia pada umumnya.


Pertama, ada penggumpalan darah meluas pada arteri dan vena jantung atau thrombosis. Kedua, beberapa sel paru membesar dengan tidak normal.


"Temuan ini mengindikasikan bahwa COVID-19 tidak sesimpel penyakit yang disebabkan oleh kematian sel terinfeksi tetapi kemungkinan adalah konsekuensi dari ketidaknormalan sel yang berlangsung lama di dalam paru," kata Prof Mauro Giacca dari King's College London, dikutip dari Sciencedaily.

https://kamumovie28.com/movies/the-sting/


WHO Beri Panggung untuk Terawan, Kemenkes Klaim Sukses Tangani COVID-19


 Setelah sekian lama jarang muncul di depan publik, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendadak jadi perbincangan. Organisasi kesehatan dunia WHO mengundangnya dalam konferensi pers virtual.

Sesi konferensi pers tersebut juga dihadiri Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. Menteri kesehatan dari 3 negara lain yakni Thailand, Afrika Selatan, dan Uzbekistan, juga turut diundang untuk berbagi pelajaran.


Kabar soal undangan ini ramai diperbincangkan karena Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Oscar Primadi menilainya sebagai apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi virus Corona.


"Tentunya ini merupakan kesempatan baik, Indonesia sudah dipandang berhasil dalam mengendalikan pandemi COVID-19 ini dan WHO secara khusus mengundang bapak Menteri Kesehatan, bersama Dirjen WHO Tedros untuk sharing dan memberikan informasi bagaimana Indonesia mampu mengendalikan pandemi ini dengan baik," katanya dalam rilis untuk media.


Sementara dalam undangannya, WHO meminta Menkes Terawan untuk membagikan pelajaran dari pelaksanaan IAR (Intra Action Review) nasional yang telah dilakukan.


IAR Bukan Ukuran Sukses


Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko menjelaskan bahwa IAR merupakan perencanaan kegiatan dalam menangani pandemi. Perencanaan ini nantinya akan di-review oleh WHO.


Soal klaim keberhasilan menangani COVID-19 sebagaimana disampaikan Kemenkes, Miko memberikan sejumlah catatan. Salah satunya soal testing yang masih perlu ditingkatkan, begitu juga dengan karantina.


"Kemudian pelayanan kesehatannya masih terbatas, maka kemungkinan case fatality rate (CFR) masih tinggi di Indonesia karena keterbatasan ventilator, dan rumah sakit," jelasnya.


Apa yang disampaikan Menkes Terawan dalam konferensi pers tersebut? Klik halaman selanjutnya.

https://kamumovie28.com/movies/my-husbands-tutor/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar