Minggu, 18 April 2021

Kominfo Segera Umumkan Lelang Frekuensi 2,3 GHz

 Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan operator seluler yang mengikuti lelang frekuensi 2,3 GHz akan diumumkan dalam waktu dekat ini.

Menkominfo tidak menyebutkan sampai kapan proses lelang frekuensi 2,3 GHz diketahui, termasuk operator seluler yang memenangkan tender tersebut.


"Proses lelang frekuensi 2,3 GHz sedang berlangsung, diharapkan diumumkan segera," ujar Johnny di Jakarta, Jumat (9/4/2021).


"Jangan mendahului panitia (lelang frekuensi 2,3 GHz). Saya juga menunggu, seperti kalian dari panitia lelang. Saya mendapat informasi mereka sedang bekerja dan diharapkan segera mungkin, karena kita membutuhkan frekuensi 2,3 GHz," sambung Menkominfo.


Disampaikan Johnny juga, pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana melakukan lelang frekuensi juga di spektrum 2,6 GHz, 3,3 GHz, dan 3,5 GHz.


"Untuk persiapan pengembangan 5G di Indonesia," ucapnya.


Diberitakan sebelumnya, Setelah sempat dibatalkan, Kominfo kembali membuka lelang frekuensi 2,3 GHz di rentang 2360-2390 MHz pada pertengahan Maret kemarin.


Sebagai informasi, pada 20 November 2020, Kominfo membuka lelang frekuensi 2,3 GHz yang sudah sampai ke tahap pengumuman pemenangnya. Namun, di akhir Januari 2021, Kominfo membatalkannya.


Berbeda dari terdahulu, di lelang frekuensi 2,3 GHz kali ini operator seluler memungkinkan untuk menguasai tiga blok kosong yang diperebutkan.


Seperti tercantum pada Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 72 Tahun 2021 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk Keperluan Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler Tahun 2021, yaitu:


Peserta Seleksi diberikan kesempatan untuk mengajukan penawaran minimal 1 (satu) blok (1 x 10 MHz) dan diperkenankan melakukan penawaran 2 (dua) blok (2 x 10 MHz) atau 3 (tiga) blok (3 x 10 MHz) sehingga tidak ada pembatasan jumlah blok yang dapat dimenangkan oleh Peserta Seleksi sesuai dengan hasil seleksi.

https://indomovie28.net/movies/microsex-office/


500 Juta Data Pengguna LinkedIn Bocor, Dilelang Mulai Rp 29.000


Data pengguna LinkedIn dilaporkan telah bocor di Internet. Sebanyak 500 juta data dilelang di sebuah forum oleh peretas yang berisi data profil LinkedIn.

Beberapa hari setelah kebocoran besar yang dialami oleh Facebook, kali ini terjadi lagi dan melibatkan platform lain yakni LinkedIn. Informasi yang beredar menyebutkan sebanyak 500 juta data profil LinkedIn telah dijual di forum peretas populer.


Diduga data yang bocor berisi informasi pribadi pengguna LinkedIn seperti nama lengkap, alamat email, nomor telepon, informasi tempat kerja dan lainnya, dilansir detikINET dari Cybernews, Jumat (9/4/2021).


Sementara itu, untuk membuktikan keabsahan informasi tersebut, pelaku memasukkan dua juta data sebagai sampel. Pengguna di forum peretas dapat melihat sampel data tersebut seharga USD 2 (sekitar 29 ribu rupiah). Pelaku juga melelang 500 juta data pengguna dengan harga yang cukup besar mencapai empat digit yang diyakini dalam bentuk mata uang digital, Bitcoin.


Pelaku menegaskan bahwa datanya memang diambil dari LinkedIn. Tim Investigasi Cybernews pun mengonfirmasi bahwa data yang terdapat dalam sampel itu sah. Sementara ini tim Cybernews tidak menemukan data yang sangat sensitif seperti detail kartu kredit atau dokumen hukum lainnya.


Walaupun data yang bocor hanya berisi informasi profil LinkedIn, bukan berarti kebocoran ini tidak berbahaya. Karena dengan menggabungkan beberapa informasi yang didapatkan oleh peretas, pelaku dapat melakukan serangan phishing dan rekayasa sosial yang dapat merugikan berbagai pihak.

https://indomovie28.net/movies/bon-cop-bad-cop/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar