Senin, 19 April 2021

Menjembatani Kesenjangan Keterampilan Teknologi di Era Digital

 Beradaptasi dengan kemajuan teknologi merupakan sebuah keharusan di era digital saat ini. Tak heran, jumlah pengguna internet Indonesia setiap tahun terus meningkat. Berdasarkan hasil laporan terbaru Hootsuite dan We Are Social, pengguna internet Indonesia mencapai 202,6 juta pada Januari 2021 atau naik 15,5% dalam 12 bulan terakhir.

Menurut Hootsuite dan We Are Social, total penduduk RI juga menyentuh di angka 274,9 juta jiwa. Artinya ketika ada 202,6 juta pengguna internet, sebanyak 73,7% warga Indonesia sudah tersentuh dengan berselancar di dunia maya. Kendati demikian, nyatanya masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memiliki keterampilan teknologi dan digital yang mumpuni.


Laporan IMD World Digital Competition pada tahun 2020 misalnya, menyatakan Indonesia saat ini menjadi negara dengan peringkat paling rendah mengenai pengetahuan dan keahlian dalam menggunakan teknologi di seluruh dunia. Posisi indeks daya saing digital Indonesia pada tahun 2020 stagnan di peringkat 56 dibandingkan tahun lalu.


Hal itu membuat pemerintah Indonesia berusaha mempersempit kesenjangan akses internet dan literasi digital tersebut dengan berbagai program e-learning. Tujuannya, agar berbagai sektor termasuk para pelaku UMKM sebagai salah satu penyokong perekonomian Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar dari kehadiran teknologi ini.

https://tendabiru21.net/movies/maju-kena-mundur-kena/


Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan langkah yang paling penting untuk membantu UMKM adalah melakukan pembekalan keahlian di bidang teknologi informasi (IT). Dia menyadari saat ini sudah ada pergeseran pemasaran produk UMKM dari offline ke online. Namun volumenya masih belum besar sehingga perlu didorong kembali.


"Jumlahnya baru mencapai 8 juta UMKM, atau 13 persen dari seluruh UMKM. Setelah online pun, UMKM masih harus tetap dan akan bersaing dengan seluruh brand besar di platform digital," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021).


Oleh karenanya, kata dia, sejak tahun 2020 pemerintah berusaha meningkatkan keterampilan digital UMKM termasuk dengan meluncurkan program e-learning gratis EDUKUKM.id dan juga program Kakak Asuh UMKM yang menyasar masyarakat yang ingin menjadi pelaku usaha digital, khususnya di e-commerce.


"Namun kita juga perlu kolaborasi dengan sektor swasta agar dampak positif ini bisa lebih luas dan cepat dirasakan oleh para UMKM," jelasnya.


Peran Sektor Swasta Dalam Menjembatani Kesenjangan Keterampilan Digital


Menanggapi hal ini, perusahaan teknologi Grab mengungkapkan pentingnya peran platform teknologi yang tidak hanya sekadar menyediakan solusi digitalisasi. Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan platform teknologi juga penting membantu peningkatan keterampilan digital.


Menurutnya, dengan bantuan teknologi digital akan banyak jumlah usaha dan bisnis yang bertahan dan berkembang di masa sulit seperti sekarang. Ditambah dengan reskilling diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serta keahlian dalam produktivitas untuk bersaing dan mandiri di berbagai sektor.


"(Pasalnya) kalau platformnya sudah ada, tapi kemampuan dan kapasitas sumber daya manusianya belum ada, ini juga bukan hal yang baik. Di sisi lain, ada banyak juga UMKM yang sudah tahu cara go-digital, tetapi kurang paham cara mengembangkan bisnis digital mereka," ucapnya.

https://tendabiru21.net/movies/flora-4/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar