Selasa, 27 April 2021

Dokter di India Waspadai 'Triple Mutation' COVID-19, Tak Terdeteksi PCR

 Di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di India, seorang dokter menyebut kemungkinan varian baru Corona di India bisa lolos dari tes PCR (polymerase chain reaction). Artinya, orang yang terinfeksi virus Corona tersebut diduga bisa mendapatkan hasil negatif COVID-19 saat dites.

Menurut dokter konsultan di Helvetia Medical Center Delhi, Dr Souradipta Chandra, hal ini diduga karena adanya strain baru dengan mutasi ganda dan mutasi triple.


"Mutan baru tampaknya tidak terdeteksi oleh uji RT-PCR. Saya yakin ada varian ganda dan triple yang telah ditemukan dan karena perubahan struktur, tes PCR menjadi tidak dapat mendeteksinya," kata Chandra, dikutip dari Times of News.


Selain diduga tak terdeteksi dalam tes PCR, Chandra juga mengatakan bahwa varian baru Corona ini menimbulkan gejala yang tak biasa. Disebutkan, selama gelombang kedua COVID-19, banyak pasien di India mengalami diare, sakit perut, ruam, konjungtivitis, dan brain fog.


"Kami melihat pasien dengan diare, sakit perut, konjungtivitis, kebingungan, brain fog, perubahan warna kebiruan pada jari tangan dan kaki, pendarahan di hidung, dan sakit tenggorokan," ujarnya.


Terkait hal ini, Direktur National Institute of Biomedical Genomics, Dr Anurag Agarwal, mengatakan bahwa meski ada kemungkinan orang yang terkena COVID-19 mendapat hasil negatif lewat tes PCR, tetapi mutasi ganda dari virus Corona bukanlah penyebabnya. Pasalnya, butuh lebih banyak bukti untuk memastikan hal tersebut.

https://maymovie98.com/movies/for-we-are-many/


Mengenal Varian Corona B1617 di India, Varian dengan Mutasi Ganda


Kasus harian virus Corona di India terus mencatat rekor tertinggi di dunia. Dengan penambahan kasus yang bisa lebih dari tiga ratus ribu setiap hari, mayat-mayat bergelimpangan karena orang-orang tidak bisa mendapat perawatan yang dibutuhkan akibat rumah sakit penuh.

Mengapa kasus di India begitu parah? Berbagai pakar berpendapat ini terjadi karena dua hal. Pertama adalah kelalaian terhadap protokol kesehatan karena terlena dengan situasi yang sempat membaik, dan kedua adalah karena kemunculan varian baru yang bersifat lebih mudah menular.


Salah satu yang jadi perhatian adalah varian B1617. Ini adalah varian lokal India yang memiliki dua mutasi kunci.


Berikut fakta-fakta varian Corona B1617 India seperti dikutip detikcom dari berbagai sumber:

1. Mutan ganda

Varian B1617 mengundang perhatian ketika terungkap memiliki dua mutasi penting yaitu E484Q dan L452R. Kedua mutasi ini diamati ada pada varian lain, misalnya mutasi mirip E484Q pada varian dari Afrika Selatan dan Brasil serta mutasi L452R pada varian di Amerika Serikat.


E484Q dan L452R diduga peneliti yang menjadi kunci kemampuan varian-varian tersebut lebih mudah menginfeksi.


B1617 jadi varian pertama yang terungkap memiliki dua mutasi kunci E484Q dan L452R secara bersamaan. Oleh karena itu, ia disebut juga sebagai varian mutan ganda.


2. Terdeteksi di Singapura

Varian B1617 pada bulan Maret lalu dilaporkan Kementerian Kesehatan India terdeteksi di 20 persen sampel Provinsi Maharashtra. Sejak saat itu penyebarannya diprediksi semakin meluas, terbukti dengan beberapa negara ikut melaporkannya mulai dari Inggris, Kanada, Australia, bahkan Singapura.


3. Pengaruhi efektivitas vaksin

Imunolog Dr Alain Lamarre dari Institut national de la recherche scientifique (INRS), Kanada, mengatakan mutasi kunci yang dimiliki B1617 berkaitan dengan respons antibodi yang lebih buruk. Ini artinya kemungkinan antibodi yang dikembangkan berkat vaksin saat ini jadi berkurang efektivitasnya.


Hanya saja ahli mengingatkan ini masih perlu bukti lebih jauh. Vaksin tetap disarankan karena meski tidak bisa seratus persen mencegah infeksi, setidaknya mengurangi angka orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan kematian.

https://maymovie98.com/movies/made-for-you-with-love/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar