Kamis, 15 April 2021

Satgas Prediksi Vaksin Sinovac 'Tersertifikasi' WHO Akhir Mei, Bisa Buat Umroh?

 Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut kemungkinan vaksin Sinovac akan tersertifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Mei 2021.

"Vaksin Sinovac telah mengikuti prosedur pengurusan EUL (emergency use listing) dan prediksi pemberian EUL, yaitu pada akhir bulan Mei 2021," kata Wiku dalam konferensi pers BNPB, Kamis (15/4/2021).


Sebelumnya beredar isu tentang vaksin Sinovac belum bisa menjadi syarat umroh karena belum tersertifikasi WHO. Pasalnya, Arab Saudi hanya mengizinkan warga negara asing masuk ke wilayahnya apabila sudah divaksinasi dengan vaksin Corona yang telah terdaftar dalam EUL WHO.


Dikutip dari laman resmi WHO, saat ini baru ada tiga jenis vaksin Corona yang sudah mendapat EUL, sebagai berikut.


Vaksin mRNA Pfizer mendapat EUL di 31 Desember

Vaksin adenovirus AstraZeneca mendapat EUL di 15 Februari 2021 (buatan SKBio Korsel dan the Serum Institute India)

Vaksin Corona dosis tunggal Johnson & Johnson mendapat EUL di 12 Maret 2021.

Apabila sudah tersertifikasi WHO, maka akan memudahkan pihak otoritas pengawasan obat dan makanan dari masing-masing negara untuk mengkaji keamanan dan mutu vaksin Corona yang akan diberikan kepada warganya.

https://trimay98.com/movies/search-out/


RI Kedatangan Varian Baru, Kasus Corona B1525 Diimpor dari Malaysia


- Corona B1525 ditemukan di Indonesia. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebut kasus Corona B1525 adalah kasus impor dari Malaysia.

"Satu kasus Corona B1525 di Batam itu dari Malaysia ya," beber dr Nadia kepada detikcom Kamis (15/4/2021).


Corona B1525 diketahui sudah masuk Indonesia sejak Februari lalu, tetapi karena beragam proses hingga hasil genome sequencing yang dilakukan di laboratorium, baru terungkap jika infeksi pasien merupakan varian baru.


dr Nadia menegaskan Corona B1525 tak termasuk variant of concern (VOC) atau jenis Corona yang diwaspadai seperti Corona B117 yang lebih dulu masuk Indonesia. Meski begitu, sejumlah pakar mengkhawatirkan varian Corona B1525 ini lantaran mengandung mutasi E484K atau 'Eek'.


Pasalnya, mutasi Eek dikhawatirkan bisa mengelabui antibodi yang muncul pasca vaksinasi COVID-19 sehingga dikhawatirkan tak lagi efektif melawan COVID-19. Namun, dr Nadia menegaskan varian Corona B1525 tak mempengaruhi efikasi vaksin Corona.


"Untuk sampai saat ini WHO mengatakan vaksin masih efektif," jelas Nadia, dikutip dari CNNIndonesia.


Lantas varian Corona apa saja sih yang diwaspadai WHO sudah masuk RI?


Total kasus Corona B117 di RI: 10 kasus per 15 April 2021.


Sebaran Corona B117


Dua kasus impor dari Saudi Arabia tiba di 28 dan 31 Januari 2021. Kedua warga tersebut tinggal di Karawang.

Satu kasus di Palembang, Sumatera Selatan, pada 11 Januari 2021

Satu kasus di Kalimantan Selatan pada 6 Januari 2021

Satu kasus di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 12 Februari 2021

Satu kasus di Medan, Sumatera Utara, pada 28 Januari 2021.

Satu kasus di Bogor, Jawa Barat, pada 1 Februari 2021.

Satu kasus di Sumatera Utara

Dua kasus lain di Kabupaten Karawang

Varian Corona B1525 tidak varian yang diwaspadai WHO atau dunia. Sementara varian Corona B1351 dari Afrika Selatan dan varian P1 atau B1128 dari Brasil belum ditemukan di Indonesia.

https://trimay98.com/movies/elysium/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar