Selasa, 27 April 2021

Pengakuan Dokter di India: Orang Megap-megap di Jalanan Seperti Ikan

 Selama lima hari berturut-turut India mencetak rekor penambahan kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Pada hari Senin (26/4/2021), ada 352.991 kasus Corona baru yang terkonfirmasi dengan lebih dari 2.000 orang meninggal setiap hari.

Kondisi gelombang tsunami COVID-19 di India begitu parah sampai-sampai rumah sakit (RS) tak bisa lagi menampung pasien. Terjadi juga krisis suplai oksigen medis dan obatan-obatan.


Dalam sebuah rekaman suara wawancara dengan BBC, seorang dokter di India mendeskripsikan kondisi memprihatinkan para pasien yang ditolak RS. Kebanyakan orang harus mencari sendiri suplai oksigen medis yang langka dan kini harganya melambung tinggi sampai 10 kali lipat.


"Banyak orang megap-megap kekurangan oksigen, mereka minta dirawat di RS karena saturasinya terus turun. Tapi kami tidak bisa memberikan itu dan akhirnya mereka sekarat. Saya tidak ingin membandingkan, tapi rasanya seperti Anda melihat bila ikan dikeluarkan dari air," kata sang dokter seperti dikutip dari BBC, Senin (26/4/2021).


"Situasinya persis seperti itu. Dengan orang-orang kesulitan oksigen akhirnya meninggal di jalanan," lanjutnya.

https://maymovie98.com/movies/night-guards/


Klaster Perkantoran di DKI Naik, Lakukan Ini Jika Ada yang Terpapar Corona


 Klaster perkantoran di DKI Jakarta meningkat hingga dua kali lipat. Hal ini membuat pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI meminta masyarakat untuk semakin waspada terhadap kenaikan kasus COVID-19 di lingkungan perkantoran.

"Jumlah kasus konfirmasi COVID-19 pada klaster perkantoran dalam seminggu terakhir mengalami kenaikan," tulis Pemprov DKI Jakarta lewat akun Instagram resminya.


"Sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi COVID-19," lanjutnya.


Pemprov DKI Jakarta mencatat jumlah kasus COVID-19 sejak 5 hingga 11 April 2021 lalu mencapai 157 kasus di 79 perkantoran. Sementara pada 12-18 April 2021, ada 425 kasus COVID-19 di 177 perkantoran.


Lalu, apa yang harus dilakukan jika ada karyawan kantor yang terinfeksi COVID-19? Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan menurut Tim Pakar Satgas COVID-19 dr Dewi Nur Aisyah.


1. Pemeriksaan pada setiap karyawan yang ada dalam satu ruangan dan satu lantai

dr Dewi mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan atau tes Corona massal pada semua karyawan, baik yang berada dalam satu ruangan maupun satu lantai dengan karyawan yang terinfeksi.


"Bahkan yang nggak ada kontak satu ruangan juga perlu diperiksa, karena kita nggak tahu ventilasi udaranya atau sirkulasinya di sana," kata dr Dewi dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Rabu (30/9/2020)..


2. Pemeriksaan pada keluarga karyawan dan kontak erat dengan pasien

Untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin meluas, orang yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien juga harus diperiksa. Baik yang tidak satu lantai maupun pihak keluarga dari karyawan atau pasien COVID-19 tersebut.


"Ini terutama pada teman-teman yang karyawannya yang memang kontak erat, bisa jadi nggak satu lantai, bisa jadi nggak satu ruangan, tapi teman main. Bisa jadi makan siangnya bareng, pulangnya bareng," lanjutnya.

https://maymovie98.com/movies/fearful-24-hours/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar