Kamis, 15 April 2021

Viral Jadi Sulit Ereksi karena Vaksin Sinovac, Ini Penjelasan Dokter

 Di media sosial viral kabar penerima vaksin COVID-19 Sinovac mengalami efek samping tidak bisa ereksi alias disfungsi ereksi. Hal ini diklaim terjadi setelah pemberian dosis kedua vaksin Sinovac.

"Saya juga mengalaminya. Vaksin pertama aman. Pas vaksin kedua baru kelamin saya enggak bisa ng---ng. Kirain bukan efek dari vaksin," tulis tangkapan layar percakapan yang dibagikan salah satu pengguna Instagram.


Akun yang sama beberapa kali membagikan tangkapan layar komentar atau percakapan netizen dengan masalah serupa. Satu unggahan hingga Kamis (15/4/2021), sudah mendapat lebih dari 46.000 likes dan mengundang ribuan komentar.


Spesialis urologi dr Yudi Amiarno, SpU, dari RS Tarakan menjelaskan efek samping yang bisa terjadi usai vaksinasi adalah reaksi lokal dan sistemik. Artinya efek samping terjadi pada tempat penyuntikkan atau seluruh tubuh karena respons imun.


"Setahu saya tidak ada hubungannya (dengan disfungsi ereksi -red). Akibat vaksin kalau terjadi akan ke sistemik atau seluruh tubuh, tidak hanya ke satu organ," kata dr Yudi pada detikcom, Kamis (15/4/2021).


dr Yudi sendiri mengaku sampai saat ini belum pernah mendapatkan pasien dengan keluhan disfungsi ereksi akibat efek samping vaksin.


"Iya enggak ada," pungkasnya.


Penyebab disfungsi ereksi bisa berbagai hal mulai dari masalah fisik sampai psikis. Oleh karena itu bila merasa memiliki masalah ereksi sebaiknya konsultasikan ke dokter agar bisa dicari tahu penyebabnya dan segera diobati.


"Perlu ditelusuri lebih lagi untuk memastikan. Sarankan dia ke dokter aja sambil diobati," pungkasnya.


Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Profesor Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari juga mengonfirmasi hingga saat ini tidak ada laporan efek samping disfungsi ereksi karena vaksin Sinovac.


"Tidak ada laporan gangguan ereksi yang masuk ke komnas KIPI sampai dengan hari ini," kata Prof Hinky saat dihubungi terpisah.

https://trimay98.com/movies/miss-fisher-and-the-crypt-of-tears/


Nggak Boleh Bandel! Satgas COVID-19 Minta Vaksin Nusantara Ikuti Aturan BPOM


Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito angkat bicara soal polemik vaksin Nusantara yang tetap lanjut Fase II meski tak direstui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ia mendesak peneliti vaksin Nusantara untuk menjalani aturan yang ditetapkan BPOM.

"Vaksin Nusantara adalah jenis vaksin yang dikembangkan di Amerika dan diujicobakan di Indonesia," beber Prof Wiku saat live di YouTube BNPB Kamis (15/4/2021).


Wiku menegaskan tak ada vaksin COVID-19 yang bisa digunakan publik atau masyarakat umum tanpa pengawasan BPOM. Pasalnya, peran BPOM dalam pengawasan keamanan hingga efikasi vaksin COVID-19 menjadi acuan utama dalam vaksinasi COVID-19.


"Pada prinsipnya semua vaksin harus mendapat izin dari BPOM terutama soal aspek keamanan, efikasi, dan kelayakan. Selama memenuhi kriteria, pemerintah akan memberikan dukungan," lanjutnya.


Maka dari itu, Wiku mendesak para peneliti vaksin Nusantara untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pihak BPOM. Hal ini ditujukan agar polemik vaksin Nusantara segera selesai.


"Diharapkan tim pengembang vaksin Nusantara dapat berkoordinasi dengan baik dengan BPOM agar isu yang ada terkait vaksin ini dapa segera terselesaikan," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/exam/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar