Jumat, 02 April 2021

Fakta-fakta Penyakit Otak Misterius di Kanada, Sebabkan Warga Hilang Ingatan

 Para dokter dibuat khawatir menghadapi penyakit otak misterius yang menyerang puluhan warga di Kanada. Mereka kesulitan mengidentifikasi penyebab penyakit otak misterius sejak 2020 lalu.

Lebih dari setahun, pejabat kesehatan setempat mencatat 'klaster' penyakit otak misterius dengan total 43 kasus.


"Kami bekerja sama dengan berbagai kelompok dan pakar nasional. Namun, tidak ada penyebab jelas yang diidentifikasi saat ini," jelas memo badan kesehatan setempat yang belakangan diketahui warga, dikutip dari The Guardian.


Mulai dari gejala hingga awal mula penyakit otak misterius ditemukan, berikut fakta-faktanya.


Mirip penyakit otak langka yang fatal

Beberapa kasus yang ditemukan umumnya mengalami gejala mirip dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob. Dokter menyebut kondisi ini adalah penyakit otak fatal langka yang disebabkan disebabkan oleh protein abnormal bernama prion.


Namun, bukti lebih lanjut apakah penyakit otak misterius ini disebabkan karena prion belum ditemukan.


"Kami tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa itu adalah penyakit prion," kata Dr Alier Marrero, ahli saraf yang memimpin penyelidikan di New Brunswick.


Gejala penyakit otak misterius

- Hilang ingatan

- Halusinasi

- Atrofi otot


Dr Alier Marrero, ahli saraf yang memimpin penyelidikan di New Brunswick mengatakan pasien awalnya mengeluhkan rasa sakit yang tak dapat dijelaskan. Mulai dari kejang hingga perubahan perilaku, semua gejala awalnya dikaitkan dengan gangguan kecemasan atau depresi.


Namun, selama 18 sampai 36 bulan, mereka mulai mengalami penurunan kognitif, pengecilan otot, air liur dan gigi bergemeletuk. Sejumlah pasien juga mulai mengalami halusinasi yang menakutkan, seperti muncul perasaan serangga yang merayap di kulitnya.


Beragam kemungkinan pemicu penyakit otak misterius

Mayoritas kasus penyakit otak misterius berkaitan dengan semenanjung Acadian, wilayah dengan populasi kurang dari 800.000 orang di Kanada. Namun, pejabat kesehatan setempat menolak untuk mengungkapkan lokasi pasti dari kasus-kasus tersebut.


Marrero dan timnya terus meneliti bersama para ahli bidang neurologi, kesehatan lingkungan, epidemiologi lapangan, zoonotik, dan toksikologi untuk lebih memahami apa yang dapat menyebabkan penyakit misterius tersebut.


Tim peneliti yang sedang berkembang sedang bekerja untuk menentukan apakah ada kaitan umum dengan kasus atau penyebab lingkungan apa pun, termasuk sumber air, tanaman, dan serangga.


"Kami tidak tahu apa yang menyebabkannya," kata Marrero.


"Saat ini kami hanya memiliki lebih banyak pasien yang tampaknya menderita sindrom ini."

https://maymovie98.com/movies/erotic-sister/


5 Penyebab Badan Sering Lemas dan Kurang Berenergi


Badan lemas dan tak berenergi memang bisa terjadi pada siapa pun. Saat hal ini terjadi, banyak orang mengira aktivitas yang terlalu padat adalah penyebabnya.

Padahal, badan lemas belum tentu disebabkan karena kelelahan beraktivitas saja, namun bisa karena gaya hidup yang salah. Melansir verywellmind, berikut 5 hal yang sering menyebabkan badan lemas dan tak berenergi.


1. Kurang Tidur


Bukan cuma bikin ngantuk, kurang tidur ternyata juga menyebabkan kelelahan. Beberapa orang yang sibuk sering kali mengalami kurang waktu tidur. Padahal, tidur cukup menjadi satu hal penting untuk menunjang produktivitas tubuh. Oleh karena itu, mulailah membiasakan tidur 7-8 jam sehari sehingga tubuh dapat kembali berenergi.


2. Stres dan Depresi


Selain gaya hidup, kesehatan mental juga bisa jadi penyebab tubuh menjadi lelah. Stres dan depresi sering diyakini menyebabkan kelainan bahan kimia yang mengatur suasana hati atau neurotransmitter di otak.


Orang yang stres atau depresi biasanya cenderung bermasalah dengan tidur dan energi. Beberapa dari mereka sering mengalami kesulitan tidur di malam hari atau sebaliknya tidur terlalu lama, bahkan hingga hilang nafsu makan. Akibatnya depresi membuat orang merasa lemas dan kehilangan energi untuk beraktivitas.


3. Penyakit


Beberapa orang dengan penyakit seperti jantung, hepatitis, atau diabetes disebut lebih mudah mengalami kelelahan. Penyakit jantung misalnya, cara kerja jantung yang kurang efektif dalam memompa darah berdampak terhadap aliran oksigen di tubuh. Akibatnya, tubuh pun sering lelah dan kurang berenergi.


Sementara itu, kondisi diabetes berdampak terhadap cara kerja tubuh menghasilkan insulin. Kurangnya produksi insulin sering menyebabkan tubuh merasa haus, sering buang air kecil atau penglihatan kabur. Gejala-gejala inilah yang juga menjadi alasan tubuh lelah sepanjang waktu.

https://maymovie98.com/movies/snow-queen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar