Minggu, 04 April 2021

Perlu Tahu, Ini 6 Masalah Kesehatan yang Harus Diperhatikan Wanita

 Dalam beberapa kasus, wanita lebih mungkin mengalami penyakit tertentu dibandingkan pria. Namun, kurangnya pemahaman tentang isu kesehatan terkadang membuat wanita menjadi terlambat dalam mengenali penyakit yang sedang diidapnya.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui bagi wanita tentang masalah kesehatan, agar bisa mendeteksi sedini mungkin apa pun jenis penyakitnya sehingga bisa segera ditangani dan tidak berakibat fatal. Dikutip dari Indian Express, berikut 6 masalah kesehatan yang bisa dialami oleh para wanita.


1. Endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Misalnya, di ovarium, kandung kemih, dan rektum.


Hal ini menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa ketika wanita sedang menstruasi dan berhubungan seks. Jika tak segera ditangani, endometriosis dapat menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan.


2. Fibroid

Fibroid merupakan tumor jinak yang paling umum terjadi pada wanita hamil. Meski pertumbuhannya sangat lambat, tetapi bila tak segera ditangani dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah kesehatan.


Fibroid dapat memicu rasa nyeri yang berlebih pada saat menstruasi. Selain itu, fibroid juga bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti keguguran dan bayi lahir prematur.


3. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual (IMS) dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit yang ditularkan melalui aktivitas seksual. Sangat penting untuk mengobati infeksi ini sedini mungkin.


Sejumlah penyakit IMS yang bisa terjadi pada wanita adalah gonore, limfogranuloma venereum (LGV), kondiloma akuminata, dan human immunodeficiency virus (HIV).


4. Infeksi saluran kemih

Dibandingkan pria, infeksi saluran kemih (ISK) lebih sering terjadi pada wanita. Infeksi ini dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Sensasi yang dirasakan pun seperti terbakar atau panas saat buang air kecil.


Dalam beberapa kasus, ISK dapat menyebabkan nyeri perut di bagian bawah, demam, dan kencing berdarah.


5. Sindrom ovarium polikistik

Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormon yang umum terjadi pada wanita di usia subur. Sejumlah tanda dari PCOS di antaranya adalah siklus menstruasi tidak teratur dan tumbuhnya rambut secara berlebih di area wajah dan dada.


6. Menopause

Setiap wanita akan mengalami menopause ketika berusia 40-50 tahun ke atas. Gejala yang dialami pun bisa berbeda-beda pada setiap wanita.


Seorang wanita dapat didiagnosis mengalami menopause ketika sudah melewati 12 bulan tanpa menstruasi. Namun, tak perlu khawatir karena ini adalah hal yang normal terjadi pada wanita.

https://indomovie28.net/movies/avenging-angelo/


Jangan Keseringan, Catat 4 Akibat Terlalu Sering Masturbasi


Selain bercinta, solo sex atau masturbasi merupakan salah satu cara untuk mencapai orgasme. Tak hanya dapat memenuhi hasrat seksual, masturbasi juga dianggap sebagai aktivitas seksual yang lebih aman dari seks.

Bahkan, beberapa orang telah menentukan jadwal kapan mereka harus masturbasi. Sementara itu, beberapa lainnya kerap mengikuti saja kapan mereka ingin melakukannya. Hanya saja, terkadang sejumlah orang merasa mereka telah terlalu banyak melakukan masturbasi.


Pikiran tersebut tentu saja sering kali membuat khawatir. Namun ternyata, tidak terdapat angka spesifik yang dapat dijadikan patokan seseorang telah terlalu sering masturbasi, selama aktivitas seksual yang satu ini tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.


Baca juga: Dibikin Klepek-klepek! Ini 4 Cara Bikin Istri Multiorgasme

Akan tetapi, kamu tetap perlu memperhatikan frekuensi masturbasi. Pasalnya, terlalu sering masturbasi justru bisa berdampak negatif, lho. Dikutip dari laman Times of India, berikut 4 dampak negatif jika seseorang terlalu sering masturbasi.


1. Bisa melukai area kemaluan

Terlalu sering masturbasi dapat menyebabkan luka dan cedera. Seperti kulit di area vagina dan penis yang menjadi lecet. Bahkan, dalam sejumlah kasus, terlalu banyak masturbasi dapat menyebabkan penyakit peyronie, yakni kondisi di mana penis melengkung dan terasa sakit saat ereksi. Jadi, jika kamu telah merasa tidak nyaman, sebaiknya kurangi frekuensi masturbasi.


2. Stres

Masturbasi berlebihan dapat mempengaruhi kehidupan sosial. Terlalu sering melakukannya dapat membuat kamu menjadi jarang keluar rumah. Hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental. Saat hal ini terjadi, kamu disarankan mengunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

https://indomovie28.net/movies/erotic-ghost-story/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar