Senin, 15 Juni 2020

Kenapa Cuci Tangan Harus 30 Detik Pakai Sabun? Foto Ini Ungkap Alasannya

 Anjuran para ahli untuk menangkal kuman apapun, termasuk virus corona COVID-19 yang tengah mewabah, adalah cuci tangan pakai sabun selama minimal 30 detik. Kurang dari itu, dikatakan tidak efektif.
Anjuran itu tentu bukan tanpa alasan. Baru-baru ini, aktris Kristen Bell membagikan sebuah foto di Instagram yang menjelaskan kenapa cuci tangan harus dilakukan selama 30 detik dengan sabun.

Foto tersebut adalah kolase dari 6 gambar tangan berwarna biru-ungu, hasil penyinaran dengan ultraviolet (UV). Masing-masing difoto setelah cuci tangan dengan berbagai kondisi, dengan satu foto sebelum cuci tangan sebagai pembanding.

Foto sebelum cuci tangan tampak paling terang, mengindikasikan banyaknya kuman yang menempel. Makin lama durasi cuci tangan, makin banyak kuman yang terbasuh. Penggunaan sabun juga meningkatkan efektivitas cuci tangan. Tampak dalam foto tersebut, cuci tangan selama 30 detik dengan sabun adalah yang paling efektif.

"My mom sent me the hand washing black light comparison. 30 SECONDS WITH SOAP YALL!!!" tulis Bell dalam caption yang menyertai foto tersebut.

Bagaimana Bell mendapatkan foto tersebut, dan benarkan itu foto kuman?

Sebenarnya yang tampak sebagai warna biru cerah bukan benar-benar kuman, melainkan krim khusus dari mineral oil yang sering dipakai dalam eksperimen cuci tangan. Di bawah paparan sinar UV, krim tersebut bisa berpendar.

Intensitas warna yang dihasilkan dalam eksperimen ini mewakili banyaknya kuman yang tetap menempel saat cuci tangan. Makin lama cuci tangan pakai sabun, makin banyak krim maupun kuman yang tercuci.

Cuci tangan pakai sabun selama 30 detik banyak dianjurkan untuk menjaga kebersihan. Sebagai patokan, 30 detik cuci tangan setara dengan menyanyikan lagu 'Happy Birthday' sebanyak 2 kali dengan tempo sedang.

Tak Sampai Semenit, Wanita Korsel Terinfeksi Virus Corona di Lift

Seorang wanita usia 40 tahun dari Korea Selatan didiagnosis positif virus corona Covid-19. Diduga ia tertular setelah menggunakan lift yang sama dengan pasien terinfeksi.
Menurut laporan Oriental Daily, wanita tersebut adalah seorang pegawai negeri sipil yang bekerja di Seongdong-gu, Seoul. Ia berpapasan dengan pasien yang positif di tempat tinggalnya saat menggunakan lift.

"Mengejutkan karena wanita tersebut berada di dalam lift bersama pasien positif kurang dari semenit. Saat itu keduanya tidak ada yang mengenakan masker," demikian dikutip dari situs tersebut.

Choi Jae-wook, presiden Asosiasi Medis Korea mengatakan bahwa ruang dalam lift sangat sempit dan menyulitkan untuk menjaga jarak aman lebih dari dua meter. Karena itu, virus dapat ditularkan melalui tetesan kecil di udara atau melalui kontak dengan tombol lift.

Inilah sebabnya sangat penting bagi untuk tidak menyentuh tombol elevator karena mungkin permukaannya paling banyak disentuh. Selalu ingat untuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air dan jangan menyentuh wajah saat berada di tempat umum.

Saat ini kasus Covid-19 di Korea Selatan telah menyentuh angka 6,767. Pemerintah Korea Selatan telah menyerukan 'perang' dengan virus corona setelah masyarakat yang terinfeksi di sana bisa mencapai 100 orang per harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar