Senin, 05 April 2021

Bedanya Fast Payment Dengan Kliring yang Mau Diganti BI

  Bank Indonesia (BI) mengumumkan akan mengganti Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) menjadi BI Fast Payment. Dengan transformasi ini, maka proses kliring akan bisa dilakukan secara real time. Lalu apa bedanya?

Mengutip laman resmi Bank Indonesia, Senin (5/4/2021), kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.


SKNBI untuk setiap bank berbeda-beda jam pelaksanaannya. Jika nasabah ingin melakukan transaksi kliring di luar jam operasional maka prosesnya baru bisa dilakukan pada jam kerja esok harinya.


Selain itu, proses kliring dalam SKNBI membutuhkan waktu hingga uang sampai ke rekening tujuan.


Sementara dengan BI Fast Payment, proses transfer kliring akan bisa dilakukan secara real time selama 24 jam dalam 7 hari. Artinya proses transaksi kliring tidak ada jeda waktu sedikit pun pada sistem ini.


Pada BI Fast Payment juga mampu menyelesaikan proses transaksi pada saat itu juga. Jika dengan SKNBI proses kliring membutuhkan waktu hingga uang sampai ke rekening tujuan.


Sebelumnya, BI mau meluncurkan fast payment sistem untuk segmen pembayaran ritel pada tahun 2021. Peluncuran ini juga nantinya akan menggantikan sistem kliring BI.


Hal ini diungkapkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) secara virtual, Senin (5/4/2021).


"BI akan juga luncurkan fast payment tahun ini, 24/7 real time untuk ritel payment untuk gantikan sistem kliring BI," kata Perry.

https://cinemamovie28.com/movies/a-bad-moms-christmas/


Dianggap Sesat, Facebook Bekukan Akun Presiden Venezuela

-

Facebook dilaporkan telah membekukan akun Facebook Presiden Venezuela Nicolas Modura karena dinilai telah melanggar kebijakan terkait penyebaran informasi yang salah tentang COVID-19. Pasalnya ia mempromosikan pengobatan yang diklaim dapat menyembuhkan virus tersebut tanpa adanya rekomendasi dari dokter dan bukti lainnya.


Pihak Facebook pun telah menghapus video Moduro yang mempromosikan Carvativir sebuah obat yang berasal dari daun thyme sebagai obat "ajaib" yang dapat menetralkan virus corona tanpa adanya efek samping.


"Kami menghapus video yang diposting ke Halaman Presiden Nicolas Maduro karena melanggar kebijakan kami terhadap informasi yang salah tentang COVID-19 yang kemungkinan akan membahayakan orang," kata juru bicara Facebook yang dilansir detiKINET dari CNET.


Langkah Facebook menghapus akun Presiden Venezuela ini mengikuti panduan dari organisasi kesehatan dunia WHO yang mengatakan saat ini tidak ada obat yang dapat menyembuhkan virus tersebut.


"Karena pelanggaran berulang terhadap aturan kami, kami juga membekukan laman selama 30 hari," kata Facebook.


Namun tindakan Facebook ini pun dikecam oleh pemerintahan Venezuela yang menuding Facebook telah melakukan 'totaliterisme digital' karena telah membekukan akun presiden Venezuela.


Kementerian Informasi Venezuela mengatakan Facebook menargetkan konten yang diarahkan untuk memerangi virus Corona dan menggambarkan Carvativir sebagai retroviral dari 'produksi dan rekayasa nasional'


"Kami menyaksikan totaliterisme digital yang dilakukan oleh perusahaan supranasional yang ingin menerapkan hukum mereka di negara-negara di dunia," kata Kementerian Informasi Venezuela dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.


Namun Facebook enggan berkomentar terkait tudingan tersebut.

https://cinemamovie28.com/movies/fucking-berlin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar