Rabu, 07 April 2021

Makanan Jatuh 'Belum 5 Menit' Masih Bisa Dimakan?

  Banyak orang percaya bahwa makanan masih bisa dimakan setelah jatuh, asalkan belum lebih dari lima menit. Apakah anggapan itu tepat?

Dikutip dari Sciencealert, bakteri bisa cepat berpindah pada makanan yang jatuh dalam waktu kurang dari satu detik. Hal ini tentu menepis anggapan makanan yang 'belum lima menit' jatuh itu masih bisa dimakan.


Seorang ahli dari Rutgers University, Donald Schaffner, pun melakukan penelitian untuk membuktikannya. Ia melakukan percobaan dengan menggunakan empat jenis permukaan lantai, yaitu kayu, baja anti karat, keramik, dan karpet. Sebagai contoh makanannya, Schaffner memilih semangka, roti, roti yang diolesi mentega, dan permen karet.


Selanjutnya, peneliti membandingkan tingkat kontaminasi bakteri dari lamanya kontak antara makanan dengan permukaan lantai. Pilihan waktunya terdiri dari satu detik, lima detik, 30 detik, dan 300 detik.


Bagaimana hasilnya?

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa faktor terbesar dalam proses transfer bakteri adalah kelembapan makanan, yang diikuti jenis permukaan yang dijatuhkan. Dalam hal ini, semangka menjadi makanan yang tingkat kelembapannya lebih tinggi dibandingkan makanan lainnya.


Selain itu, semakin lama makanan melakukan kontak dengan permukaan lantai, maka makin banyak juga bakteri yang berpindah.


"Perpindahan bakteri dari permukaan ke makanan paling dipengaruhi oleh kelembapan. Bakteri tidak memiliki kaki, mereka bergerak mengikuti kelembapan. Semakin basah makanan, semakin besar risiko pencemarannya," yang dikutip dari Sciencealert, Selasa (6/4/2021).


"Selain itu, waktu kontak makanan yang lebih lama biasanya menghasilkan transfer lebih banyak bakteri dari setiap permukaan ke makanan," lanjutnya.


Kesimpulannya, semakin lama makanan melakukan kontak dengan permukaan lantai, meski hanya lima detik, cukup untuk bakteri berpindah terutama pada makanan yang lembab.


"Bakteri bisa berpindah dari permukaan lantai ke makanan secara instan, meski hanya lima detik," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/traffic-3/


Tips Mengenalkan 'Mindful Eating' Agar Anak Terhindar dari Obesitas


- Mindful eating atau makan berkesadaran merupakan konsep di mana seseorang memiliki kesadaran terhadap makanan yang dikonsumsi.

Dikutip dari NCBI, dengan menerapkan konsep ini, maka seseorang harus memperhatikan apa yang mereka makan dan bagaimana mereka menikmati makanannya. Menurut Seala Septiani, S.Gz, M.Gizi, mindful eating penting untuk diterapkan sejak anak masih kecil.


Salah satu cara untuk mengajarkan konsep mindful eating sejak dini adalah dengan membiasakan anak untuk tertib dengan waktu makan.


"Sebenarnya dengan kita memperkenalkan mereka makan dengan waktu makan yang tepat, tertib saat makan, misalnya tidak nonton TV saat makan, itu sebenarnya kan sudah mengarah kepada mindful eating," kata Seala dalam webinar Terapkan Produk Pilihan Lebih Sehat, Selasa (6/4/2021).


Disebutkan, fokus pada makanan dan tidak makan sambil multitasking atau melakukan hal lainnya akan membentuk kesadaran anak kepada makanan yang mereka konsumsi.


"Jangan multitask saat makan, jangan biasakan makan sambil melakukan hal lain, lari-lari misalnya, bermain, dan lain-lain. Kemudian latih juga makan dengan porsi tepat, jangan sampai ada judgement," lanjutnya.


Saat makan, para orang tua juga bisa mencoba meningkatkan kesadaran dengan mengajarkan anak untuk mengobservasi jenis makanan yang dimakan, seperti mengenalkan tekstur dan warna makanannya. Di sisi lain, menghindari judgement atau anggapan negatif terhadap makanan juga harus dihindari.


"Selain itu hindari judgement, ya, jangan dibilang ini (makanan) tidak sehat, ini sehat. Nah, itu udah bagian dari tidak mindful sebenarnya. Nah, itu salah," jelasnya.

https://indomovie28.net/movies/maigret-sets-a-trap/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar