Selasa, 31 Maret 2020

Diganti 100 Persen, 264 Ribu Penumpang Batalkan Perjalanan dengan Kereta

Tawaran PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengembalikan dana 100 persen kepada pelanggan direspons positif. Dalam tempo sepekan tercatat 264.719 tiket kereta api dibatalkan.
PT KAI memang telah mengurangi operasional kereta api untuk menurunkan penyebaran virus Corona. Untuk merangsang konsumen tak meninggalkan Jakarta, PT KAI memberikan penggantian biaya 100 persen.

Dalam tempo sepekan, sejak tanggal 23 Maret hingga Senin (30/3/2020) pukul 11.00 WIB, PT KAI telah menerima pembatalan tiket lebih dari 200 riu lembar.

"KAI melihat terjadi peningkatan jumlah pembatalan sebesar 12 kali lipat dibandingkan hari biasanya yang hanya berkisar di 3 ribu pembatalan tiket per hari," ujar VP Public Relations KAI, Yuskal Setiawan, dalam rilis kepada detikTravel.

Yuskal menjelaskan kebijakan pengembalian dana 100 persen tersebut berlaku sejak 23 Maret untuk perjalanan 23 Maret hingga 29 Mei 2020. Sejak dibuka 23 Maret, rata-rata pembatalan tiket per harinya mencapai 36 ribu tiket.

Berdasarkan metode pembatalan, 44 persen pembatalan dilakukan melalui aplikasi KAI Access dan sisanya secara manual di loket stasiun. Adapun stasiun yang paling banyak melakukan pembatalan adalah Stasiun Pasar Senen, dengan total pembatalan tiket sebanyak 18.137 tiket, disusul dengan Stasiun Gambir sebanyak 12.874 tiket, dan Stasiun Bekasi sebanyak 8.979 tiket.

Kereta yang banyak dibatalkan oleh penumpang adalah KA Bengawan (Pasar Senen - Purwosari pp), Brantas (Pasar Senen - Blitar pp), Matarmaja (Pasar Senen - Malang pp), Dharmawangsa (Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi pp), dan KA Progo (Pasar Senen - Lempuyangan pp).

"Kami mengimbau penumpang memilih membatalkan tiket melalui aplikasi KAI Access karena lebih mudah dan tidak perlu ke luar rumah," ujar Yuskal.

Yuskal menambahkan, tiket yang dibatalkan oleh penumpang di KAI Access harus memiliki nama dan nomor identitas yang sama dengan data user di KAI Access. Tiket yang dibeli dari channel eksternal pun juga dapat dibatalkan via KAI Access. Dana pengembalian akan ditransfer ke rekening penumpang dalam waktu 30-45 hari kerja.

KAI juga sudah memperbarui KAI Access sehingga bisa melakukan pembatalan hingga 3 jam sebelum keberangkatan, dimana sebelumnya hanya bisa hingga 24 jam sebelum keberangkatan. Fitur tersebut tersedia pada KAI Access versi terbaru yaitu versi 4.3.0 di Android, sedangkan untuk versi iOS masih dalam tahap pengembangan.

"Semoga masyarakat dapat memanfaatkan kebijakan ini sebaik mungkin karena dapat memudahkan penumpang yang membatalkan perjalanannya. KAI juga berharap kebijakan ini mampu menekan penyebaran virus Corona di masyarakat," kata Yuskal.

Bali Batasi Akses Kapal dan Pesawat untuk Cegah Corona

Pemprov Bali membatasi akses orang masuk melalui pelabuhan maupun bandara. Keputusan ini diambil untuk menekan penyebaran virus Corona.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengklaim telah berkonsultasi dengan ke Plt Menteri Perhubungan Luhut B Panjaitan. Arahan Koster itu disampaikan oleh Sekda Bali Dewa Made Indra.

"Pada hari ini, Pemprov Bali yang dipimpin oleh Bapak Gubernur, melakukan berbagai upaya menetapkan berbagai upaya untuk memperkecil penyebaran itu termasuk memperkecil penyebaran itu," kata Made Indra dalam konferensi pers, Senin (30/3/2020).

"Yang pertama, Bapak Gubernur telah melakukan penyuratan terhadap Menteri Perhubungan untuk melakukan pembatasan ke Bali dari bandara maupun Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Gilimanuk, dan lainnya," dia menambahkan.

Made Indra menyebut surat dari Gubernur Koster itu sudah mendapatkan respons. Pembatasan itu disebut berlaku per hari Senin (30/3).

"Permintaan Bapak Gubernur ini sudah mendapat respons dari Menteri Perhubungan," kata Made Indra.

"Mulai hari Senin ini sudah dilakukan pembatasan kunjungan, baik di Pelabuhan Ketapang maupun di Pelabuhan Lembar. Kita berharap terus melakukan pengecilan di Bali, demikian juga di Bandara Ngurah Rai," dia menambahkan.

Tapi, pembatasan ini disebut tidak berlaku untuk kepentingan logistik dan kesehatan. Dia pun meminta publik membatalkan kunjungan ke Bali dalam waktu dekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar