Selasa, 31 Maret 2020

Saat Negara Paling Bahagia di Dunia Ketakutan

Bhutan menjadi negara kecil yang dijuluki paling bahagia sedunia. Wabah pandemi Corona membuat negara ini ketakutan juga. Kasus Corona pertama di Bhutan datang dari seorang turis Amerika Serikat. Ketakutan, negara ini mengambil langkah serius.

Pemerintah Bhutan segera menutup perbatasan untuk kunjungan wisatawan asing selama dua minggu. Pandemi Corona bukanlah hal sepele, karena sudah banyak korban yang berjatuhan.

Sebelum penutupan perbatasan pada hari Jumat, seorang turis dari India masuk ke Bhutan. Pria berusia 76 tahun tersebut dirawat di RS karena mengalami demam.

Setelah dua hari dirawat, turis India tersebut dinyatakan positif Corona. Hal ini langsung dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Lotay Tshering. PM Thsering menambahkan bahwa pembatasan kunjungan wisata ini akan memberikan efek langsung pada angka kasus COVID-19.

Tak hanya perbatasan, sekolah-sekolah di Bhutan pun diliburkan hingga 2 pekan. Mereka yang bersekolah di luar kota diterbangkan langsung untuk pulang ke rumah masing-masing.

Kini Bhutan telah mengkonfirmasi ada 4 kasus Corona yang sudah ditangani.

Halau Turis, Polisi Siram Laguna Cantik Ini dengan Cat Hitam

Polisi di Inggris sampai menuang cat hitam ke laguna 'Blue Lagoon' untuk menghalau turis. Mereka membandel masih tak mau diam di rumah meski ada imbauan karantina virus Corona.
Diberitakan CNN, Selasa (31/3/2020), lockdown nasional tidak bisa menghentikan para selebgram Inggris. Mereka tetap berbondong-bondong ke bekas tambang batu kapur di Harpur Hill yang memiliki perairan biru cerah.

Oleh karena itu, danau air asin ini mendapat julukan Blue Lagoon. Dan, polisi setempat menghalau para selebgram itu dengan memberi cat hitam pada lagunanya.

Senin lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan larangan penduduk meninggalkan rumah. Gunanya untuk mencegah penyebaran virus Corona.

"Jika Anda tidak mengikuti aturan, polisi akan menegakkannya," kata Johnson yang telah dinyatakan positif mengidap Corona. 

Terlepas dari perintah di atas, polisi mengatakan bahwa para wisatawan masih mengunjungi tambang bekas itu. Blue Lagoon menjadi destinasi wisata yang populer.

"Dengan pemikiran ini, kami telah mengunjungi lokasi pagi ini dan menggunakan pewarna air untuk membuatnya terlihat kurang menarik. Silakan tinggal di rumah," kata departemen kepolisian Buxton dalam posting Facebook Rabu.

Kata polisi, ini bukan pertama kalinya Blue Lagoon yang indah di dekat Buxton dan sekitar tiga jam barat laut London itu diwarnai cat hitam.

Laguna itu mungkin terlihat seperti destinasi di kawasan tropis, namun para pejabat mengatakan bahwa airnya mengandung zat kimia beracun dan memiliki tingkat pH 11,3, menurut BBC. Sebagai referensi, cucian pemutih memiliki tingkat pH sekitar 12.

Plang di sekitar laguna memperingatkan wisatawan bahwa air itu berisi mobil, hewan mati, dan sampah. Jadi, polisi secara teratur mewarnai airnya untuk mencegah orang berenang di dalamnya.

Langkah Polisi Buxton ini menyikapi peningkatan jumlah kasus virus Corona di Inggris. Di hari Minggu setidaknya ada 19.772 kasus yang dikonfirmasi dengan jumlah kematian mencapai 1.228, menurut Universitas Johns Hopkins.

Johnson mengatakan bahwa dia telah mengirim surat kepada 30 juta rumah tangga di seluruh Inggris. Isinya adalah desakan agar orang-orang tetap tinggal di rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar