Senin, 23 Maret 2020

Lama Berkemah, Para Petualang Kaget Saat Tahu Corona Jadi Pandemi

 Sekelompok petualang berkemah selama 25 hari di Grand Canyon saat virus Corona belum mewabah di Amerika. Mereka kebingungan saat kembali ke kota.

Seperti dilansir dari Insider, belasan petualang berkemah di Sungai Colorado, Taman Nasional Grand Canyon, Amerika Serikat. Mereka berangkat pada 19 Februari 2020, saat keadaan Amerika masih baik-baik saja. Selama perjalanan, mereka juga mematikan handphone sehingga tak ada informasi yang diterima.

Lalu, ketika para petualang ini kembali pada 14 Maret 2020, mereka bertemu dengan salah satu karyawan perusahaan arung jeram di Flagstaff, Arizona. Dia memberikan kabar bahwa kini virus Corona telah menjadi pandemi, rak-rak supermarket kosong, liga olahraga telah ditangguhkan, pasar saham anjlok dan orang-orang disarankan untuk tinggal di rumah.

Sekelompok petualang ini langsung menghidupkan handphone mereka. Setelah melihat berbagai informasi, mereka kebingungan.

"Mengapa virus pernapasan menyebabkan orang membeli semua kertas toilet? bagaimana bisa lepas kendali seperti ini," kata salah satu anggota bernama Thomas.

Saat berkemah, lokasi mereka jauh dari masyarakat. Hingga saat pulang mereka bingung jika harus mempraktikkan jaga jarak sosial.

"Sangat sulit untuk tidak dapat melihat orang-orang yang saya rindukan, jika saya bisa melakukannya, saya tidak dapat memeluk mereka," kata Thomas.

Teman Thomas, Zach Edler mengatakan kepada The New York Times kalau dia tidak menyesal karena melakukan perjalanan ini, apalagi saat minggu-minggu terakhir. Saat mereka melewati hari-hari bahagia tanpa tahu kenyataan mengerikan di luar sana.

"Kami bersenang-senang. Kami hidup saat ini. Kami adalah satu-satunya orang di dunia yang tidak tahu (virus Corona telah menjadi pandemi). Saya menyukainya," kata Edler.

Susul Italia, Spanyol Tutup Sementara Semua Hotel

Negeri indah Spanyol mulai goyah. Kasus pandemi Corona yang terus melonjak membuat Spanyol resmi menutup semua bangunan hotel. Dalam wabah Corona, Spanyol mulai menyusul Italia. Negara yang indah ini mengalami kenaikan kasus pandemi Corona sebanyak 17.149 dan kematian hingga 767 orang.

Dengan adanya jumlah tersebut menjadikan Spanyol sebagai negara kedua terparah di Eropa setelah Italia.

Pemerintah Spanyol membuat kebijakan baru dalam pencegahan penyebaran virus Corona. Diintip detikcom dari Channel News Asia, hotel-hotel Spanyol mulai ditutup.

Semua hotel dan akomodasi lainnya akan ditutup selama tujuh hari. Kos-kosan jangka panjang dibebaskan dari penutupan, namun masih menunggu keputusan pemerintah. "Saat-saat terberat masih akan datang, saat-saat ketika kita akan terus melihat peningkatan jumlah kasus," ujar Menteri Kesehatan Salvador Illa.

Untuk menekan penyebaran virus Corona, unit-unit tentara dikerahkan oleh pemerintah. Disinfektan dilakukan di bandara dan pelabuhan di Barcelona.

Kalau hotel-hotel lain ditutup sementara, Ayre Grand Hotel di Madrid justru membuka diri sebagai tempat karantina. Hotel ini menyediakan 60.000 tempat tidurnya untuk layanan kesehatan. Kamar-kamar hotel pun diisi dengan fasilitas medis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar