Minggu, 01 Maret 2020

Rayakan Valentine Lewat Glamping D'Loano di Purworejo

Ingin kemping sambil merayakan Hari Valentine? Datang saja ke Glamping D'Loano di Purworejo, Jawa Tengah. Dijamin bikin kamu makin mesra dengan pasangan.

Badan Otorita Borobudur (BOB) siap luncurkan destinasi wisata baru yakni Glamping D'Loano dan Pasar Menoreh di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Rencananya, destinasi wisata ini akan diresmikan pada Hari Valentine 14 Februari 2019 nanti.

Glamping atau Glamorous Camping membuat para wisatawan tidak perlu repot menyiapkan peralatan memasak sendiri atau bingung saat akan ke kamar mandi. Dalam glamping, segala kemewahan penginapan ditemukan tanpa kehilangan sensasi berkemah.

Glamping memang diperuntukkan untuk wisatawan yang ingin menikmati sensasi kemping di alam dengan suasana hutan, tapi bisa tetap nyaman dengan tinggal di dalam tenda yang lengkap dengan fasilitas seperti kamar hotel. Karena tidak seperti tenda biasa, tarifnya pun tak jauh beda seperti sewa hotel yakni berkisar Rp 500.000 per orang dalam semalam.

Harga tersebut sudah termasuk makan 3 kali, snack dan bebas menikmati minuman teh serta kopi. Belasan tenda fasilitas lain nantinya akan menghiasi puncak perbukitan menoreh dengan luas 309 hektare tersebut.

"Dari 309 hektare Zona Otorita, akan dibagi kavling-kavling pengembangan dan pengelolaan. Destinasi wisata baru ini nantinya akan dilaunching ke publik pada 14 Februari 2019, termasuk Pasar Menoreh dengan bentuk digital," kata Direktur Destinasi BOB, Agustin Paranginangin ketika dihubungi detikTravel, baru-baru ini.

Untuk tenda sendiri memiliki kapasitas 6 orang dengan fasilitas tempat tidur, meja, listrik dan lain-lain. Selain tenda untuk beristirahat, di area ini juga tersedia fasilitas lain seperti mushola, toilet, restoran, ruang meeting, arena hiburan anak, hingga panggung pertunjukan.

Dengan konsep budaya dan petualangan, masyarakat setempat pun ikut dilibatkan dalam pembangunan glamping ini. Konsep bertumpu pada daya tarik budaya dan alam, serta interaksi yang harmonis antara wisatawan dengan alam. Ada tiga komponen dalam konsep ini yaitu alam, aktivitas fisik dan pertukaran budaya.

"Konsepnya tetap camping, namun tenda cukup bagus dan tidak terlalu padat, juga didesain ada aktivitas di kawasan tenda maupun ke masyarakat sekitar. Ke depan untuk Zona Otorita akan membidik wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara dengan segmentasi keluarga dan individual," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sedayu, Ahmad Said menuturkan meski berbentuk digital, di pasar menoreh nantinya akan dijajakan berbagai produk UMKM se-Kabupaten Purworejo. Diharapkan pasar ini nantinya bisa ikut membantu meningkatkan perekonomian warga masyarakat setempat.

"Di Pasar Menoreh ini besok diisi oleh UMKM se- Kabupaten Purworejo. Dengan menjadi tempat kunjungan wisata, semoga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," ucapnya.

Jika ingin menuju ke tempat tersebut, dari pusat kota Purworejo kita bisa langsung meluncur dengan kendaraan pribadi ke arah timur laut dengan jarak sekitar 25 km.

Dalam perjalanan kita juga bisa menikmati jalan yang berkelok-kelok dengan dihiasi tebing-tebing indah di sebelah kanan dan kiri serta hijaunya pepohonan yang membuat suasana semakin sejuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar