Minggu, 01 Maret 2020

Rumah Khusus Anak-anak Perempuan Keturunan Konfusius

Kediaman Konfusius gabungan antara rumah dan tempat kerja. Rumah keturunan Konfusius ada di bagian belakang, laki-laki dan perempuan dipisah!

Confucius Mansion adalah gabungan rumah dan tempat kerja dari keturunan Konfusius. detikTravel bersama Dwidaya Tour berkunjung ke sini saat berada di Kota Qufu, Provinsi Shandong, China.

Di dalam mansion ini ada banyak sudut menarik yang jadi sejarah. Menjelajahi bagian belakang mansion, ada sebuah gerbang yang jadi pembatas antara tempat kerja dan rumah tinggal. Gerbang ini bernama Dwelling Gate.

"Yang tinggal di sini hanya master of mansion, istri dan anak-anak perempuannya," ujar Dennis, pemandu dari China International Travel Service.

Rumah ini menjadi tempat tinggal dari kaum perempuan keturunan Konfusius. Ada peraturan ketat di rumah ini, laki-laki dilarang keras untuk masuk ke sini dan berada di rumah yang lain.

Semua kebutuhan anak-anak perempuan di rumah ini dikerjakan oleh pekerja perempuan. Bahkan pekerja laki-laki dilarang keras untuk menginjakkan kaki melewati gerbang.

"Tidak mudah untuk masuk ke dalam, anak-anak perempuan di mansion ini juga harus ijin untuk bisa keluar dari rumah," kata Dennis.

Ini adalah salah satu cara untuk memisahkan perempuan dan laki-laki di masa lampau. Ada jarak yang jelas antara laki-laki dan perempuan. Perempuan dianggap kurang pas untuk mengambil keputusan.

"Hal ini juga masuk ke dalam pengajaran Konfusius. Seperti perjodohan, pernikahan ditentukan oleh orang tua bukan dari anak. Beberapa ajaran bagus, tapi sebagian kurang cocok di masa sekarang," jelas Dennis.

Ajaran lainnya adalah perempuan harus mengikuti semua perkataan suami tanpa terkecuali. Begitu pula anak laki-laki dengan orang tua. Tak peduli apakah hal tersebut salah atau benar.

Sebagai pekerja perempuan di rumah ini, ada beberapa hal yang tidak bisa dikerjaan tanpa bantuan laki-laki, seperti mengangkat air. Saat tiba saatnya mencuci, pekerja laki-laki akan mengetuk di depan gerbang.

Pekerja laki-laki akan membawakan air untuk kebutuhan mencuci. Karena tak bisa diantar ke dalam rumah, rumah ini dilengkapi dengan bak batu atau stone trough.

Bak batu ini menjadi metode saat pekerja laki-laki ingin menyuplai kebutuhan air di dalam rumah. Air tersebut dimasukkan ke dalam bak dan mengalir ke balik gerbang.

Dari bagian dalam gerbang, pekerja perempuan menimba air dengan ember kecil. Mereka akan mengambil air sedikit demi sedikit sehingga tidak berat untuk dibawa.

Alasan kuat dari pemisahan ini adalah untuk menjaga kemurnian keturunan dari Konfusius. Dennis berpendapat bahwa poin ini salah satu kelemahan Konfusius.

"Setiap paginya juga ada hal yang dilakukan oleh kepala keluarga, dia akan berjalan ke depan lukisan," cerita Dennis.

Sebuah lukisan besar bergambar naga dan bulan terlihat cantik menghadap ke rumah. Rupanya ada arti mendalam dari lukisan ini.

Lukisan ini menggambarkan naga yang terbang untuk merengkuh bulan. Naga meninggalkan semua yang ia punya untuk ketamakannya untuk memiliki bulan. Namun tak sampai bulan, naga tersebut mati dan hilang ke dalam lautan.

"Lukisan ini mengingatkan untuk menjadi pemimpin yang baik, tidak korupsi dan tidak serakah," papar Dennis.

Di bagian dalam rumah terdapat perabotan peninggalan yang dijaga. Kebanyaka terbuat dari kayu, perabotan ini juga di cat dengan wana merah sebagai simbol keberuntungan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar