Selasa, 03 Maret 2020

Telur Raja, Objek Wisata Sejarah di Raja Ampat

Pesona Raja Ampat tentu sudah tak asing di telinga traveler. Namun, di kampung Wawiyai traveler bisa menjumpai telur raja yang bersejarah.
Raja Ampat merupakan nama sebuah Kabupaten yang berada di Provinsi Papua Barat. Dimekarkan Pada tahun 2003 silam. Wilayah Administrasinya terbagi atas 117 Desa, 24 Distrik dan 4 Kelurahan. Potensi unggulannya kelautan perikanan dan pariwisata.

Potensi Pariwisata inilah yang kemudian mengangkat Raja Ampat menjadi populer di mata dunia, bahkan dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata terfavorit. Tak heran jika setiap tahun jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri dan luar negeri kian meningkat.

Spot wisata seperti Wayag, piaynemo, Dafanlol Misool menawarkan pemandangan indah yang memanjakan mata serta sensasi yang luar biasa, bak kanvas yang melukiskan keindahan dan keagungan Yang Maha Kuasa. Lantas semua orang yang pernah berkunjung ke Raja Ampat menyebut daerah itu sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi.

Ya Raja Ampat, merupakan tanah yang terus dirindukan oleh setiap insan di segala tempat dan zaman. Tanah yang memiliki sejuta pesona keindahan alamnya.

Di samping keindahan alamnya, Raja Ampat juga memiliki situs-situs sejarah yang perlu dikunjungi karena dari sanalah kita akan tahu tentang asal muasal Raja Ampat (sejarah dan kulturnya), dan setiap situs sejarah selalu memiliki cerita dan kisah tentang peradaban masa silam.

Salah satu situs sejarah yang perlu kita kunjungi adalah Kali Raja yang berada di Kampung Wawiyai, Distrik Tiplol Mayalibit. Jarak dari Ibukota Waisai menempuh satu jam perjalanan menggunakan speedboat, dan lamanya waktu tempuh ini sangat bergantung dari kapasitas mesinnya.

Kali Raja merupakan sebuah kali kecil yang airnya jernih, sejuk dan dingin. Diapit dua bukit yang ditumbuhi pepohonan hijau dan sedikit pantulan cadas cadas putih, sepanjang bantaran sungai ditumbuhi pohon-pohon mangrove.

Saat kita menyusuri kali ini, tentunya ada rasa yang berbeda dari biasanya. Ada rasa takut, cemas dan rasa ingin tahu yang kian bergejolak. Untuk bisa mengunjungi tempat ini, kita harus minta restu dari marga Arfan, keturunan Raja Arfan pemilik situs sejarah Kali Raja ini.

Beredar cerita, jika ada tamu yang masuk ke tempat ini tanpa meminta restu akan mendapatkan musibah. etiap tamu mesti memiliki niat dan hati yang bersih.

Tentunya jika ada yang punya niat jahat akan mendapatkan musibah. Cerita inilah yang lantas membuat sebagian orang takut dan cemas bila berkunjung ke tempat ini, di samping suasana sepi dan sunyi yang menambah kesan Kali Raja angker dan mistis.

Setelah kita menyusuri kali ini dengan kecepatan mesin yang kian lambat karena di beberapa titiknya dangkal, kita sampai di sebuah rumah mungil yang tertata rapi. Di dalam bangunan kecil inilah kita melihat telur raja berwarna putih, dibaluti kain berwarna putih dan sebuah kelambu putih.

Pintu rumah tempat telur raja berada selalu terbuka dan bagian depannya terdapat dua patung terbungkus kain putih. Menurut cerita, patung tersebut adalah pengawal bernama Man Moro dan Man metem.

Bagi para pengunjung yang ingin mengambil gambar harus meminta izin dan diharapkan untuk tidak masuk ke dalam rumah kecil ini. Cukup berdiri di depan pintu kita sudah bisa melihat telur raja.

Setelah puas melihat dan menyaksikan telur raja, pengunjung bisa beristirahat di halaman rumah tempat telur raja berada. Aktivitas yang bisa kita lakukan adalah mengambil foto dengan latar pemandangan yang hijau dan birunya air kali. Selain itu, kita bisa berenang, merasakan sejuk dan segarnya air.

Guna menjaga kelestariannya maka Pemda Raja Ampat telah menetapkan kali Raja sebagai objek wisata sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar