Kasus diabetes di Indonesia menjadi salah satu hal yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, berdasarkan International Diabetes Federation tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat ke-7 dengan jumlah diabetesi (penyandang diabetes) terbanyak di dunia, yakni sekitar 10,7 juta orang. Ini tandanya 1 dari 16 orang Indonesia hidup dengan diabetes.
Meskipun menjadi salah satu negara dengan jumlah diabetesi terbanyak, namun International Diabetes Federation menyebut 3 dari 4 orang diabetesi di Indonesia tidak menyadari dirinya terkena diabetes.
Padahal, diabetes merupakan penyakit berbahaya karena dapat berkaitan dengan berbagai macam komplikasi kesehatan. Oleh karena itu, diagnosis dini sangat penting agar diabetesi dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Dengan penanganan tepat, kadar gula darah dapat terkontrol sehingga mencegah komplikasi akibat diabetes sedini mungkin.
Bicara soal diabetes, kurangnya pemahaman soal gejala diabetes menjadi penyebab diabetesi tidak menyadari dirinya terkena diabetes. Pasalnya, gejala diabetes dapat timbul secara bertahap dan perlahan sehingga diabetes baru diketahui setelah diabetesi mengalami komplikasi kesehatan, seperti gangguan penglihatan atau penyakit jantung.
Berdasarkan National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, terdapat beberapa gejala diabetes yang sering timbul, yakni sering merasa haus dan buang air kecil, sering merasa lapar, kelelahan, kebas pada tangan dan kaki, luka yang sulit sembuh, dan penurunan berat badan drastis.
Selain itu, diabetes juga terjadi karena faktor risiko diabetes seperti berusia 45 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih, dan riwayat keturunan diabetes. Oleh karena itu, bagi Anda yang mengalami gejala tersebut atau memiliki faktor risiko diabetes segeralah melakukan pengukuran kadar gula darah dan konsultasikan dengan dokter. Semakin dini terdeteksi maka akan semakin cepat pula diabetes dapat terkontrol.
Bukan hanya itu saja, mencegah diabetes juga bisa dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga asupan gula harian dengan mengurangi konsumsi snack yang tinggi gula dan tinggi lemak.
Gantilah snack harian dengan snack bebas gula dan rendah kalori seperti Tropicana Slim Hokkaido Cheese Cookies. Selain memiliki rasa yang enak, snack yang satu ini juga bisa aman dinikmati bagi diabetesi.
https://cinemamovie28.com/movies/heyy-babyy/
7 Makanan yang Enak Ditelan Saat Radang Tenggorokan
Sakit radang tenggorokan bisa membuat makan dan menelan menjadi sulit. Ketika hal itu terjadi, sulit untuk menemukan makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi. Namun, tubuh tetap membutuhkan nutrisi untuk membantunya cepat sembuh.
Penyebab radang tenggorokan yang paling umum adalah infeksi virus, sama halnya seperti pilek dan flu. Gejala radang tenggorokan dapat berupa demam, suara hilang, amandel merah dan kehilangan selera makan. Konsumsi makanan dan minuman yang tepat dapat mengurangi rasa sakit pada tenggorokan dan mempercepat proses pemulihan.
Dikutip dari Medical News Today, berikut makanan dan minuman yang aman dikonsumsi selama radang tenggorokan.
1. Sup ayam
Sup ayam adalah pilihan jenis makanan yang baik dikonsumsi untuk radang tenggorokan. Penelitian menunjukkan bahwa sup ayam memiliki sifat anti inflamasi dan membantu melancarkan saluran pernapasan yang dapat mengurangi gejala radang tenggorokan.
2. Telur orak arik
Telur merupakan sumber protein yang dibutuhkan tubuh untuk perbaikan jaringan. Telur orak-arik memiliki tekstur lunak yang dapat ditoleransi oleh tenggorokan yang meradang.
3. Smoothie dan Yoghurt
Yoghurt dan smoothie memiliki tekstur yang lembut sehingga aman dikonsumsi bagi orang yang mengalami radang tenggorokan. Kedua jenis minuman ini dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama proses pemulihan.
4. Jahe
Jahe tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk teh dan bubuk. Jahe memiliki sifat anti inflamasi yang dapat membantu meredakan radang tenggorokan dengan mengurangi pembengkakan dan nyeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar