Ada saja cara orang mengejar performa dan kepuasan seksual, tak jarang malah membahayakan. Salah satunya tren sunat model 'jengger ayam' yang sempat ngetren beberapa waktu silam.
Sebenarnya sama saja dengan sunat biasa, hanya saja tekniknya dibuat sedemikian rupa alias 'custom' sehingga menyisakan jaringan parut yang membentuk pola tertentu. Tekstur yang berbeda ini diharapkan bisa memberi rangsangan ekstra saat berhubungan seks.
Pengamat kesehatan seksual dr Boyke Dian Nugraha mengingatkan, kepuasan seksual khususnya pada wanita tidak serumit yang dibayangkan karena titik sensitifnya ada di sepertiga bagian atas vagina. Karenanya, tidak perlu 'aneh-aneh' untuk bisa menjangkaunya.
"Penggunaan bahan-bahan tambahan (custom), daging berlebih, itu secara medis justru akan membuat luka pada daerah vagina," kata dr Boyke, Kamis (9/4/2021).
"Jadi, itu (custom) tidak akan menambah kepuasan seksual. Tetapi justru menimbulkan penyakit. Itu harus diperhatikan," lanjutnya.
Pendapat senada juga disampaikan oleh ahli bedah saraf Prof Dr dr Andi Asadul Islam, SpBS(K). Menurutnya, tren sunat yang seperti ini tidak dianjurkan oleh para dokter.
"Terus terang itu berbahaya, untuk laki-lakinya dan perempuannya. Mohon jangan melakukannya, yang biasa-biasa aja," pesan Prof Andi.
https://kamumovie28.com/movies/jack-reacher-never-go-back/
Fakta-fakta Hipersomnia yang Bikin Echa 'Putri Tidur' Terlelap 13 Hari
Sempat viral pada 2017, Siti Raisa Miranda alias Echa kembali jadi perbincangan. Gadis asal Banjarmasin Kalimantan Selatan ini kembali tertidur berhari-hari, diduga karena hipersomnia.
Echa sempat dirawat di RSUD Dr Ansari Saleh, tetapi dibawa pulang setelah hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi yang 'normal-normal' saja. Hanya durasi tidurnya saja yang tidak 'normal' karena sudah sepekan lebih tidak benar-benar terbangun.
Beberapa fakta seputar kondisi Echa terangkum sebagai berikut.
1. Dikaitkan dengan hipersomnia
Tidur berlebih atau selalu mengantuk meski sudah tidur cukup merupakan ciri-ciri hipersomnia. Dikenal juga dengan istilah excessive daytime sleepiness (EDS).
Hipersomnia kerap dikaitkan juga dengan sindrom langka Kleine-Levin Syndrome atau sindrom putri tidur. Pengobatan untuk sindrom ini hingga kini belum tersedia.
2. Risiko kurang cairan
Tidur dalam jangka waktu sepekan lebih tentu berisiko menghambat asupan nutrisi dan cairan. Sementara cairan tubuh tetap keluar melalui urine maupun penguapan dari permukaan kulit, asupan minum akan sangat terbatas.
Pakar hidrasi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH mengingatkan perlunya pemeriksaan pada Echa.
"Jelas ini membutuhkan diganti pengeluaran itu, kalau selama itu tidak ada asupan cairan kita harus pertanyakan, saya rasa nggak bisa itu kalau bertahan selama itu," katanya.
Sementara, orang tua Echa mengaku memberikan asupan susu cokelat ketika Echa terbangun sebentar. Segera setelah minum susu, Echa kembali terlelap.
3. Siapa yang berisiko?
Hipersomnia bisa dialami siapa saja. Beberapa kondisi bisa meningkatkan risiko seperti:
Sleep apnea
Gangguan fungsi ginjal
Gangguan jantung
Gangguan saraf otak
Depresi atipikal
Hipotiroid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar