Rabu, 17 Juni 2020

Hand Sanitizer Langka, Aktor Ganteng Anjasmara Singgung Imunitas

Setelah dua warga Depok dinyatakan positif terinfeksi virus corona COVID-19 pada Senin, (2/3/2020), hampir seluruh masyarakat menjadi panik dan ketakutan akan tertular virus tersebut. Masyarakat berusaha melindungi diri mereka dengan selalu memakai masker dan hand sanitizer kemanapun.
Menanggapi fenomena COVID-19 yang saat ini telah ada di Indonesia, aktor tampan Anjasmara menghimbau masyarakat untuk jangan terlalu panik dan ketakutan dengan virus COVID-19. Menurutnya justru masyarakat harus memulai hidup sehat dengan melakukan olahraga secara rutin.

Selain itu, Anjasmara berpesan pada masyarakat untuk tidak terlalu steril dengan selalu memakai hand sanitizer setiap saat.

Menurut aktor sinetron itu, dengan hidup terlalu steril justru akan membuat kita mudah terkena penyakit karena telah terbiasa dengan hal tersebut.

"Jangan terlalu steril lah, karena pada saat kita sudah terlalu steril, kena virus sedikit matilah kita. Biarkan imunitas badan kita membentuk kekuatannya sendiri, jangan dibatasi," ujar Anjasmara saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan (4/3/2020).

Heboh Corona, 451 Orang Periksakan Diri di Pos Pemantauan RSPI Sulianti Saroso

 Salah satu rumah sakit yang ditunjuk sebagai rujukan untuk pasien virus corona COVID-19 adalah Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, yang berada di daerah Sunter, Jakarta Utara.
Selain punya gedung isolasi, RS ini menyediakan pos pemantauan yang dibentuk sejak minggu ketiga Januari. Namun saat itu, pengunjungnya masih sepi.

Hingga pengumuman terkait pasien positif COVID-19 yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada 2 Maret lalu membuat lonjakan pengunjung sampai ratusan.

"Terakhir dari data (di pos pemantauan) sebanyak 451 orang (yang datang). Dan semuanya gratis ya tidak ada bayar yah," jelas Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, SpP, saat ditemui di RSPI, Rabu (4/3).

dr Syahril mengatakan, saat Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan soal virus corona dan RSPI jadi salah satu rujukan, pihak rumah sakit langsung membuka pos tersebut.

"Karena ini RS rujukan nasional, jadi tidak hanya melayani isolasi saja," imbuhnya.

Bicara Pentingnya Tes Corona, Kemenkes: 50 Persen Lebih Sudah Sembuh

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan kriteria orang yang harus menjalani tes Corona. Dia mengatakan tes Corona bukan untuk pengobatan namun untuk pencegahan supaya tidak terjadi penularan di masyarakat.
"Tes virus Corona bukan untuk tujuan karena kita belum punya obatnya, tujuannya untuk kepentingan kesehatan masyarakat," ujar Sekretaris Ditjen P2P Achmad Yurianto di Kemenkes, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).

"Apakah dia menjadi spot penularan atau tidak. Oke, kita harus minta masyarakat memahami ini, dites itu bukan untuk tujuannya 'oh saya sakit supaya tidak sakit bagaimana' tapi bagi kita kepentingannya adalah apakah dia sumber penularan di titik itu," jelasnya.

Yuri mengatakan, apabila seseorang telah positif Corona, pemerintah perlu melacak terkait kontak langsung yang mereka lalukan. Hal itu bisa menimbulkan kasus penyebaran yang baru.

"Karena konsekuensinya kalau positif kita harus melakukan tracking lagi dia sudah kontak dengan siapa saja dan ini bikin klaster di mana lagi. Kalau positif ya obatnya sama saja, karena self limited disease," katanya.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona itu mengatakan lima puluh persen kasus Corona dinyatakan sembuh. Dia meminta masyarakat tidak khawatir.

"Tetapi kita punya data 50 persen lebih sudah sembuh. Ini yang kemarin-kemarin kita switch cara berpikirnya," jelas Yuri.
https://nonton08.com/fairy-tail-episode-312-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar