Senin, 09 Maret 2020

Yang Lagi Hits di Bandung: Wisata Mini 3D Art Jelekong

 Melancong ke Bandung? Yuk kunjungi wisata baru ini yang hits di media sosial. Objek wisata itu adalah Wisata Mini 3D Art Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Untuk sampai ke objek wisata ini, Anda tinggal mengunjungi Kampung Seni Jelekong. Lokasi Wisata Mini 3D Art Jelekong tidak jauh dari Padepokan Giriharja yang dikenal sebagai tempat budidaya kesenian wayang goleknya.

Wisata Mini 3D Art Jelekong ini, dibuat oleh para pelukis lokal yang umurnya masih muda-muda yang ada di Kabupaten Bandung dan tergabung ke dalam sebuah Komunitas Pelukis Gurat Art.

Terdapat 30 lukisan 3D yang ada di tiga sudut ruangan yang berada di Wisata Mini 3D Art Jelekong. Lukisan 3D itu dilukis di dinding triplek dengan beragam karakter dan warna-warni yang membuat tertarik para pengunjung.

Lukisan-lukisan 3D itu, dijadikan sebagai spot favorit bagi para pengunjung yang ingin berswafoto. Ada lukisan 3D badut yang tangannya keluar bingkai dan menarik jaket penginjung, lukisan 3D ikan yang dipancing pengunjung, jalan beraspal yang keluar dari bingkai dan bisa dipegang oleh pengunjung dan daun yang diberikan kepada semut hitam.

Selain itu, ada juga lukisan 3D ayam jago yang dirantai dan rantainya bisa ditatik pengunjung, ada juga capung berwarna kuning dan hitam keluar dari bingkai dan dipegang pengunjung, berantem dengan kunfu panda dan kuda yang menerobos tembok.

Ada juga, lukisan 3D singa yang mengangakan mulutnya seakan sedang menerkam pengunjung, gajah yang menerobos tembok, buaya yang keluar dari jendela kastile, jembatan di atas awan dan jembatan di atas jurang yang cukup curam.

Salah satu pengunjung asal Bandung Mujahidin (24) mengatakan lukisan itu seakan-akan hidup dan seperti nyata. "Lukisannya hidup, apalagi pas lukisan badut, pas difoto terus setelah lihat hasil fotonya jaket saya benar-benar seperti ditarik," kata Mumu sapaan karib Mujahidin kepada detikTravel belum lama ini.

Mumu juga berujar, lukisan 3D jalan beraspal keluar daei bingkai dan busa ditatik dengan pemandangan sawah dan empang seperti nyata bisa ditarik olehnya. Menurutnya, dibutuhkan keahlian khusus untuk membuat lukisan seperti itu.

"Pelukisnya memang sudah terlatih, terbiasa dan lihai. Hak tersebut diluhat dari hasilnya, selain itu juga gradasi warnanya pas, pemilihan warnanya pas dan menjadikan lukisan ini seperti nyata dan hidup," ungkapnya.

Mumu juga menambahkan, Wisata Mini 3D Art Jelekong sangat mengedukasi para pengunjung. Karena, selain dapat menikmati dan berswafoto di lukisan 3D tersebut, para pengunjung juga bisa sharing soal pembuatan dan cara melukis lukisan 3D dengan ahlinya.

"Sangat mengedukasi, tidak hanya berwisata. Kita juga bisa sharing dan bertukar ilmu pengetahuan, terutama pengetahuan membuat lukisan 3D. Di sini juga banyak para pelukis yang sudah handal, kita bisa bertukar informasi karena membuat lukisan 3D dan lukisan biasa ilmunya berbeda," jelasnya.

Ketua Komunitas Gurat Art Didi Suryadie mengatakan, Wisata Mini 3D Art Jelekong sudah dikonsep sejak tahun 2016 lalu dan baru terealisasi pada awal tahun 2019. Selain itu, modal untuk membuat obyek wisata itu dilakukan dengan cara urunan.

"Tahun 2016 kita mulai patungan, lalu persentase project, terus kita buat satu saung, dua saung (untuk melukis) dilakukan dengan cara kerjabakti. Tadinya 2017 mau launching, karena masih terbentur anggaran masuk tahun 2018 kita masih berpikir karena harus dibuat semaksimal mungkin. Tahun 2019 kita buka seadanya, tapi target kita satu, karya kita tidak main-main dan tempatnya bersih," kata Didi.

Didi berujar, disamping aktif melukis kehadiran Wisata Mini 3D Art Jelekong untuk menambah prodak dan karya Komunitas Gurat Art.

"Tujuannya, untuk meningkatkan prodak. Ini bagian dari cara kita mengenalkan seni rupa kepada masyarakat awam. Kalau pencinta seni sudah pasti menghargai, kalau masyarakat awam harus dirangsang dulu dengan lukisan 3D. Karena kita buat karya ini sesuai rapat dan mengikuti kebutuhan masyarakat tentang seni itu apa ya? Ternyata 3 dimensi," pungkasnya.

Didi mengungkapkan, ke depannya setiap dua bulan sekali lukisan yang ada di Wisata Mini 3D Art Jelekong akan diganti dengan lukisan baru agar para pengunjung yang datang tidak merasa jenuh.

"Setiap dua bulan sekali kita tambah, ada juga yang direvisi. Objeknya juga ada yang diganti juga, targetnya kita ingin muasin pengunjung," ungkapnya.

Didi mengatakan, untuk membuat Wisata Mini 3D Art, dibutuhkan biaya yang sangat besar budgetnya mencapai Rp 150 juta.

"Project ini habis Rp 150 juta, anggarannya swadaya. Dari tahun 2016 patungan terus, alhamdulillah 2019 bisa dibuka, belum ada campur tangan dari pemerintahan. Paling kalau dari pemerintah dibantu promonya," katanya.

Karena masih dalam tahap penyempurna, Wisata Mini 3D Art Jelekong dibuka dari Pukul 09.00-18.00 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar