Jumat, 09 Oktober 2020

Hampir Sebulan PSBB Ketat, Ini Perkembangan Kasus COVID-19 DKI Hari ke Hari

 Sudah hampir satu bulan lamanya DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat pada 14 September lalu. Selama itu pula penambahan kasus virus Corona COVID-19 di ibu kota bertambah 29.064 kasus.

Berdasarkan data covid19.go.id, total kasus Corona di DKI Jakarta sudah mencapai 83.372 kasus pada 8 Oktober. Jumlah ini mengalami peningkatan sejak hari pertama PSBB ketat kembali diberlakukan, yakni 55.097 kasus.


Meski begitu, total kasus sembuh Corona pun mengalami peningkatan dari 42.251 orang menjadi 68.260 orang selama 25 hari PSBB ketat berlangsung. Namun, penambahan juga terjadi pada kasus meningga, yakni dari 1.418 orang 1.834 orang.


Berbagai kebijakan pun telah dilakukan Pemprov DKI selama PSBB ketat diberlakukan. Misalnya, seluruh tempat hiburan ditutup, dan kapasitas penumpang di transportasi publik pun dibatasi.


Penerapan PSBB ketat ini rencananya akan berlaku hingga 11 Oktober. Namun, tidak menutup kemungkinan nantinya bisa diperpanjang kembali.


Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, saat ini pihaknya masih mengkaji apakah PSBB ketat perlu diperpanjang atau tidak.


"Lagi ditunggu, kan ada kajian. Kajiannya kan hari-harian sampai sepekan," ucap Widyastuti, di gedung DPRD, Senin (5/10/2020).


"Pengkajian harian, kita laporkan mingguan di bahas di tim provinsi seminggu sekali, kecuali ada hal tertentu yang sangat emergency, tentunya bisa dipercepat. Jadi kita monitoring evaluasi, seminggu sekali minimal," tambahnya.


Berikut penambahan kasus baru Corona di DKI Jakarta dari tanggal 14 September sampai 8 Oktober 2020, dikutip dari data covid19.go.id.


PSBB ketat 14-27 September

Senin (14/9/2020) tambah 879 kasus baru menjadi 55.097

Selasa (15/9/2020) tambah 1.076 kasus baru menjadi 56.173

Rabu (16/9/2020) tambah 1.294 kasus baru menjadi 57.467

Kamis (17/9/2020) tambah 1.113 kasus baru menjadi 58.580

Jumat (18/9/2020) tambah 1.258 kasus baru menjadi 59.838

Sabtu (19/9/2020) tambah 988 kasus baru menjadi 60.826

Minggu (20/9/2020) tambah 1.138 kasus baru menjadi 61.964

Senin (21/9/2020) tambah 1.352 kasus baru menjadi 63.316

Selasa (22/9/2020) tambah 1.236 kasus baru menjadi 64.552

Rabu (23/9/2020) tambah 1.135 kasus baru menjadi 65.687

Kamis (24/9/2020) tambah 1.044 kasus baru menjadi 66.731

Jumat (25/9/2020) tambah 1.171 kasus baru menjadi 67.902

Sabtu (26/9/2020) tambah 1.322 kasus baru menjadi 69.224

Minggu (27/9/2020) tambah 1.217 kasus baru menjadi 70.441


PSBB ketat 28 September-8 Oktober

Senin (28/9/2020) tambah 898 kasus baru menjadi 71.339

Selasa (29/9/2020) tambah 1.238 kasus baru menjadi 72.577

Rabu (30/9/2020) tambah 1.159 kasus baru menjadi 73.736

Kamis (1/10/2020) tambah 1.253 kasus baru menjadi 74.989

Jumat (2/10/2020) tambah 1.198 kasus baru menjadi 76.187

Sabtu (3/10/2020) tambah 1.265 kasus baru menjadi 77.452

Minggu (4/10/2020) tambah 1.398 kasus baru menjadi 78.850

Senin (5/10/2020) tambah 1.022 kasus baru menjadi 79.872

Selasa (6/10/2020) tambah 1.107 kasus baru menjadi 80.979

Rabu (7/10/2020) tambah 1.121 kasus baru menjadi 82.190

Kamis (8/10/2020) tambah 1.182 kasus baru menjadi 83.372

https://cinemamovie28.com/the-odd-family-zombie-on-sale/


Ilmuwan Inggris Sebut COVID-19 Akan Bertahan Selamanya, Ini Alasannya


Sampai hari ini, pandemi virus Corona masih menyebar di seluruh penjuru dunia. Angka kasusnya pun masih terus bertambah setiap harinya.

Seorang profesor dari Edinburgh University mengatakan bahwa virus Corona akan seterusnya bertahan di dunia, jika banyak pasien COVID-19 yang sudah sembuh mengalami reinfeksi atau terinfeksi virus untuk kedua kalinya.


Menurut penelitian Profesor Graeme Ackland dan timnya yang dilakukan di Inggris, seseorang mungkin bisa terinfeksi virus Corona ini lebih dari satu kali.


"Jika benar bahwa orang-orang terus mengalami reinfeksi atau terinfeksi kembali, situasinya akan semakin mengerikan, karena virus ini akan bersama kita selamanya," jelasnya yang dikutip dari Daily Star, Jumat (9/10/2020).


Profesor Ackland juga mengatakan, untuk melakukan kebijakan lockdown itu sangat sulit. Terutama dalam membatasi kegiatan para kaum muda, yang jelas tidak mungkin bisa mengurangi kematian dalam jangka panjang.


Bahkan para kaum muda yang ada di Inggris dan di dunia, lanjut Profesor Ackland, bisa membuat pandemi ini berlangsung lebih. Sehingga angka kematian terus bertambah selama dua tahun ke depan.


Selain itu, Kepala Petugas Medis Profesor Chris Whitty menegaskan bahwa penyakit ini tidak akan bisa diberantas dan akan terus menghadapinya di masa mendatang.


"Penyakit ini tidak akan hilang. Jadi kami harus menerima bahwa kamu sedang menangani penyakit yang akan kami hadapi secara global di masa mendatang," ungkapnya.


Hingga saat ini, para ilmuwan masih belum mengetahui seberapa besar kekebalan yang dimiliki para pasien COVID-19 yang sembuh agar bisa terhindari dari wabah ini. Mereka hanya tahu bisa bertahan kurang dari 12 bulan.

https://cinemamovie28.com/good-sister-in-law/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar