Selasa, 27 Oktober 2020

Terapi Plasma Disebut Tak Efektif Tekan Kematian COVID-19, Ini Hasil Studinya

  Studi baru menemukan terapi plasma darah yang sebelumnya menjadi salah satu opsi untuk pengobatan COVID-19 tak efektif mencegah keparahan penyakit atau mengurangi risiko kematian pasien.

Studi yang dimuat dalam jurnal BMJ menunjukkan bahwa efektivitas dari terapi plasma darah sangat terbatas.


Studi ini mengikutsertakan sekitar 464 pasien COVID-19 bergejala sedang di India. Sebanyak 253 pasien di antaranya dipilih secara acak untuk menerima perawatan plasma darah. Sementara 229 pasien lainnya hanya mendapatkan perawatan standar.


Hasilnya, plasma darah hanya ditemukan memperbaiki gejala kelelahan dan sesak napas. Namun, terapi tersebut tidak bisa mengatasi gejala demam dan batuk pada pasien. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pasien yang membutuhkan ventilator, yang tidak jauh berbeda antara kedua kelompok.


Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa terapi plasma darah tidak terlalu efektif menekan risiko kematian pasien pada kedua kelompok. Angka kematian pasien pada kelompok plasma darah (15 persen) justru lebih besar daripada pada kelompok non-plasma darah (14 persen).


Meski demikian, studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Perlu dibutuhkan lebih banyak penelitian lagi untuk menentukan apakah temuan serupa akan muncul pada kelompok pasien yang lebih besar.


Mengomentari hasil studi tersebut, ahli epidemiologi Martin Landray mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan di India tersebut terlalu kecil untuk memberikan jawaban yang jelas.


"Percobaan yang lebih besar diperlukan untuk hasil yang lebih jelas," kata Landray.


Terapi ini dilakukan dengan menggunakan plasma darah yang diambil dari penyintas COVID-19. Antibodi dalam plasma darah diklaim dapat membantu respons imun untuk melawan penyakit pada pasien yang masih dinyatakan positif.

https://indomovie28.net/barbershop-next-cut-2016/


5 Cara Alami Tingkatkan Libido


Aktivitas seksual menjadi kebutuhan biologis yang harus dipenuhi baik bagi pria maupun wanita. Menurut ahli, pria dan wanita memiliki perbedaan fase terbaik dalam melakukan aktivitas seksual. Setiap orang mempunyai siklus subur masing-masing yang mendorong hasrat untuk melakukan aktivitas seksual.

Munculnya hasrat aktivitas seksual ini disebut juga dengan libido. Secara umum, libido adalah dorongan atau hasrat seksual yang ada pada setiap orang untuk melakukan aktivitas seksual. Dikutip dari Healthline, ada beberapa cara yang alami untuk meningkatkan libido.


1. Konsumsi beberapa jenis afrodisiak

Salah satu cara untuk meningkatkan libido adalah dengan mengkonsumsi beberapa jenis afrodisiak. Afrosidiak adalah istilah untuk berbagai jenis makanan, minuman, ramuan, atau obat yang dipercaya dapat meningkatkan birahi.


Beberapa jenis afrodisiak yang dipercaya dapat meningkatkan libido adalah pisang, alpukat, bawang putih dan coklat. Makanan tersebut dapat meningkatkan aliran darah ke alat kelamin sehingga libido dapat naik secara signifikan.


Tak hanya itu, dalam sebuah penelitian juga menemukan bahwa coklat mendorong pelepasan phenylethylamine dan serotonin ke dalam tubuh Anda. Hal ini membuat suasana hati menjadi sehingga dapat menstimulus libido menjadi naik.


2. Konsumsi rempah alami dari Afrika

Beberapa rempah alami dari Afrika seperti Yohimbine sabagi alkaloid yang ditemukan di kulit pohon cemara Afrika Barat telah dikenal manfaatnya sebagai viagra alami. Penelitian menunjukkan bahwa kulit kayu Yohimbine dapat membantu memperbaiki ereksi. Peneliti menyatakan bahwa masih sulit untuk menemukan viagra alami yang ampuh untuk meningkatkan libido sekuat Yohimbine.


3. Tingkatkan percaya diri

Libido sangat dipengaruhi oleh perasaan. Ketika seseorang lebih percaya diri maka dorongan seks dapat ditingkatkan. Menurut penelitian, kurang olahraga dan pola makan yang tidak sehat membuat kepercayaan diri memburuk.

https://indomovie28.net/grannys-got-talent-2015/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar