Rabu, 21 Oktober 2020

Inggris Menginfeksi Relawan dengan Virus Corona untuk Uji Coba Vaksin

 Inggris akan menjadi negara pertama yang menginfeksi para relawannya untuk melakukan uji klinis vaksin Corona. Uji klinis ini akan dilakukan di awal tahun 2021 mendatang.

Studi ini dipimpin oleh para peneliti dari Imperial College London. Mereka akan merekrut relawan yang berusia antara 18-30 tahun yang sehat dan tanpa riwayat COVID-19.


Dikutip dari Live Science, para relawan ini juga tidak memiliki risiko penyakit mendasar seperti diabetes, penyakit jantung, dan juga obesitas.


Jika disetujui, studi ini akan dimulai pada Januari 2021 di Royal Free Hospital London, di mana relawan akan dikarantina dan diinfeksi dengan strain SARS-CoV-2 yang dikembangkan di laboratorium.


Pada tahap pertama studi, para peneliti akan mencoba menghitung jumlah virus terkecil yang perlu ditularkan seseorang untuk mengembangkan COVID-19. Peneliti nantinya akan mulai memberikan relawan dengan sejumlah kecil partikel virus dan meningkatkan dosisnya secara perlahan.


Selanjutnya, peneliti akan menguji sejumlah vaksin eksperimental dan membandingkannya untuk melihat efektivitasnya mencegah COVID-19. Tetapi, kandidat vaksin yang akan digunakan dalam uji coba belum diumumkan.


Selain vaksin, para peneliti juga berencana untuk mempelajari pengobatan potensial dan kekebalan tubuh.


"Sengaja menginfeksi relawan dengan patogen virus ini tidak bisa dianggap enteng. Namun, penelitian semacam ini sangat informatif dalam mempelajari suatu penyakit," jelas PeterOpenhaw selaku rekan peneliti studi dan direktur The Human Challenge Consortium di Imperial College London.

https://nonton08.com/into-the-blue/


Lebih dari 100 Orang Terinfeksi COVID-19 dari Klaster Resepsi Pernikahan


 Lebih dari 100 orang dilaporkan tertular COVID-19 saat menghadiri resepsi pernikahan. Total ada 300 orang yang hadir pada resepsi tersebut.

"Sekitar 300 orang menghadiri pernikahan 3 Oktober aktor sinetron dan putri seorang pengusaha," kata sekretaris kesehatan negara bagian Baja California, Alonso Oscar PĂ©rez Rico, Senin, dikutip dari AFP.


Menurutnya, resepsi pernikahan ini tidak mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Para tamu disebut tidak mengenakan masker dan tidak ada pemeriksaan suhu dalam resepsi tersebut.


Selain itu, resepsi pernikahan COVID-19 ini tidak mendapati izin dari pihak berwenang setempat. Kini, pihak berwenang setempat tengah menyelidiki apakah ada yang menghadiri acara resepsi saat terkonfirmasi positif COVID-19 dan sengaja menularkan virus.


Jika benar begitu, hal ini termasuk tindak kejahatan dan perlu ditindak lanjut.


"Foto-foto yang dimuat di media lokal menunjukkan para tamu pernikahan menari bersama tanpa masker," demikian informasi yang disampaikan pihak berwenang setempat.


Wilayah ini telah mencatat hampir setengah dari 21.800 kasus virus Corona di negara bagian Baja California. Secara nasional, Meksiko telah mencatat hampir 1 juta kasus yang dikonfirmasi dan sekitar 86.300 kematian.


Para pejabat khawatir lebih banyak infeksi COVID-19 yang dipicu oleh perayaan karena melibatkan orang banyak. Beberapa otoritas lokal mengatakan mereka akan mencegah atau membatasi pertemuan yang melibatkan orang banyak.

https://nonton08.com/vantage-point/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar