Senin, 14 Desember 2020

Ian Davis Mau Pensiun, Rolls Royce Siap-siap Cari Bos Baru

 Rolls-Royce Holding plc akan segera mencari pengganti Ian Edward Lamert Davis, Chairman yang sudah menjabat hingga 7 tahun. Pria berusia 69 tahun itu akan selesai menjabat pada 2022, di mana tepat 9 tahun masa jabatannya.

Dilansir dari Sky News, Minggu (13/12/2020), perusahaan sudah mempersiapkan diri untuk mencari pengganti Ian yang telah menjabat sejak tahun 2013.


Perlu diketahui, Rolls-Royce resmi menjadi perusahaan swasta sejak 1987, dimana sebelumnya masih dimiliki pemerintah Inggris. Setelah dilepas pemerintah Inggris, perusahaan punya kewajiban memenuhi syarat yakni Chairman hanya boleh berstatus warga negara Inggris.


Namun, aturan itu telah dilonggarkan terhadap untuk salah satu dari dua jabatan tertinggi. Artinya, Rolls-Royce berpeluang mencari Chairman yang bukan warga negara Inggris untuk pertama kalinya. Akan tetapi, perusahaan belum memberikan pernyataan resmi apakah akan mencari Chairman warga negara asing atau tetap Inggris.


Di sisi lain, berbagai pihak menilai hal itu akan sulit dilakukan. Pasalnya, faktor pandemi virus Corona (COVID-19) yang masih membelenggu negara, dan juga berdampak pada ribuan pegawai.


Oleh sebab itu, perusahaan menyatakan pencarian pengganti Ian ini masih sangat dini, dan tak akan diumumkan informasi rincinya hingga tahun 2021. Namun, yang sudah dipastikan ialah Ian Davis yang akan mengundurkan diri pada tahun 2022.


"Dewan akan memastikan transisi kepemimpinan yang tertib," tulis pertanyaan resmi perusahaan.


Selain Ian, Rolls-Royce juga telah dipaksa untuk mencari Chief Financial Officer (CFO) baru setelah pengunduran diri Stephen Daintith untuk bergabung dengan platform penjualan online Ocado.

https://trimay98.com/movies/lolita/


Kontainer Tuna Disulap Jadi Kargo Vaksin Corona


- Vaksin Corona menjadi salah satu tantangan logistik terbesar dalam sejarah modern. Tantangannya adalah bagaimana jutaan dosis vaksin harus dikirim dengan cepat ke seluruh benua tapi juga harus tetap terjaga pada suhu yang sangat dingin.

Tantangan ini pun dijajal oleh Thermo King, salah satu perusahaan pengiriman tuna. Perusahaan ini yang telah merevolusi transportasi makanan melalui dengan kemajuan pengatur suhu bahkan sebelum Perang Dunia II.


Thermo King bekerja sama dengan perusahaan farmasi, pemerintah, dan perusahaan logistik untuk memastikan vaksin Corona diantar dengan baik ke klinik dan rumah sakit.


Perusahaan pun telah mengerjakan ulang kontainer yang biasanya digunakan untuk mengangkut tuna segar ke Jepang, yang membutuhkan kondisi dingin serupa.


"Kami mengambil produk itu dan kami mengubahnya," kta Francesco Incalza, presiden Thermo King Eropa, Timur Tengah dan Afrika kepada kepada CNN Business, Minggu (13/12/2020).


Incalza menjelaskan, untuk produk tuna sendiri harus disimpan pada suhu -60 derajat Celcius, atau -76 derajat Fahrenheit, untuk menjaga kualitas dan rona merah pekatnya saat sampai di supermarket dan restoran. Sementara vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Pfizer (PFE) dan BioNTech harus disimpan pada suhu -70 derajat Celcius, atau -94 derajat Fahrenheit, selama dalam perjalanan.


Jadi Thermo King, yang merupakan bagian dari Trane Technologies yang berbasis di Irlandia, membuat beberapa penyesuaian. Seperti menambahkan insulasi tambahan dan menyesuaikan sistem pendinginan sehingga bisa menjadi lebih dingin.


Sekarang, setiap kontainernya sepanjang 20 kaki dapat membawa 300.000 dosis vaksin Pfizer. Kontainer itu disetujui untuk digunakan oleh negara-negara Barat setelah pengujian yang ketat, baik melalui darat ataupun laut. Beberapa telah dijual dan menyebar ke seluruh dunia.

https://trimay98.com/movies/last-tango-in-paris/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar