Kamis, 03 Desember 2020

Pilu, Wanita Positif COVID-19 Meninggal Beberapa Jam Usai Melahirkan

 Kisah tragis menimpa seorang wanita positif COVID-19 yang meninggal beberapa jam kemudian setelah melahirkan. Pasalnya, seluruh keluarga dinyatakan tak selamat akibat COVID-19, membuat sang bayi yang baru lahir dirawat seorang diri.

Sang ibu, bernama Svetlana Sorochinskaya, 36 tahun, memang sudah terinfeksi COVID-19 saat tengah mengandung. Ia diyakini tertular Corona dari orang tua-nya yang telah meninggal akibat COVID-19 lebih dulu.


Awalnya, Svetlena tak tahu dirinya terinfeksi COVID-19. Namun, belakangan, tes COVID-19 kala ia mengunjungi salah satu RS bersalin di Rusia, menyatakan dirinya sudah tertular Corona.


Ia pun dibawa ke RS ternama penyakit menular di Rusia dan dirawat di sana. Gejala COVID-19 yang pertama kali dikeluhkan wanita ini adalah batuk biasa.


Seperti mukjizat, dia akhirnya bisa melahirkan sang anak dalam kondisi positif COVID-19 meski enam minggu sebelum waktu ideal melahirkan. Namun, sayang beberapa jam setelah melahirkan sang anak, Svetlena meninggal dunia.


Pilunya, Svetlena meninggal usai melahirkan dalam kondisi terbaring dengan sedang menggunakan ventilator untuk membantu pernapasannya kala terinfeksi COVID-19.


Kini, sang bayi tengah dirawat rumah sakit. Belakangan, seorang pria diidentifikasi karena telah mengklaim ialah ayah dari anak tersebut. Sementara beberapa pihak lain termasuk RS hingga kini masih menunggu hasil analisis DNA.


"Kami menunggu hasil analisis DNA dan pengadilan akan memutuskan," sebut pihak RS.

https://movieon28.com/movies/unfaithful/


Pesta Seks 'Swinger' Berbuah Petaka, 41 Peserta Tertular COVID-19


Sebanyak 41 orang dinyatakan positif virus Corona COVID-19 usai mengikuti pesta seks di New Orleans, Amerika Serikat. Bob Hannaford, sang penyelenggara, mengatakan bahwa setidaknya ada 41 dari 300 peserta pesta seks yang dinyatakan positif COVID-19. Bahkan salah satu di antaranya harus dirawat di rumah sakit karena kondisinya kritis.

Hannaford mengaku tak menyangka pesta seks swinger atau tukar pasangan yang dilangsungkan selama lima hari ini berujung menjadi bencana. Pasalnya, penyelenggara telah melakukan tindakan pencegahan COVID-19.


"Jika saya bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan mengadakan acara ini lagi. Padahal sebagian besar dari 41 kasus positif sebagian besar merupakan kasus asimtomatik atau sangat ringan," kata Hannaford dikutip dari Fox Live, Rabu (2/12/2020).


"Alasan saya tidak akan melakukannya adalah karena saya mengenal dua orang yang memiliki waktu lebih sulit dan mereka menderita. Salah satunya, seorang teman baik saya, dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius," tambahnya.


Seperti apa tindakan pencegahan COVID-19 dalam pesta seks tersebut?


Hannaford mengatakan, ia telah melakukan upaya pencegahan COVID-19, seperti menyediakan gelang yang menunjukkan seseorang telah memiliki dokumen untuk membuktikan bahwa mereka punya antibodi.


Ada juga gelang menunjukkan tanggal hasil tes negatif COVID-19 sebagai salah satu persyaratan jika ingin ikut acara tersebut. Selain itu, para peserta pesta seks juga diharuskan untuk saling menjaga jarak dalam antrean dan menggunakan masker di ruang publik.


"Saya tidak akan melakukannya lagi jika saya tahu, apa yang saya tahu sekarang. Itu membebani saya dan akan terus membebani saya sampai semua orang 100 persen lebih baik," ucap Hannaford.

https://movieon28.com/movies/istanbul-story/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar