Sebagian pasien yang berhasil sembuh dari COVID-19 bisa mengalami gejala berkepanjangan, seperti lelah, nyeri, dan sulit bernapas. Fenomena ini dikenal dengan sebutan long Covid dan semua kelompok penyintas COVID-19 bisa mengalaminya.
Untuk mencegah long Covid, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), menjelaskan salah satunya bisa dengan manajemen stres. Tujuannya agar tubuh tidak bekerja terlalu keras dalam masa pemulihan.
"Jadi kalau orang-orang stres itu kan memengaruhi saraf-saraf kita yang nanti akan memengaruhi fungsi kardiovaskuler dan respiratori," kata dr Agus dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Kamis (3/12/2020).
"Ketika belum COVID saja kalau kita stres itu kan cenderung napas jadi lebih cepat. Kalau kita lebih tenang napas jadi nyaman, lebih slow. Tentu kalau bernapas lebih cepat itu keluhannya cenderung napas jadi berat," lanjutnya.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), Dr dr Isman Firdaus, SpJP(K), juga menyarankan agar pasien mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan olahraga ringan. Hindari melakukan olahraga berintensitas tinggi.
"Olahraga aerobik yang ringan... seperti jalan pagi, sepeda, jalan cepat, seterusnya bertahap. Ini akan menyebabkan conditioning otot jantung jadi lebih nyaman beraktivitas atau berkontraksi," papar dr Isman dalam kesempatan yang sama.
Saran terakhir untuk menghindari long Covid adalah sebisa mungkin segera berhenti merokok.
"Harus setop merokok. Ini udah wajib karena berbahaya sekali bisa memperburuk," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/movies/lady-chatterley/
Kematian COVID-19 Dunia Tembus 1,5 Juta, Tertinggi di 10 Negara Ini
Kematian COVID-19 dunia kini sudah menembus angka 1,5 juta kasus. Beberapa negara mencatat kasus kematian COVID-19 harian hingga melebihi 50 ribu kasus.
Kematian COVID-19 terbanyak ini seiring dengan laporan pengembangan vaksin COVID-19 yang terus menyampaikan kabar baik. Bahkan, Inggris sudah menyetujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Pfizer, salah satu vaksin yang menunjukkan efektivitas melebihi 90 persen.
Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara yang mencatat ratusan ribu kasus COVID-19 per harinya. Berikut data detail perkembangan kasus COVID-19 di seluruh dunia dikutip dari Worldometers Kamis (3/12/2020).
Amerika Serikat
Kasus baru kematian COVID-19: 218.576 kasus
Total kasus kematian: 282,829 kasus
Brasil
Kasus baru kematian COVID-19: 50.866 kasus
Total kasus kematian: 175.307 kasus
India
Kasus baru kematian COVID-19: 38.309 kasus
Total kasus kematian: 139.227 kasus
Meksiko
Kasus baru kematian COVID-19: 11.251 kasus
Total kasus kematian: 107.565 kasus
Inggris
Kasus baru kematian COVID-19: 14.807 kasus
Total kasus kematian: 60.113 kasus
Italia
Kasus baru kematian COVID-19; 23.225 kasus
Total kasus kematian: 58.033 kasus
Prancis
Kasus baru kematian COVID-19: 12.696 kasus
Total kasus kematian: 12.696
Iran
Kasus baru kematian COVID-19: 13.922 kasus
Total kasus kematian: 49.348 kasus
Spanyol
Kasus baru kematian COVID-19: 6.104 kasus
Total kasus kematian: 46.038 kasus
Rusia
Kasus baru kematian COVID-19: 28.145 kasus
Total kasus kematian: 41.607 kasus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar