Jumat, 04 Desember 2020

Sekjen PBB Sindir Negara yang Abaikan Panduan WHO Soal COVID-19

 Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyindir negara-negara yang mengabaikan fakta terkait pandemi virus Corona COVID-19. Menurut Guterres ada negara yang mengabaikan panduan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Hal ini Guteres ungkapkan dalam Majelis Umum PBB yang dihadiri oleh 193 negara anggota. Sebagian kepala negara menghadiri pertemuan lewat video rekaman.


"Sejak awal WHO sudah memberi informasi faktual dan panduan berdasarkan bukti ilmiah yang seharusnya menjadi dasar respons global," kata Guterres seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/12/2020).


"Sayangnya, banyak rekomendasi WHO tidak dijalankan. Bahkan dalam beberapa situasi ada penolakan dan pengabaian. Ketika suatu negara bergerak semaunya sendiri, maka virus akan meluas ke mana-mana," lanjutnya.


Guterres tidak secara spesifik menyebut nama negara yang dimaksud


Dubes Indonesia untuk EUA Sudah Disuntik Vaksin COVID-19, Tak Ada Efek Samping


 Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis mengaku sudah disuntik vaksin COVID-19. Ia menyebut dirinya kini dalam kondisi sehat pasca vaksinasi.

Meski sudah mendapat vaksin, ia tetap menerapkan protokol COVID-19 selama aktivitas. "Alhamdulillah kami dan staf sehat walafiat. Intinya meski sudah divaksin, seluruh staf KBRI tetap harus menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari," kata Husin melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/12/2020).


Ia juga menyebut hasil resmi vaksin COVID-19 di UEA masih belum dirilis. Disebutkan, efektivitas dan dan efisiensi vaksin COVID-19 di sana masih belum diketahui sudah sejauh mana.


Adakah efek samping yang dilaporkan?

"Alhamdulillah hingga kini (memasuki hari ketiga) saya belum mendapati efek samping seperti pusing, demam, atau gangguan kesehatan lainnya yang tidak wajar," jelasnya.


"Hal serupa juga dialami teman-teman yang lain (belum ada laporan tentang efek samping)," pungkasnya.


Oktober lalu, diplomat asing termasuk yang berasal dari Indonesia dan bertugas di UEA juga telah disuntik vaksin COVID-19. Hal ini dikonfirmasi Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Abu Dhabi, Nur Ibrahim.


Menurut Nur, pemerintah UEA telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authentication) terkait vaksinasi COVID-19 di 15 September 2020. Vaksinasi COVID-19 sendiri sudah diberikan lebih dulu pada lini terdepan, kelompok rentan dan kelompok lainnya.


"Mengingat jenis pekerjaan KBRI banyak interaksi dengan publik, melalui kerja sama dengan pemerintah UEA, dan sesuai peraturan kesehatan setempat, pada tanggal 21 Oktober 2020 sebanyak 25 staf KBRI yang dinyatakan sehat telah mendapatkan vaksinasi secara sukarela usai menjalani prosedur pemeriksaan kesehatan," demikian keterangan KBRI Abu Dhabi yang disampaikan Nur kepada CNNIndonesia.com saat itu.

https://cinemamovie28.com/movies/malena/


Saran Dokter Agar Penyintas COVID-19 Tak Alami Gejala Long Covid


 Sebagian pasien yang berhasil sembuh dari COVID-19 bisa mengalami gejala berkepanjangan, seperti lelah, nyeri, dan sulit bernapas. Fenomena ini dikenal dengan sebutan long Covid dan semua kelompok penyintas COVID-19 bisa mengalaminya.

Untuk mencegah long Covid, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), menjelaskan salah satunya bisa dengan manajemen stres. Tujuannya agar tubuh tidak bekerja terlalu keras dalam masa pemulihan.


"Jadi kalau orang-orang stres itu kan memengaruhi saraf-saraf kita yang nanti akan memengaruhi fungsi kardiovaskuler dan respiratori," kata dr Agus dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Kamis (3/12/2020).


"Ketika belum COVID saja kalau kita stres itu kan cenderung napas jadi lebih cepat. Kalau kita lebih tenang napas jadi nyaman, lebih slow. Tentu kalau bernapas lebih cepat itu keluhannya cenderung napas jadi berat," lanjutnya.

https://cinemamovie28.com/movies/ju-dou/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar