Kamis, 01 Oktober 2020

Kisah Pilu Remaja Meninggal Alami Komplikasi COVID-19 Langka yang Serang Otak

 Seorang pemain basket remaja asal Carolina Utara meninggal setelah mengalami komplikasi COVID-19 yang langka. Ini disebabkan karena virus tersebut menyerang otaknya.

Remaja bernama Chad Dorrill ini terinfeksi virus Corona sejak awal September 2020 lalu. Akibatnya, Chad terpaksa harus belajar melalui kelas online di Appalachian State University, di Boone.


"Saat dia mulai merasa tidak enak badan di awal bulan ini, ibunya membawanya pulang, mengkarantinanya, dan membawanya untuk melakukan tes COVID-19," tulis Kanselir Sheri Event pada siswanya, yang dikutip dari New York Post, Kamis (1/10/2020).


Setelah melakukan tes COVID-19, David dorrill paman dari Chad mengatakan ponakannya itu positif terinfeksi. Itu menyebabkan dirinya harus menjalani isolasi atau karantina selama 10 hari di rumahnya, di Wallburg.


Namun, setelah Chad kembali ke perguruan tinggi lagi, Chad mulai mengalami kondisi yang lebih parah. Ia mengalami masalah neurologis yang lebih serius.


"Ketika dia (Chad) mencoba turun dari kasur, kakinya tidak berfungsi. Saya dan saudara laki-laki saya kemudian membawanya ke ruang gawat darurat," kata Dorill.


Setelah melihat keadaan Chad, dokter mengatakan pada keluarga bahwa virus ini telah merusak bagian otaknya.


Sang ibu, Susan Dorill kemudian menjelaskan komplikasi penyakit yang dialami putranya. Selama dua minggu, ternyata Chad merasa kelelahan. Tapi saat itu, ia merasa anaknya sehat-sehat saja karena Chad anak yang sehat, tidak merokok atau vape.


"Chad merasa sangat kelelahan selama dua minggu. Dan ternyata, di saat yang sama ada virus yang diam-diam menyerang tubuhnya dengan cara yang belum pernah mereka lihat," jelas ibunya.


"Para dokter mengatakan bahwa Chad adalah pasien paling langka, 1:10.000.000 kasus. Itu bisa terjadi pada siapapun, termasuk anak laki-laki ini yang baru berusia 19, sehat, tidak merokok, vape, bahkan narkoba," lanjutnya.

https://indomovie28.net/fallen-hearts/


Joy Tobing Positif COVID-19, Ini Tahapan Munculnya Gejala dari Hari ke Hari


 Penyanyi Joy Tobing dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Joy mengatakan, ia menganggap gejala yang ia rasakan sebagai gejala penyakit biasa, sampai akhirnya dinyatakan positif dari hasil swab.

"Biasanya kan kalau penyanyi penyakitnya radang tenggorokan ya. Kakak pikir itu hal yang biasa saja. Ternyata pas cek ke dokter swab hasilnya positif. Langsung kakak menjalankan isolasi mandiri 14 hari di rumah," jelas Joy.


Saat mengetahui dirinya positif COVID-19, Joy mengaku sangat syok. Ia merasa selama ini sudah menjalani protokol kesehatan dengan baik dan benar. Bahkan di awal infeksi, Joy tidak mengalami sesak napas dan demam yang yang tidak terlalu tinggi.


Ketika seseorang terinfeksi, biasanya akan muncul gejala yang bertahap. Mulai dari demam hingga sesak napas. Berikut gejala COVID-19 yang muncul dari hari ke hari.


Hari ke-1

Di hari pertama seseorang terinfeksi virus Corona, biasanya akan mengalami demam, batuk kering, nyeri otot, merasa kelelahan, hingga diare.


Hari ke-5

Di hari kelima, pasien COVID-19 mulai merasa kesulitan saat bernapas. Gejala ini akan bertambah parah jika pasien tersebut memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.


Hari ke-7 dan ke-8

Di hari ke-7 dan ke-8 , kondisi pasien bisa semakin memburuk sehingga harus mendapat perawatan di rumah sakit. Pasien akan mengalami gangguan pernapasan yang diakibatkan cairan yang masuk ke dalam paru-paru.


Hari ke-10

Di tahap ini, pasien harus mendapatkan perawatan intensif atau ICU. Jika gejala semakin berat, pasien akan mengalami sakit di bagian perut yang berdampak pada berkurangnya nafsu makan.


Hari ke-17

Pada tahap ini, biasanya kondisi pasien Corona akan membaik atau dirawat selama 2,5 minggu. Ini terjadi karena sistem imun pasien akan meningkat dan melawan infeksi dari virus Corona.

https://indomovie28.net/maigrets-dead-man-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar