Kamis, 17 Desember 2020

Berencana Menikah? Ini Pemeriksaan Kesehatan yang Perlu Dilakukan

 Bagi pasutri yang ingin melakukan program hamil, persiapan medis dapat dilakukan bahkan sebelum menikah. Hal ini juga dapat dilakukan supaya kelak memiliki anak-anak yang sehat.

"Salah satu persiapan medis yang terpenting adalah melakukan screening pra nikah," ungkap Konsultan Perinatologi Prof. Dr. dr Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K), dikutip dari HaiBunda.


Beliau juga menambahkan, pemeriksaan kesehatan pra nikah atau yang disebut pre martial check up adalah tindakan pencegahan masalah kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun keturunan kita nanti. Namun, pre martial check up ini masih asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.


Pemeriksaan kesehatan pra nikah memiliki banyak manfaat, salah satunya mencegah berbagai macam penyakit pada calon bayi. Dari pemeriksaan ini akan diketahui beberapa masalah kesehatan seperti anemia, carrier thalassemia, kekurangan vitamin D, dan malnutrisi lainnya.


Perlu diketahui , anak yang terlahir dari ibu dengan malnutrisi, kekurangan vitamin D, dan mengidap anemia, berisiko terkena masalah kesehatan yang lebih besar. Jika orang tua memiliki penyakit carrier thalassemia, maka kemungkinan bayi bisa terkena carrier thalassemia juga.


Dokter Rinawati menjelaskan lima tahapan pre martial check up, yaitu:


1. Pemeriksaan fisis dan laboratorium sederhana

Sebelum menikah, ada baiknya calon pengantin melakukan pemeriksaan fisis secara lengkap. Biasanya, pemeriksaan yang dilakukan mengenai tekanan darah dan gula darah.


Apa tahapan pre martial check up berikutnya?


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

https://maymovie98.com/movies/insidious/


Nasib 'Pre Order' di RS Usai Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19


Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan vaksin COVID-19 akan disediakan gratis seluruhnya. Padahal sejumlah rumah sakit sebelumnya sudah membuka pre order untuk program vaksin mandiri yang berbayar. Bagaimana nasibnya?

Salah satu rumah sakit yang membuka layanan pre order vaksin COVID-19 adalah RS Primaya. Head of Marketing and Corporate Communication Primaya Hospital Group, Hanie Dewita, menanggapi positif keputusan Jokowi menggratiskan vaksin.


"Kita appreciate banget, bersyukur pemerintah membantu. Paling teknis ke RS-nya belum tahu nih bagaimana. Apakah nanti pemerintah deliver ke RS swasta juga produknya, nanti kita bantu deliver atau bagaimana," ungkap Hanie.


Disebutkan, sejak awal tidak ada jaminan bahwa pendaftar pre order akan mendapat vaksin COVID-19. Dibukanya layanan pre order hanya untuk memfasilitasi kebutuhan pasien karena banyaknya peminat program vaksin mandiri yang sedianya berbayar.


Respons senada juga disampaikan Manajer Humas RS UII (Universitas Islam Indonesia) di Bantul, Yogyakarta, Seffudin Sudarmadi. RS UII sebelumnya juga membuka layanan pre order vaksin COVID-19.


"Intinya sih siapa yang sudah mendaftar vaksinasi datanya tetap kami simpan sambil kami juga menunggu keputusan terkait teknisnya seperti apa," kata Seffudin.


"Kami menunggu pemerintah, kalau vaksin digratiskan ya kami tidak mungkin mengutip pembayaran vaksin ke pasien. Asal pemerintah mengeluarkan petunjuk teknis jika rumah sakit swasta boleh ikut dalam menyuntikkan vaksin ke masyarakat," lanjutnya.


Selain menggratiskan vaksin COVID-19, Jokowi juga menyatakan kesanggupannya menjadi yang pertama disuntik. Pernyataan ini sekaligus menjawab berbagai keraguan soal keamanan vaksin COVID-19.


"Saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan, aman," tegas Jokowi.

https://maymovie98.com/movies/home-alone-3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar